- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Sanksi untuk Rusia dari AS hingga Uni Eropa, Ini Daftarnya


TS
User telah dihapus
Sanksi untuk Rusia dari AS hingga Uni Eropa, Ini Daftarnya
Sanksi untuk Rusia dari AS hingga Uni Eropa, Ini Daftarnya
Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Kamis, 24 Feb 2022 12:41 WIB

Foto: Konvois kendaraan lapis baja Rusia di Krimea (Foto: AP)
Jakarta - Sanksi untuk Rusia berderet diberikan pasca Presiden Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina Timur. Mulai dari Amerika Serikat hingga Uni Eropa masing-masing memberikan sanksi pada entitas Rusia.
Diketahui Putin mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk yang dikuasai separatis pro-Rusia. Putin juga memerintahkan pengerahan tentara ke Dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina itu.
Lalu apa saja sanksi terbaru bagi Rusia pasca keputusan mencengangkan Putin? detikcom merangkum informasinya sebagai berikut.
Sanksi Rusia dari Berbagai Pihak
Dilansir Al Jazeera, Amerika Serikat (AS), negara Barat, Jepang hingga Australia menjatuhkan sanksi kepada Rusia usai negara tersebut memerintahkan pasukan ke wilayah Donetsk dan Luhansk. Bahkan jika Moskow tetap bersikeras melakukan invasi habis-habisan ke Ukraina, ancaman untuk melanjutkan sanksi yang lebih berat juga disampaikan.
Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Australia, Kanada dan Jepang mengumumkan rencana untuk menargetkan bank dan individu 'kaya' Rusia. Sementara Jerman menghentikan proyek pipa gas besar dari Rusia.
Selain sanksi, AS juga melakukan reposisi pasukan tambahannya ke negara-negara Baltik di sisi timur NATO yang berbatasan dengan Rusia pasca pasukan Rusia memasuki daerah-daerah yang separatis.
Berikut rincian sanksi Rusia yang diberikan sejumlah pihak:
Uni Eropa Beri Sanksi Ke Rusia
Pada Selasa (22/2) dengan suara bulat Uni Eropa mengumumkan sanksi awal kepada 351 politisi Rusia yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk di Ukraina Timur, serta 27 pejabat dan lembaga Rusia lainnya dari sektor pertahanan dan perbankan.
Uni Eropa juga berusaha membatasi akses Moskow ke pasar modal dan keuangan negara-negara Uni Eropa.
Amerika Serikat Beri Sanksi Ke Rusia
Presiden Joe Biden mengumumkan sanksi 'tahap pertama' bagi Rusia. Biden menandatangani perintah eksekutif pada Senin (21/2) di mana setiap lembaga di sektor jasa keuangan Rusia menjadi target sanksi lebih lanjut.
Diketahui lebih dari 80 persen transaksi valuta asing harian Rusia dan setengah dari perdagangannya dilakukan dalam nominal dolar AS.
Washington memberikan sanksi kepada dua bank milik negara Rusia, yakni Bank pembangunan negara Vnesheconombank (VEB) dan Perusahaan Saham Gabungan Publik Promsvyazbank (PSB). Menurut Associated Press, VEB sangat krusial bagi kemampuan Rusia untuk mengumpulkan dana, sedangkan PSB sangat penting bagi sektor pertahanan Rusia.
Kedua bank itu disebut memiliki aset gabungan dengan nilai lebih dari US$ 80 miliar dan akan dilarang melakukan transaksi dalam sistem perbankan AS dan Eropa. Bank tersebut dianggap sangat dekat dengan Kremlin dan militer Rusia, di mana sanksi juga mencakup pembekuan semua aset di bawah yurisdiksi AS.
Selain itu, AS juga memberikan sanksi kepada sejumlah anggota spesifik dari kalangan 'elit' Rusia. Sanksi akan berlaku mulai Rabu (23/2) kepada "elit" Rusia dan anggota keluarga mereka, serta para pemimpin sipil dalam hierarki kepemimpinan Rusia.
Sanksi juga menargetkan pemblokiran utang negara Rusia di pasar AS dan Eropa.
Inggris Beri Sanksi Ke Rusia
Inggris turut mengumumkan sanksi terhadap lima bank Rusia dan tiga miliarder asal Rusia: Gennady Timchenko, Boris Rotenberg dan Igor Rotenberg.
Keluarga Rotenberg adalah pemilik bersama SGM Group, pembuat infrastruktur minyak dan gas. Sementara Timchenko adalah pemilik perusahaan investasi swasta Volga Group.
Adapun lima bank yang diberikan sanksi adalah Rossiya Bank, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank dan Black Sea Bank.
"Inggris juga akan menghentikan Rusia dari menjual utang negara di London," kata Menteri Luar Negeri Liz Truss.
"Kami siap untuk melangkah lebih jauh jika Rusia tidak mundur," katanya. "Kami akan membatasi kemampuan negara Rusia dan perusahaan Rusia untuk mengumpulkan dana di pasar kami, melarang berbagai ekspor teknologi tinggi, dan selanjutnya mengisolasi bank-bank Rusia dari ekonomi global."
Negara lainnya juga memberikan sanksi pada Rusia.
Jerman Beri Sanksi Ke Rusia
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan penghentian proses sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia - kesepakatan menguntungkan yang telah lama dicari oleh Moskow tetapi dikritik oleh AS karena meningkatkan ketergantungan Eropa pada energi Rusia.
Diketahui proyek senilai $11,6 miliar ini dimiliki oleh raksasa gas milik negara Rusia, Gazprom.
Ukraina Beri Sanksi Ke Rusia
Parlemen Rusia juga menyepakati sanksi terhadap 351 orang Rusia, termasuk anggota parlemen yang mendukung pengakuan kemerdekaan wilayah yang dikuasai separatis dan pengiriman pasukan Rusia di Ukraina timur.
Sanksi mencakup pembatasan hampir semua kemungkinan jenis kegiatan, khususnya larangan masuk ke Ukraina, melarang akses ke aset, modal, properti, lisensi untuk bisnis.
Jepang dan Australia Beri Sanksi Ke Rusia
Jepang dan Australia mengumumkan sanksi ketat kepada individu Rusia yang terkait dengan rencana invasi Ukraina.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan pemberian sanksi kepada Rusia berupa larangan penerbitan obligasi Rusia di Jepang dan membekukan aset individu Rusia tertentu serta membatasi perjalanan ke Jepang.
Sementara Perdana Menteri Australia Scott Morrison menargetkan anggota Dewan Keamanan Rusia karena "berperilaku seperti preman dan pengganggu".
Sumber: https://news.detik.com/internasional...-daftarnya/amp
Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Kamis, 24 Feb 2022 12:41 WIB

Foto: Konvois kendaraan lapis baja Rusia di Krimea (Foto: AP)
Jakarta - Sanksi untuk Rusia berderet diberikan pasca Presiden Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina Timur. Mulai dari Amerika Serikat hingga Uni Eropa masing-masing memberikan sanksi pada entitas Rusia.
Diketahui Putin mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk yang dikuasai separatis pro-Rusia. Putin juga memerintahkan pengerahan tentara ke Dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina itu.
Lalu apa saja sanksi terbaru bagi Rusia pasca keputusan mencengangkan Putin? detikcom merangkum informasinya sebagai berikut.
Sanksi Rusia dari Berbagai Pihak
Dilansir Al Jazeera, Amerika Serikat (AS), negara Barat, Jepang hingga Australia menjatuhkan sanksi kepada Rusia usai negara tersebut memerintahkan pasukan ke wilayah Donetsk dan Luhansk. Bahkan jika Moskow tetap bersikeras melakukan invasi habis-habisan ke Ukraina, ancaman untuk melanjutkan sanksi yang lebih berat juga disampaikan.
Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Australia, Kanada dan Jepang mengumumkan rencana untuk menargetkan bank dan individu 'kaya' Rusia. Sementara Jerman menghentikan proyek pipa gas besar dari Rusia.
Selain sanksi, AS juga melakukan reposisi pasukan tambahannya ke negara-negara Baltik di sisi timur NATO yang berbatasan dengan Rusia pasca pasukan Rusia memasuki daerah-daerah yang separatis.
Berikut rincian sanksi Rusia yang diberikan sejumlah pihak:
Uni Eropa Beri Sanksi Ke Rusia
Pada Selasa (22/2) dengan suara bulat Uni Eropa mengumumkan sanksi awal kepada 351 politisi Rusia yang mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk di Ukraina Timur, serta 27 pejabat dan lembaga Rusia lainnya dari sektor pertahanan dan perbankan.
Uni Eropa juga berusaha membatasi akses Moskow ke pasar modal dan keuangan negara-negara Uni Eropa.
Amerika Serikat Beri Sanksi Ke Rusia
Presiden Joe Biden mengumumkan sanksi 'tahap pertama' bagi Rusia. Biden menandatangani perintah eksekutif pada Senin (21/2) di mana setiap lembaga di sektor jasa keuangan Rusia menjadi target sanksi lebih lanjut.
Diketahui lebih dari 80 persen transaksi valuta asing harian Rusia dan setengah dari perdagangannya dilakukan dalam nominal dolar AS.
Washington memberikan sanksi kepada dua bank milik negara Rusia, yakni Bank pembangunan negara Vnesheconombank (VEB) dan Perusahaan Saham Gabungan Publik Promsvyazbank (PSB). Menurut Associated Press, VEB sangat krusial bagi kemampuan Rusia untuk mengumpulkan dana, sedangkan PSB sangat penting bagi sektor pertahanan Rusia.
Kedua bank itu disebut memiliki aset gabungan dengan nilai lebih dari US$ 80 miliar dan akan dilarang melakukan transaksi dalam sistem perbankan AS dan Eropa. Bank tersebut dianggap sangat dekat dengan Kremlin dan militer Rusia, di mana sanksi juga mencakup pembekuan semua aset di bawah yurisdiksi AS.
Selain itu, AS juga memberikan sanksi kepada sejumlah anggota spesifik dari kalangan 'elit' Rusia. Sanksi akan berlaku mulai Rabu (23/2) kepada "elit" Rusia dan anggota keluarga mereka, serta para pemimpin sipil dalam hierarki kepemimpinan Rusia.
Sanksi juga menargetkan pemblokiran utang negara Rusia di pasar AS dan Eropa.
Inggris Beri Sanksi Ke Rusia
Inggris turut mengumumkan sanksi terhadap lima bank Rusia dan tiga miliarder asal Rusia: Gennady Timchenko, Boris Rotenberg dan Igor Rotenberg.
Keluarga Rotenberg adalah pemilik bersama SGM Group, pembuat infrastruktur minyak dan gas. Sementara Timchenko adalah pemilik perusahaan investasi swasta Volga Group.
Adapun lima bank yang diberikan sanksi adalah Rossiya Bank, IS Bank, General Bank, Promsvyazbank dan Black Sea Bank.
"Inggris juga akan menghentikan Rusia dari menjual utang negara di London," kata Menteri Luar Negeri Liz Truss.
"Kami siap untuk melangkah lebih jauh jika Rusia tidak mundur," katanya. "Kami akan membatasi kemampuan negara Rusia dan perusahaan Rusia untuk mengumpulkan dana di pasar kami, melarang berbagai ekspor teknologi tinggi, dan selanjutnya mengisolasi bank-bank Rusia dari ekonomi global."
Negara lainnya juga memberikan sanksi pada Rusia.
Jerman Beri Sanksi Ke Rusia
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan penghentian proses sertifikasi pipa gas Nord Stream 2 dari Rusia - kesepakatan menguntungkan yang telah lama dicari oleh Moskow tetapi dikritik oleh AS karena meningkatkan ketergantungan Eropa pada energi Rusia.
Diketahui proyek senilai $11,6 miliar ini dimiliki oleh raksasa gas milik negara Rusia, Gazprom.
Ukraina Beri Sanksi Ke Rusia
Parlemen Rusia juga menyepakati sanksi terhadap 351 orang Rusia, termasuk anggota parlemen yang mendukung pengakuan kemerdekaan wilayah yang dikuasai separatis dan pengiriman pasukan Rusia di Ukraina timur.
Sanksi mencakup pembatasan hampir semua kemungkinan jenis kegiatan, khususnya larangan masuk ke Ukraina, melarang akses ke aset, modal, properti, lisensi untuk bisnis.
Jepang dan Australia Beri Sanksi Ke Rusia
Jepang dan Australia mengumumkan sanksi ketat kepada individu Rusia yang terkait dengan rencana invasi Ukraina.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan pemberian sanksi kepada Rusia berupa larangan penerbitan obligasi Rusia di Jepang dan membekukan aset individu Rusia tertentu serta membatasi perjalanan ke Jepang.
Sementara Perdana Menteri Australia Scott Morrison menargetkan anggota Dewan Keamanan Rusia karena "berperilaku seperti preman dan pengganggu".
Sumber: https://news.detik.com/internasional...-daftarnya/amp




cor7 dan tepsuzot memberi reputasi
2
2.1K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan