Kaskus

Story

galuharum2021Avatar border
TS
galuharum2021
KASIHAN BANGET, IBU DOSEN INI TERPAKSA MENIKAHI BRONDONG

“Kalian bisa diam, tidak?” Suara menggelegar Sonia di depan kelas membuat para mahasiswa terdiam. Netranya memindai sekeliling, lalu menemukan sosok yang tertidur pulas pada saat  mata kuliahnya berlangsung.

Dosen cantik itu geram dan berjalan mendekat ke arah meja di mana pria itu tertidur. Ia menggebrak meja hingga Dika mendongak dan terkesiap menatap wajah Sonia yang sudah memerah.

Gegas Dika menegakkan tubuh. Ia mengerjapkan mata berkali-kali. Wajah cantik Sonia, dosen tercantik di kampus, kini begitu dekat dengannya. Jantungnya berdegup kencang. Sudah lama pria itu memerhatikan Sonia dan mulai menaruh rasa.

“Kamu, lagi?” tanya Sonia dengan sorot mata tajam.

Dika tersenyum memamerkan gigi rapinya. “Iya, Bu. Kenapa?” Dika menggaruk kepala, seolah ia tidak bersalah.

“Ini kesekian kalinya kamu tidur dalam kelas saya. Kamu mau lanjut tidur di luar, atau mengikuti kelas saya?”

“Ya, lanjut kelas, Ibu. Kan, saya datang untuk lihat Ibu. Eh … ikut mata kuliah Ibu Sonia yang cantik.”

Dika terdiam saat bola mata Sonia hampir saja keluar. Dosen cantik itu geram saat Dika terang-terangan membuat dirinya malu dengan penuturan yang tidak sopan dari pria itu. Sementra, sekeliling sudah mulai ribut dengan ulah Dika.

“Sudah! Kalian mau saya kasih nilai ‘E’?”

Ancaman Sonia membuat mereka diam. Tidak ada satu pun yang berani bersuara. Mata kuliah Akuntansi cukup sulit, jika mereka mendapat nilai ‘E’ maka harus kembali bersusah payah mengulangnya dari awal. Sonia kembali berjalan ke depan kelas dan memulai mata kuliahnya.

Dika terdiam bukan menyimak mata kuliah, tetapi ia sibuk dengan gemuruh di dada. Cinta pada pandangan pertama, itu yang dirasakannya pada dosen cantik itu. Sonia bisa membuat jantungnya kembali berdegup kencang dan tidak beraturan. Sudah hampir sebulan, ia berusaha bangun pagi untuk mengkuti kelas dosen itu. Namun, tetap saja ia tertidur di kelas.

Cantik. Apa bisa gue deket sama dia? Ah … masalahnya adalah, gue mahasiswanya dan dia dosen gue, batinnya.

“Argh ….”

Sonia menatap lagi ke arah Dika. “Kamu, mau saya keluarin dari kelas?” tanya Sonia tajam.

“Maaf, Bu. Saya, bingung sama jawabannya.”

“Kalau kamu menyimak, pasti bisa menjawab. Kecuali kamu tertidur lagi.”

Lagi, Dika hanya bisa memamerkan deretan gigi putihnya. Sedari tadi ia hanya membuat Sonia kesal. Terlihat dari wajah wanita itu, masam, tapi masih terlihat cantik.

Jam mata kuliah Sonia sudah selesai. Bergegas ia meninggalkan kelas yang ramai dengan suara gaduh. Wanita itu tidak ingin berlama-lama berada di sana. Wajahnya semringah saat menerima pesan masuk dari sang kekasih. Ia melangkah menuju kafe Love tempat Rama menunggunya.

*

Hubungan asmara Sonia dan Rama sudah terjalin setahun lebih. Jalinan cinta mereka terpaksa menjalani LDR karena Rama menempati kantor sang papa yang berada di Bandung. Kali ini, Sonia berharap jika Rama datang membawa kabar baik. Semisal, pria itu akan melamarnya, atau langsung menikahinya.

Rama pulang ke Jakarta sebenarnya bukan untuk menemui Sonia saja. Akan tetapi, pria itu kini sedang mengurusi kantor sang papa yang berada di kota itu. Namun, Rama sengaja tak memberitahukan perihal kepindahannya kali ini pada Sonia

Sonia tersenyum saat melihat sosok pria yang dirindukannya selama sebulan ini. Tidak seperti biasa, mereka hanya berpisah dalam dua minggu. Akan tetapi, kini sebulan Rama baru datang menemuinya.

“Ram, aku senang kamu datang.” Terdengar derit kursi saat Sonia duduk.

“Aku juga senang ketemu kamu. Ada hal penting yang akan aku bicarakan.”

“Apa?”

Sebelum berbicara, Rama menarik napas panjang dan membuang kasar. “ To the point aja, aku nggak bisa lanjut hubungan kita.”

“Ke-kenapa?” Sebuah pertanyaan Sonia terlontar dari bibirnya.

“Karena hubungan kita hambar.”

“Hambar? Maksud kamu?”

Suasana menegang kala Sonia mulai terpancing emosi. Wanita itu kecewa dengan apa yang didengarnya. Harapan membangun rumah tangga bersama sang kekasih, ternyata harus pupus saat Rama memutuskan kisah kasih mereka. Hati wanita itu remuk, membayangkan begitu jahat pria di hadapannya. Setahun bukan waktu yang sebentar, tapi Rama dengan mudahnya mengucapkan kata berpisah.

“Ya, hambar aja. Monoton, itu-itu aja. Bahkan, saat kita bertemu hanya di sini atau jalan ke mal. Setelah itu, kamu pulang. Menurutku, tidak ada yang spesial dari hubungan kita. Kita sudah sama-sama dewasa, jadi kamu pasti mengerti maksudku. Kecuali, kamu mau merubahnya hari ini. Mungkin keputusan aku bisa berubah.”

“Kamu pikir aku akan menyerahkan semuanya sama kamu? Kalau kamu mau kita putus, nggak masalah.”

Tubuhnya menegang. Sonia menggigit bibir bawah, tangannya mengepal dan memukul meja hingga wajah Rama memerah karena malu. “ Aku pergi, permisi!”

Wanita itu melangkah ke luar. Dengan emosi yang membara, membuat ia merasa lemas. Sonia lupa kalau hanya makan pagi tadi. Kini, tubuhnya lemas untuk berjalan. Akan tetapi, Sonia terus memaksakan diri. Hatinya remuk berkeping-keping. Hanya karena hubungan yang tak terbelit hasrat, Rama menganggapnya membosankan. Monoton.

Sonia masih berpikir Rama adalah pria baik. Selama menjalin hubungan dengannya, pria itu tidak pernah meminta hal-hal diluar logika. Namun, dirinya bagaikan tersambar petir di siang bolong. Apa yang dibanggakan dari Rama, hancur seketika.

Perutnya mulai keram, ditambah rasa mual karena ia merasa tertekan. Pikirannya kalut membuat ia tidak bisa tenang. Ia terus saja berjalan ke luar kafe tanpa memedulikan rasa sakit yang begitu perih. Dirinya  masih berharap jika Rama mengejarnya. Sampai di depan kafe, tubuhnya terasa berat. Wajah samar seorang pria menjadi pemandangan terakhir Sonia sebelum gelap menyergap.

*

Teman, baca aja deh novelnya ya, judulnya TERPAKSA MENIKAHI BRONDONG di Play Store
bukhoriganAvatar border
viensiAvatar border
viensi dan bukhorigan memberi reputasi
0
3K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan