- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Nusa Tenggara Barat
Menilik Kembali Tradisi Bau Nyale pada Masyarakat Sasak Lombok.


TS
judinelsya2306
Menilik Kembali Tradisi Bau Nyale pada Masyarakat Sasak Lombok.
Lombok sebagai salah satu pulau di Indonesia, saat ini sejak menjadi perhatian dunia, ini berkenaan dengan akan diadakannya event balap motor paling bergengsi di dunia yaitu Moto GP pada bulan maret yang akan datang. sebelum event tersebut berlangsung, ada sebuah momen unik yang akan berlangsung di lombok, yang hanya akan terjadi 1 kali dalam setahun dan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Lombok yang dikenal luas dengan tradisi Bau Nyale.
Baunyale adalah Sebuah tradisi kuno yang dimiliki oleh suku Sasak, suku terbesar di Lombok, sebuah pulau seluas 4.725 kilometer persegi dan garis pantai sepanjang 1.364 kilometer, dan merupakan bagian penting dari provinsi Nusa tenggara Barat. Dalam bahasa Sasak, bau berarti menangkap dan nyale berarti cacing laut. Bau nyale adalah acara penangkapan cacing laut yang diadakan setiap 10 bulan dalam penanggalan adat Sasak (perburuan Pranata) atau hanya 5 hari setelah bulan purnama. Biasanya antara Februari dan Maret setiap tahun. Penduduk setempat percaya bahwa Nyale adalah penjelmaan Putri Mandalika, putri Raja Tonjang beru dan Dewi Seranting, di Kerajaan Tonjang beru. dalam kisah Sasak kuno,Putri Mandalika digambarkan sebagai sosok cantik yang diperbincangkan dan diperbutkan oleh banyak pangeran dari berbagai kerajaan di lombok termasuk kerajaan Johor, Ripur, Pane, Kuripan, Daha dan Kerajaan Beru.
Berharap tidak ada kekacauan yang disebabkan oleh dirinya di kemudian hari jika memilih salah satu dari pangeran-pangeran tersebut, Putri Mandalika pun menolak semua tawaran dan memilih mengasingkan diri. akan tetapi hal ini justru malah menimbulkan pertikaian antara kerajaannya dengan kerajaan-kerajaan yang pengerannya ia tolak tersebut. Akhirnya, Putri Mandalika memutuskan untuk mengundang semua pangeran dan rakyat ke Pantai Kuta di Lombok pada 20 bulan 10, tepat sebelum matahari terbit. Semua orang yang diundang berkumpul di tempat itu. Putri Mandalika, ditemani oleh banyak prajurit kerajaan, muncul di tempat kejadian. Kemudian dia berhenti dan berdiri di atas batu karang di pantai. Kemudian dia melompat ke laut dan menghilang tanpa jejak. Semua yang diundang kaget dan sibuk mencari, kan tetapi mereka tak kunjung menemukan putri Mandalika, mereka justru menemukan sekumpulan cacing yang terus bermunculan di tempat jatuhnya sang putri, oleh karena itulah mereka kemudian meyakini bahwa kumpulan cacing-cacing laut tersebut sebagai penjelmaan putri mandalika.
Baunyale adalah Sebuah tradisi kuno yang dimiliki oleh suku Sasak, suku terbesar di Lombok, sebuah pulau seluas 4.725 kilometer persegi dan garis pantai sepanjang 1.364 kilometer, dan merupakan bagian penting dari provinsi Nusa tenggara Barat. Dalam bahasa Sasak, bau berarti menangkap dan nyale berarti cacing laut. Bau nyale adalah acara penangkapan cacing laut yang diadakan setiap 10 bulan dalam penanggalan adat Sasak (perburuan Pranata) atau hanya 5 hari setelah bulan purnama. Biasanya antara Februari dan Maret setiap tahun. Penduduk setempat percaya bahwa Nyale adalah penjelmaan Putri Mandalika, putri Raja Tonjang beru dan Dewi Seranting, di Kerajaan Tonjang beru. dalam kisah Sasak kuno,Putri Mandalika digambarkan sebagai sosok cantik yang diperbincangkan dan diperbutkan oleh banyak pangeran dari berbagai kerajaan di lombok termasuk kerajaan Johor, Ripur, Pane, Kuripan, Daha dan Kerajaan Beru.
Berharap tidak ada kekacauan yang disebabkan oleh dirinya di kemudian hari jika memilih salah satu dari pangeran-pangeran tersebut, Putri Mandalika pun menolak semua tawaran dan memilih mengasingkan diri. akan tetapi hal ini justru malah menimbulkan pertikaian antara kerajaannya dengan kerajaan-kerajaan yang pengerannya ia tolak tersebut. Akhirnya, Putri Mandalika memutuskan untuk mengundang semua pangeran dan rakyat ke Pantai Kuta di Lombok pada 20 bulan 10, tepat sebelum matahari terbit. Semua orang yang diundang berkumpul di tempat itu. Putri Mandalika, ditemani oleh banyak prajurit kerajaan, muncul di tempat kejadian. Kemudian dia berhenti dan berdiri di atas batu karang di pantai. Kemudian dia melompat ke laut dan menghilang tanpa jejak. Semua yang diundang kaget dan sibuk mencari, kan tetapi mereka tak kunjung menemukan putri Mandalika, mereka justru menemukan sekumpulan cacing yang terus bermunculan di tempat jatuhnya sang putri, oleh karena itulah mereka kemudian meyakini bahwa kumpulan cacing-cacing laut tersebut sebagai penjelmaan putri mandalika.
Diubah oleh bremmakibo 02-03-2022 06:33
0
298
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan