Sejak dalam beberapa tahun terakhir atau kira-kira sejak tahun 2018, belanja online di Indonesia sudah sangat berkembang dengan cepat dan hampir semua orang bisa berbelanja secara online termasuk kaum ibu-ibu yang dulunya gaptek sekalipun. Padahal apabila kita tarik 10 tahun ke belakang, dunia ecommerce di Indonesia belumlah sebesar sekarang. Hanya kalangan tertentu yang mampu belanja secara online karena diperlukan prosuder tertentu seperti transfer bank dan membuka website untuk berbelanja.

Nah, kali ini ane akan membahas tentang perbedaan belanja online (online shop) di Indonesia dulu dan sekarang. Barang kali Kaskuser dulu juga pernah mengalaminya.

Makna COD

COD adalah singkatan dari Cash on Delivery atau pembayaran saat barang selesai dikirim. Istilah ini sebenarnya sudah tepat apabila merujuk pembayaran dilakukan saat kurir datang ke rumah dengan memberikan barang pesanan, sesuai dengan pemahaman COD zaman sekarang. Tapi dulu istilah COD lebih dikenal sebagai saling bertemunya penjual dan pembeli di tempat yang telah ditentukan. COD seperti ini biasanya berawal dari iklan baris online dan ketika itu belum ada markerplace yang menyediakan rekening bersama. Cara yang aman adalah ketemuan. Kalaupun transfer direct itu rawan penipuan kecuali barang yang dijual adalah barang-baerang receh dan bukan elektronik atau barang mewah.

Nah, kalau sekarang istilah COD adalah pembeli melakukan pembayaran apabila barang sudah sampai. Tujuannya adalah orang tidak punya rekening bisa ikut berbelanja dan untuk mencegah terjadinya paket nyasar ke orang lain.

Kurir Ekspedisi


Dulu, kurir ekspedisi yang tersedia untuk pengiriman belanja online tidak sebanyak sekarang. Pemain besarnya hanyalah JNE, Pos Indonesia, dan Tiki. Tapi sekarang jasa ekspedisi sudah cukup banyak seperti Nina Express, J&T, SiCepat, Anteraja, Shopee Express, LEX ID, dan masih banyak lagi. Membuat persaingan jasa ekspedisi semakin ketat. JNE yang dulunya menjadi leader di jasa ekspedisi kini harus tersaingi oleh J&T dengan segala inovasinya termasuk pengiriman tanpa libur. Karena itu, inovasi J&T memaksa jasa ekspedisi lainnya untuk tetap melakukan pengiriman walaupun di hari libur atau tanggal merah. Karena jika tidak, mereka akan kalah saing oleh J&T.

Marketplace Rekber Belum Terkena

Dulu, marketplace seperti Tokopedia dan Shopee belum terkenal, bahkan Shopee belum ada. Sistrm marketplace yang memberikan fasilitas rekening bersama belum begitu dikenal. Yang paling dikenal adalah iklan baris online seperti yang ada di koran-koran cetak tapi ini versi onlinenya. Kemudian dulu juga Kaskus Jual Beli cukup terkenal di kalangan orang yang suka jual beli secara online. Memasuki tahun 2015, marketplace mulai dikenal masyarakat luas seiring gencarnya promosi yang dilakukan oleh Tokopedia dan Bukalapak. Dengan sistem rekening bersama seperti ini, menjadikan belanja online lebih aman karena mempersulit penipu melancarkan aksinya.

Tokobagus dan Ketemuan

Jika sekarang ada Tokopedia dan Shopee maka dulu ada Tokobagus dan Berniaga sebagai situs iklan baris yang ramai dikunjungi para pelaku jual beli. Tidak ada rekening bersama, para penjual dan pembeli disarankan untuk ketemuan secara langsung dan melihat sendiri barang yang ditawarkan dan melakukan deal. Sistem seperti ini sebenarnya masih dipakai sampai sekarang khusus untuk jual beli barang bekas dan biasanya dilakukan di Facebook Marketplace atau di OLX (dulunya adalah Tokobagus dan kemudian juga mengakuisisi Berniaga).


Belum Ramai


Poin yang terakhir adalah belanja online dulu itu belum seramai sekarang. Hanya kalangan tertentu saja yang biasa melakukannya. Yaitu orang yang punya akses internet dan komputer ataupun orang-orang yang rajin ke warnet. Ingat, dulu HP belum secanggih sekarang yang bisa ada aplikasi untuk berbelanja secara daring. Ada sih, iPhone. Tapi sangat mahal dan belum jadi barang yang umum. Kalau sekarang sudah sangat ramai sampai ke pelosok pun orang suka belanja online. Dengan demikian pekerjaan kurir pun semakin dibutuhkan.

Nah, gan gimana komentarnya?