- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wow! Progres Pembangunan Sirkuit Formula E Sudah 52 Persen


TS
pilotugal2an541
Wow! Progres Pembangunan Sirkuit Formula E Sudah 52 Persen

Sejumlah alat berat melintas di area sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu 6 Maret 2022. (Foto JakPro)
Sebagian Zona 5 sebagai zona tersulit karena berada di atas tanah lunak sudah mulai diaspal. Lintasan di zona ini sepanjang 1,04 kilometer dari total panjang lintasan 2,4 kilometer atau 40 persen dari total panjang lintasan sirkuit.
JAKARTA | KBA – Kemajuan pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol, Jakarta Utara, sangat menggembirakan. Pada Minggu 6 Maret 2022, progres pembangunan tersebut telah mencapai 52 persen.
“Progres pembangunan sirkuit itu sudah 52 persen. Tinggal 48 persen lagi. Insya Allah semua bisa selesai pada April mendatang,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik dihubungi KBA News, Minggu 6 Maret 2022.
Pada Minggu 6 Maret 2022 siang, Taufik didampingi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (JakPro) Widi Amanasto, penanggung jawab konstruksi sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk Ari Wibowo, dan perwakilan Ikatan Motor Indonesia (IMI) meninjau lokasi proyek.
Menurut Taufik, pengaspalan sudah dilakukan di hampir semua zona, termasuk di sebagian Zona 5 yang dianggap paling sulit. “Sudah (diaspal) sebagian. Semoga semua berjalan sesuai rencana,” ujar dia.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik didampingi Dirut PT Jakarta Propertindo (JakPro) Widi Amanasto saat mengecek proses pembangunan sirkuit Formula E di kawaan Ancol, Jakarta Utara, Minggu 6 Maret 2022. (Foto JakPro)
Penanggung jawab konstruksi sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk Ari Wibowo membenarkan, sebagian Zona 5 sudah diaspal dan sebagian lain dalam proses pengerasan.
Dia mengakui, tidak mudah membangun lintasan sirkuit Formula E di zona 5 sepanjang 1,04 kilometer dari total panjang lintasan 2,4 kilometer atau 40 persen dari total panjang sirkuit, tersebut.
“Pengerjaan sirkuit di atas tanah berlumpur sangat menguras energi dan konsentrasi dari tenaga konstruksi. Alhamdulillah bisa kami lalui dan insya Allah bisa kami selesaikan tepat waktu,” katanya.
Menurut Ari, empat zona lainnya yaitu zona 1, 2, 3, dan 4 relatif mudah dikerjakan karena tanah yang dijadikan pijakan sudah memiliki kepadatan yang baik.
“Di Zona 5, perlu dipasang cerucuk bambu dan kayu galam untuk meningkatkan daya dukung tanah berlumpur yang lunak. Penggunaan bambu sudah ada presedennya, tol Semarang-Demak. Nah, kayu galam, biasa dipakai untuk pondasi rumah-rumah di kawasan rawa. Misalnya, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di sana, sudah menjadi kearifan lokal,” ujar dia. (kba)
sumber
Quote:
fix lobster itu enak
Diubah oleh pilotugal2an541 07-03-2022 14:00






muhamad.hanif.2 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.6K
37


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan