cintadineAvatar border
TS
cintadine
Mengenang Kembali Ketika TVRI Masih Jadi Satu-Satunya Stasiun TV di Indonesia


Indonesia sebentar lagi akan meninggalkan siaran tv analog dan berganti ke siaran digital sepenuhnya. Ini artinya sistem jaringan tv analog akan dimatikan setelah 60 tahun lamanya mengudara atau sejak Televisi Republik Indonesia (TVRI) bersiaran pertama kalinya pada 24 Agustus 1962 yang berbarengan dengan gelaran Asian Games 1962 di Jakarta. Dengan demikian sejarah akan tercipta dan tv analog akan berakhir.

Berbicara mengenai sejarah pertelevisian Indonesia memang tidak bisa terlepas dari TVRI yang menjadi stasiun tv pertama di Indonesia dan sempat menjadi satu-satunya stasiun tv di Indonesia selama puluhan tahun lamanya.

Ane sendiri lahir dan tumbuh ketika stasiun tv swasta angkatan pertama sudah ada di di era 90an dan ane belum pernah merasakan bagaimana rasanya ketika TVRI masih menjadi satu-satunya tv di negeri ini. Namun ane melakukan searcing info terkait hal itu dan mencoba menjelaskannya di thread ini.

Era 1960an


Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika TVRI berdiri pada 24 Agustus 1962 dan masih di bawah rezim Soekarno atau orde lama. TVRI menayangkan siaran pembukaan Asian Games 1962 yang dilangsungkan di Stadion Gelora Bung Karno yang saat itu baru saja diresmikan.

Setelah penayangan Asian Games, diketahui TVRI hanya bersiaran dengan sangat terbatas. Ini adalah era di mana TVRI mulai membangun semuanya dari awal seperti infrastruktur dan lainnya. Diketahui ketika era awal 60an TVRI belum memiliki acara sendiri dan hanya menayangkan film-film buatan Pusat Film Negara (PFN). Kala itu yang mempunyai televisi tentunya adalah mereka kalangan menengah ke atas. Ane kesulitan mencari informasi TVRI di era 60an karena para pelaku sejarahnya jarang yang menuliskannya.

Era 70an


Bisa dikatakan era 70an adalah awal TVRI siarannya mulai meluas di Indonesia. Di era tersebut siaran TVRI tidak tayang 24 jam seperti sekarang melainkan hanya beberapa jam dalam sehari. Di era ini menonton televisi merupakan hal yang mahal. Penduduk di pelosok daerah biasanya menonton tv di rumah orang yang punya tv secara bersama-sama. Atau juga di balai desa yang menyediakan tv untuk nonton bareng.

Acara TVRI tahun 70an diketahui kebanyakan adalah hasil impor dari Amerika Serikat seperti acara-acara yang diproduksi oleh NBC.

Namun di era inilah bermunculan para seniman legendaris Indonesia mulai dari para penyanyi hingga para komedian seperti Srimulat. Masyarakat Indonesia saat itu menyaksikan mereka di layar TVRI.

Mana Suka Siaran Niaga


Tidak ada informasi mengenai kapan pertama kalinya acara Mana Suka Siaran Niaga ditayangkan untuk pertama kalinya. Namun yang jelas acara ini adalah acara khusus yang menayangkan iklan dari berbagai produk untuk menambah pemasukan TVRI. Acara ini menayangkan secara khusus iklan-iklan selama beberapa menit dan menariknya justru banyak ditonton karena iklan pada saat itu merupakan hal yang "aneh".

Mana Suka Siaran Niaga berakhir pada 1981 setelah pemerintah melarang iklan di tv dan TVRI tidak menayangkan iklan apapun.

Era 80an


Inilah era kejayaan TVRI karena durasi siaran TVRI terus bertambah dan bertambahnya berbagai program yang ditayangkan. Di era ini banyak acara sendiri yang dibuat oleh TVRI seperti Si Unyil, Berpacu Dalam Melody, Aneka Ria Safari, Ria Jenaka, Album Minggu,Ayo Menggambar Besama Pak Tino Sidin, Dari Desa Ke Desa, Aneka Ria Srimulat, Losmen, dan masih banyak lagi. Kasukser yang lebih tua dari ane tentunya ada yang pernah merasakan TVRI di era ini di mana masyarakat sangat antusias menonton tv.

Oh iya, jangan lupakan juga Dunia Dalam Berita yang sampai saat ini masih ada. Kemudian ada juga Drama Jepang "Oshin" yang sempat booming di TVRI.

Era 80an juga menjadi era di mana perangkat televisi di Indonesia mulai menyebar ke pelosok daerah dan tv hitam putih biasanya dimiliki oleh masyarakat menengah ke bawah.

Iuran TVRI


Iuran bagi para pemilik perangkat tv sebenarnya sudah ada sejak era orde lama, namun semakin banyaknya pengguna tv membuat iuran ini semakin banyak para pembayar iurannya saat era orde baru. Besaran iuran tv saat itu berubah-ubah mulai dari Rp. 300 per bulan hingga Rp.3000 per bulan. Jika terus-terusan menunggak maka TV dapat disita oleh pemerintah.

Sungguh aneh memang, karena perangkat tv nya adalah milik masyarakat. Tapi belum ada teknologi yang bisa memutus sinyal siaran tv maka solusinya adalah menyita perangkat tv-nya. Ya, era orde baru memang sangat jenius.

Diketahui memasuki akhir 80an masyarakat yang benar-benar patuh membayar iuran semakin sedikit.

90an dan Munculnya TV Swasta Angkatan Pertama

Pada 1989 RCTI muncul sebagai tv swasta pertama di Indonesia setelah pemerintah akhirnya mengizinkan swasta untuk bersiaran. Setelah itu bermunculan tv lainnyanya yaitu SCTV, TPI (saat itu milik Mbak Tutut), antv, dan Indosiar. TVRI tidak lagi memonopoli siaran di era ini. Para TV swasta ini berlomba memberikan tayangan terbaik dan menarik bagi masyarakat. Pamor TVRI mulai meredup walaupun siaran berita malamnya wajib direlay oleh semua stasiun tv swasta.

Pasca jatuhnya Soeharto pada 1998, membuat stasiun tv swasta tidak lagi wajib merelay berita dari TVRI dan kemudian bermunculan tv swasta angkatan kedua. Dari sini TVRI tidak lagi kuat seperti dulu..

Nah gan. Gimana nih komentarnya? emoticon-Big Grin

Quote:
Scroll.Down
kucing.bingung
Aramina
Aramina dan 41 lainnya memberi reputasi
42
9.1K
183
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan