Delegasi Rusia dan Ukraina membahas tiga poin penting dalam dialog untuk mengentikan perang. Meski demikian, hanya satu isu yang disepakati kedua kubu dalam dialog yang dilaksanakan pada Kamis (3/3).

Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, membeberkan tiga poin penting itu terdiri dari pemberlakuan gencatan senjata segera, perjanjian terkait gencatan senjata, dan penetapan jalur kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil di Ukraina. [url=http://S E N S O R.rf.gd][/url][url=S E N S O R][color=#ffffff]S E N S O R[/color][/url]

"Ronde kedua negosiasi selesai. Sayangnya, hasil (negosiasi) tak memenuhi kebutuhan Ukraina. Hanya ada solusi untuk pengaturan koridor kemanusiaan," ujar Podolyak melalui Twitter.

Perundingan ini merupakan kelanjutan dari dialog perdana yang digelar pada Senin lalu. Dalam perundingan itu, kedua belah pihak tak mencapai kesepakatan apa pun.

Karena tak ada kesepakatan gencatan senjata, pertarungan masih terus berkobar di Ukraina. Salah satu pertempuran yang menjadi sorotan terjadi di Enerhodar.

Di kota itu, Rusia berupaya menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, PLTN Zaporizhzhia. Akibat pertempuran sengit dengan pasukan Ukraina, PLTN itu terbakar.

Ukraina saat ini dilaporkan kesulitan memadamkan kebakaran di PLTN yang terletak di Kota Enerhodar itu karena pasukan Rusia menembaki tim pemadam.

"Pemadam tak bisa memulai memadamkan api di PLTN Zaporizhzhia. Mereka ditembaki," demikian pernyataan Kementerian Tenaga Atom Ukraina, seperti dikutip Reuters.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, memperingatkan jika PLTN itu meledak, dampaknya bisa 10 kali lipat dari insiden Chernobyl. [url=http://S E N S O R.rf.gd][color=#ffffff]S E N S O R[/color][/url]

"Jika meledak, akan lebih besar 10 kali lipat dari Chernobyl!! Rusia harus SEGERA menghentikan serangan," ujar Kuleba melalui Twitter, Jumat (4/2).





Sumber - CNNIndonesia