Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

akunesoloAvatar border
TS
akunesolo
Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis
Akhir-akhir ini sebuah dokumen yang disebut Green Hilton Memorial Agreement cukup menimbulkan kehebohan di dunia maya. Dokumen misterius ini menyebutkan bahwa Amerika Serikat memiliki hutang 57.000 ton emas kepada Indonesia. Bahkan disebutkan bahwa dokumen inilah yang menyebabkan CIA ikut menggulingkan Presiden Sukarno. Tapi, sebaiknya kita tidak melihat terlalu jauh. Soalnya ada alasan kuat untuk mengatakan bahwa dokumen ini sesungguhnya adalah dokumen palsu. 
 

Di Indonesia, dokumen ini mungkin baru heboh pada tahun 2013 ini. Namun di Amerika, berita ini sudah beredar sejak tahun 2008 lewat situs bibliotecapleyades.net. Ketika sampai ke Indonesia, beritanya dibuat menjadi lebih bombastis. Misalnya, kalimat pembuka dalam sebuah situs berita memuatnya seperti ini (ane kutip apa adanya):

"Inilah perjanjian yang paling menggemparkan dunia. Inilah perjanjian yang menyebabkan terbunuhnya Presiden Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy (JFK) 22 November 1963. Inilah perjanjian yang kemudian menjadi pemicu dijatuhkannya Bung Karno dari kursi kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto. Dan inilah perjanjian yang hingga kini tetap menjadi misteri terbesar dalam sejarah ummat manusia." 

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis
Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Mengenai isi perjanjian tersebut, ane tidak perlu posting seluruhnya. Jika agan ingin mengetahuinya, agan bisa membaca berita lengkapnya di situs tersebut.

Bagi mereka yang kurang memahami persoalan ekonomi mungkin akan sedikit kebingungan membacanya. Yang bisa ane tangkap, emas sebesar itu dipinjamkan oleh Sukarno kepada Amerika untuk digunakan sebagai cadangan supaya pihak Amerika bisa mencetak uang dolar.

Singkatnya seperti ini:

1. Sukarno memegang kuasa atas emas-emas (yang disebut sebesar 57.000 ton) tersebut.

2. Lalu Sukarno memindahkan emas itu ke Amerika.

3. Sebagai gantinya, pihak Amerika akan memberikan bunga senilai 2,5 persen dari harga emas.

4. Karena Sukarno tumbang, pembayaran bunga tersebut belum pernah dicairkan sampai sekarang dan emas tersebut lenyap dari pantauan radar.

Mungkin beberapa dari agan akan bertanya mengapa emas itu digunakan untuk mendukung pencetakan uang dolar. Penjelasannya kurang lebih seperti ini:

Pada tahun 1963, sistem keuangan Amerika masih menggunakan "Gold Standard". Artinya untuk setiap dolar yang dicetak, maka harus ada emas yang dicadangkan. Dengan kata lain, jika memiliki tambahan cadangan emas sebanyak 57.000 ton, maka Amerika bisa mencetak uang dolar sebesar nilai emas tersebut.

Amerika Serikat baru menghentikan sistem Gold Standard pada tahun 1971. Dan pada tahun 2013 ini sudah tidak ada negara yang menggunakan sistem semacam itu.

Jadi kita tahu alasannya sekarang. 

Mungkin agan2 ada yang penasaran berapa nilai sebenarnya emas sebanyak 57.000 ton itu. Untuk sekedar informasi, nilainya jelas sangat besar. Ane sudah membuat sedikit perhitungan mengenainya yang bisa agan lihat pada gambar berikut ini.

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis


Emas sebesar 57.000 ton itu sama dengan 61.685 Trilyun Rupiah. Sebuah jumlah yang sangat besar. Mungkin kita sukar membayangkannya. Sebagai perbandingan, pada September 2013, jumlah hutang luar negeri Indonesia adalah 2.983 Trilyun. Jadi benar seperti yang diisukan selama ini. Harta karun revolusi Sukarno akan mampu melunasi seluruh hutang Indonesia dan bahkan masih memiliki kelebihan untuk memakmurkan rakyat. Itu pun jikalau emas tersebut memang ada.

Tapi baiklah, cukup dengan hitung-hitungan ekonomi. Seperti yang sudah ane katakan di paragraf pembuka, ada alasan untuk menyebut dokumen tersebut sebagai dokumen palsu sehingga ane tidak perlu berbicara lebih lanjut soal harta sebesar itu.

Jika mau menelusuri lebih jauh, ane yakin akan menemukan lebih banyak bukti palsunya dokumen ini. Namun anr berhenti ketika telah mendapatkan beberapa yang saya anggap cukup fatal. Nah, ini adalah bukti-bukti yang ane maksud.

Stempel Kepresidenan Amerika Serikat

Salah satu poin mencurigakan dari dokumen ini adalah stempel kepresidenan Amerika Serikat.

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Stempel kepresidenan Amerika ada di sebelah kiri. Pada stempel tersebut tertulis United States of America (Bagian atas) dan The President (Bagian bawah). Masalahnya adalah desain semacam ini tidak pernah digunakan sama sekali.

Memang desain stempel presiden Amerika Serikat beberapa kali mengalami perubahan. Tapi tidak pernah ada yang menyerupai stempel pada dokumen Green Hilton Memorial Agreement tersebut.

Berikut adalah stempel kepresidenan Amerika Serikat.

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Pada stempel yang asli, di belakang burung Rajawali terdapat 13 gumpalan awan yang tidak terlihat pada stempel dokumen Green Hilton memorial Agreement. 

Desain stempel semacam ini mulai berlaku sejak executive order 10860 tahun 1960. Pada tahun 1963, seharusnya Kennedy juga menggunakan stempel yang sama.

Lalu bagaimana dengan stempel kepresidenan Republik Indonesia?

Stempel Presiden Sukarno pada dokumen tersebut mirip dengan stempel kepresidenan yang didesain tahun 1950. Jadi ane rasa tidak bermasalah.

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Memang, ada kemungkinan bahwa ane salah dalam hal ini. Bisa saja stempel yang digunakan pada perjanjian internasional berbeda dengan versi resmi (Stempel presiden Amerika memiliki beberapa versi tergantung tujuan penggunaan). Namun ane kira kemungkinannya akan sangat kecil. Penggunaaan kata "United States of America" sendiri tidak pernah ada di dalam stempel versi manapun. Yang ada hanya "United States".

Jadi, bukti pertama kita adalah masalah stempel kepresidenan Amerika yang tidak sesuai.

Sekali lagi, mungkin ane salah, mungkin juga tidak. Karena itu untuk menguatkan dugaan ane mengenai palsunya dokumen ini, ane akan memberikan bukti tambahan.

Bekas Cropping Pada Dokumen?

Jika kita melihat dengan baik salah satu screenshot dokumen yang ada, kita bisa melihat logo burung Garuda di atas dokumen sepertinya merupakan hasil sebuah cropping.

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Lihat bekas seperti kotak pada burung Garuda tersebut. Apakah itu bekas cropping? Jika iya, maka sepertinya logo itu telah ditempel lewat photoshop.

Selain itu, logo burung Garuda tersebut berbeda dengan stempel resmi kepresidenan RI. Kita tidak pernah melihat ada logo resmi negara dengan sayap Garuda memotong lingkaran.

Desain semacam ini mirip dengan pajangan burung Garuda yang ada di kedutaan besar Republik Indonesia di Washington.

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Tapi, ini adalah pajangan. Tentu saja berbeda dengan stempel resmi untuk dokumen. Apakah mungkin sang pemalsu dokumen telah meniru desain pajangan ini karena mengiranya sebagai versi resmi kepresidenan RI?

Nah, untuk yang satu ini,ane pun tidak mengatakan bahwa ane benar. Bisa jadi kertas dokumen tersebut memang memiliki bentuk "kotak" seperti cropping. Dan bisa jadi juga ane salah dalam hal penggunaan logo resmi kepresidenan pada perjanjian internasional.

Untuk itu, ane akan memberikan bukti lainnya.

Tanda Tangan Sukarno

Dari dokumen Green Hilton Memorial tersebut, ada indikasi bahwa tanda tangan Presiden Sukarno berbeda dengan tanda tangan aslinya. Mari kita bandingkan tanda tangan Sukarno pada dokumen tersebut dengan tanda tangan asli yang kita miliki.

Ini adalah tanda tangan Sukarno yang asli yang diambil dari potongan Keppres No.129 tahun 1961 tentang penyederhanaan partai politik. 

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Sedangkan ini adalah tanda tangan Sukarno pada dokumen Green Hilton

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Sedikit mengenai tanda tangan. Karena tanda tangan merupakan hasil dari tulisan tangan, maka hampir dipastikan bahwa tidak akan ada tanda tangan yang sama persis, bahkan walaupun yang menandatangani adalah orang yang sama. Kadang, mood yang berbeda bisa menghasilkan tanda tangan yang berbeda pula.

Tapi, ada satu yang selalu sama.

Yang ane maksud adalah cara dia menarik garisnya (stroke

Tanda tangan sendiri adalah produk dari kebiasaan yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Ketika seseorang membubuhinya di atas sebuah dokumen, ia tidak berpikir. Ia hanya menggoreskan penanya. Semuanya otomatis, sama seperti ketika kalian mengikat tali sepatu. Karena itu, cara dia menarik garis pasti akan sama pada setiap tanda tangan.

Jadi, jika kalian ingin memeriksa keaslian tanda tangan seseorang, periksalah tarikan garisnya. Jika berbeda, maka dipastikan bahwa tanda tangan tersebut telah dipalsukan, walaupun terlihat sangat mirip. 

Dalam kasus dokumen Green Hilton Memorial Agreement ini, jelas arah tarikan garis kedua tanda tangan berbeda.

Saya membuat alur tarikan garis untuk tanda tangan asli dan tanda tangan pada dokumen Green Hilton. kalian bisa melihat keduanya sangat jauh berbeda. Terlihat pada huruf "S", "K" dan "R".

Ini adalah alur tarikan garis pada tanda tangan asli.

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Dan ini adalah alur tarikan garis pada dokumen Green Hilton Memorial

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Bisakah agan melihat perbedaannya?

Selain perbedaan pada tiga huruf tersebut, salah satu kesalahan yang paling fatal adalah kurangnya tanda titik dan garis pada tanda tangan Green Hilton Memorial. Agan bisa memeriksa semua tanda tangan Sukarno. Titik dan garis pada ujung tanda tangan tersebut selalu ada. 

Pada dokumen yang satu lagi, titik dan garis ini muncul. Tapi, tarikan garis pada huruf "S" berbeda dengan yang satunya lagi.

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Ane tidak akan heran dengan hal ini. Mereka yang meniru tanda tangan pasti hanya akan memiripkan tanda tangan tanpa peduli dengan alur tarikannya.

Selain masalah tarikan. Ada satu lagi yang menarik. Jika agan teliti, pasti bisa menemukan perbedaan lainnya dari tanda tangan yang asli dan tidak.

Perhatikan kembali gambar tanda tangan asli dan tanda tangan pada Green Hilton Memorial. Bisakah agan melihat perbedaannya?

Perbedaannya adalah pada nama penandatangan. Pada tanda tangan asli ditulis "Sukarno". Pada tanda tangan palsu ditulis "Soekarno". Sebuah kesalahan kecil yang dilupakan oleh sang pemalsu.

Soal ejaan ini, ada ceritanya.

Dalam buku Bung Karno penyambung lidah rakyat karya Cindy Adams yang terbit tahun 1965, disebutkan bahwa Presiden Sukarno sendirilah yang meminta namanya ditulis dengan "Sukarno" dan bukan "Soekarno". Ini dikarenakan pada tahun 1947, Indonesia sudah resmi menggunakan Ejaan Soewandi  yang salah satu cirinya adalah mengganti "OE" dengan "U". Jadi Sukarno ingin konsisten dengan perubahan itu.

Sang pemalsu tanda tangan mungkin melihat tanda tangannya dan membaca "Soekarno" sehingga ia ikut memberikan nama itu pada dokumen.

Masih kurang kuatkah buktinya?

Kalau begitu, ane berikan bukti yang terakhir.

Keberadaan Presiden Sukarno dan Kennedy

Sebuah dokumen resmi negara tidak boleh salah dalam pemberian tanggal. Dalam surat kelurahan, mungkin masih bisa. Tapi jelas tidak untuk perjanjian sekaliber Green Hilton Memorial ini.

Pada kasus Green Hilton Memorial, disebutkan bahwa dokumen tersebut ditandatangani pada tanggal 14 November 1963 di Jenewa, Swiss.

Kita bisa memeriksa keabsahannya dengan cara melacak keberadaan sang penandatangan. Dalam hal ini Presiden Sukarno dan Kennedy.

Lalu dimana Sukarno pada tanggal tersebut?

Memang susah melacak keberadaan Sukarno. Soalnya dokumentasi kita tidak cukup memadai. Namun ada indikasi kuat bahwa Sukarno tidak berada di Swiss.

Tahun 1960-an adalah tahun yang cukup rumit bagi Indonesia. Tahun 1962, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games ke-4. Karena Indonesia menjalin hubungan baik dengan Cina dan Palestina, maka Indonesia menolak keikutsertaan Taiwan dan Israel. Ini menyebabkan komite Olimpiade Internasional memberi sanksi kepada Indonesia.

Sukarno menjadi marah. Lalu ia memutuskan untuk menciptakan event tandingan semacam Olimpiade yang disebut Ganefo (Games of the New Emerging Forces). Sambil membawa semangat yang juga dibawa oleh gerakan non blok, Sukarno menekankan kekuatan Ganefo sebagai simbol pemberontakan terhadap kekuatan adidaya.

Nah, Ganefo pertama diadakan pada tanggal 10-22 November 1963. Acara tersebut dibuka langsung oleh Presiden Sukarno. Jadi pada tanggal 10 November, Sukarno masih ada di Jakarta. Tidak ada catatan mengenai keberadaannya pada tanggal 14 November.

Tapi pertanyaannya adalah: "Apakah dalam masa penyelenggaraan event yang dianggapnya sebagai simbol kekuatan negara-negara berkembang itu Sukarno mau pergi ke Swiss?

Ane rasa tidak.

Jadi, ane menduga bahwa Sukarno tidak berada di Swiss pada tanggal itu. Ane pun tidak bisa menemukan catatan perjalanannya ke Swiss pada tanggal tersebut.

Mungkin agan masih belum puas dengan jawaban ini. Tunggu dulu. Masih ada Kennedy.

Sebenarnya pemalsu dokumen ini kurang teliti. Seharusnya mereka tahu bahwa gerak-gerik presiden Amerika dicatat dengan teliti dan didokumentasikan dengan sangat baik. Bahkan 50 tahun setelah itu, kita masih bisa melacaknya.

Dalam kasus ini mereka telah memilih tanggal yang salah. Dan ini fatal.

Pada tanggal 14 November 1963, Kennedy ternyata sedang berada di Washington, Amerika Serikat, dan tidak berada di Swiss. Saat itu ia memberikan konferensi pers dan menjawab pertanyaan berbagai wartawan.

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Masih belum puas?

Baiklah, ane lanjutin.

Pada tanggal 15 November 1963, Kennedy juga tidak ada di Swiss karena ia menghadiri konferensi AFL CIO di New York. AFL CIO adalah salah satu organisasi serikat buruh di Amerika.

Tapi tunggu dulu. Mungkin di antara agan ada yang tidak puas lalu bertanya, "apa yang dilakukan Kennedy sebelum ia konferensi pers pada tanggal 14 November?"

Pertanyaan bagus. Pada tanggal 13 November, Kennedy masih ada di Washington, menghadari acara dengan Resimen Black Watch of the Royal Highlanders.

Perjanjian Green Hilton Memorial Agreement adalah Dokumen Palsu - Analisis

Bagaimana? bukankah ini membuktikan bahwa pada tanggal 13,14 dan 15 November 1963 Kennedy tidak berada di Swiss? Jadi bagaimana caranya ia menandatangani dokumen Green Hilton Memorial tersebut?

Indikasi stempel kepresidenan Amerika yang palsu, kemungkinan cropping pada dokumen, tanda tangan Sukarno yang juga terindikasi dipalsukan dan Presiden Kennedy yang jelas tidak berada di Swiss pada tanggal ditandatanganinya dokumen itu. Apakah bukti-bukti ini masih kurang kuat?

Copad by blog http://xfile-enigma.blogspot.com/201...orial.html?m=0
0
10.8K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan