Tepat setahun yang lalu TS membuat thread tentang drone berukuran mikro bernama Black Hornet, yang threadnya bisa agan baca di sini.Black Hornet dibuat oleh perusahaan asal Norwegia bernama Prox Dynamics, drone untuk keperluan intip mengintip ini jadi andalan pihak AS dan NATO. Dan seolah tak mau kalah, China juga membuat drone berukuran mikro yang sekilas mirip Black Hornet.

Drone bernama Hummingbird juga sempat tampil dalam ajang pameran militer IDEX 2021 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Saat itu masih belum diketahui spesifikasi dan kemampuan dari Hummingbird, namun artikel dari militarydrones.org.cn bisa memberi kita sedikit gambaran tetang drone mungil ini.

Drone ini dapat terbang sejauh 2 km dengan endurance selama 25 menit, yang unik berat drone ini memiliki beeat mencapai 35 gram, artinya sama dengan satu bungkus mie instant. Sementara Black Hornet buatan Barat punya berat mencapai 16 gram, lebih ringan dari Hummingbird. Selain itu, drone mikro ini juga bisa mengirimkan foto dan video dengan resolusi tinggi secara realtime.

Hummingbird dilengkapi motor mini dengan sumber tenaga dari baterai lithium polymer dengan kapasitas tinggi. Baterai lithium ini dapat diganti kapan saja untuk terus melanjutkan misi pengintaian. Sama seperti alutsista buatan China, tidak banyak informasi terkait kapan dimulainya pengembangan drone ini; dan siapa pembuatnya. Tapi menurut artikel indomiliter.com Hummingbird kemungkinan dibuat oleh perusahaan bernama HQ Innovations.





Hummingbird yang termasuk kategori Personal Reconnaissance System (PRS) ini membawa tiga kamera, militarydrones.org.cnmenyebut jika kamera itu terdiri dari Horizontal Camera dengan kemampuan video 1280×1024@30 fps, 1280×720@30 fps, 640×480@30 fps dan Snapshot 2560×1920 pixels. 45⁰ Camera dengan kemampuan video 1280×1024@30 fps, 1280×720@30 fps, 640×480@30 fps dan snapshot 1600×1200 pixels. Yang terakhir adalah Thermal camera dengan kemampuan video 160×120 dan snapshot 160×120 pixels.

Hummingbird juga dilengkapi dengan sensor laser pada keempat sisinya untuk mendeteksi dan menghindari rintangan, drone militer mikro ini dapat membentuk gerombolan (swarm) dengan total 16 drone. Gerombolan drone ini dapat dikendalikan dari darat dengan sistem komando terbaru yang dipasang pada tablet dan smartphone.

Hummingbird punya 4 mode penerbangan, terdiri dari Auto and Manual Hover & Stare, Route and user selectable waypoint actions, Automatic return when lost link dan Navigation GPS and GPS denied. Drone ini juga disebut mudah dipelajari dan mudah digunakan dengan pelatihan setengah hari, para prajurit dapat menangani dengan baik.

Meski juga sudah ditampilkan dalam event pertahanan internasional, masih belum diketahui berapa harga drone ini. Dan juga masih belum diketahui apakah drone ini sudah memasuki layanan resmi tentara China.