- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lawan Stunting di Garut, Anggota DPRD Usulkan “Gerakan Makan Kelor”


TS
dragonroar
Lawan Stunting di Garut, Anggota DPRD Usulkan “Gerakan Makan Kelor”
Lawan Stunting di Garut, Anggota DPRD Usulkan “Gerakan Makan Kelor”
Selasa, 22 Februari 2022 | 07:47 WIB
Oleh : Rully Satriadi / RSAT
Seorang ibu menerima paket makanan tambahan, termasuk di dalamnya 400 gram bubuk daun kelor seusai mengikuti sosialisasi Gerakan Melawan Stunting di Kabupaten Garut, Senin, 21 Februari 2022. (Foto: Istimewa)
Garut, Beritasatu.com - Anggota DPRD Kabupaten Garut yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan mengusulkan kepada Wakil Bupati Garut agar pemerintah Kabupaten Garut mencanangkan “Gerakan Makan Kelor” dalam melawan stunting.
“Dari hasil monitoring kami bersama HaloPuan di Malangbong, bubuk daun kelor terbukti memiliki kandungan gizi yang luar biasa, dan inilah yang dibawa HaloPuan,” kata Yudha dalam sosialisasi Gerakan Melawan Stunting yang diinisiasi HaloPuan, Senin (21/2/2022).
Yudha menceritakan bahwa dirinya “memaksa” tim HaloPuan untuk kembali ke Garut meskipun HaloPuan tengah sibuk menggelar gerakan yang sama di sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Disebutkan Kabupaten Garut kembali menjadi lokus Gerakan Melawan Stunting yang diinisiasi Ketua DPR Puan Maharani melalui lembaganya HaloPuan.
Setelah sebelumnya di Desa Sukajaya dan Sanding Kecamatan Malangbong, dan Kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut Kota, HaloPuan pada Senin (21/2/2022) kembali menggelar kegiaan ini di Kantor Kecamatan Sukawening, sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Garut.
Sekitar 200 warga sasaran dari 11 desa di Kecamatan Sukawening, terdiri dari ibu dengan balita stunting, ibu hamil, perempuan pranikah, dan kader posyandu, mengikuti gerakan yang dilaksanakan bersama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut tersebut.
Hadir juga dalam acara itu Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, dan Camat Sukawening Jeje Jainal Abidin.
Warga juga mendapatkan penyuluhan tentang gizi seimbang dan bahaya stunting dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Tri Cahyo, dan mendapatkan informasi mengenai kandungan nutrisi super bubuk daun kelor dari tim HaloPuan.
Dalam sambutannya, Koordinator HaloPuan, Poppy Astari mengingatkan selain memulihkan, yang tak kalah penting adalah mencegah kejadian stunting baru. Caranya adalah dengan membangun kesadaran warga untuk memberi asupan gizi seimbang kepada balita dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan.
“Membangun kesadaran warga ini tak cukup hanya dengan mengandalkan program-program pemerintah. Karena itulah, Ibu Puan Maharani menginisiasi Gerakan Melawan Stunting ini sebagai gerakan bersama warga,” ujar Poppy.
Wakil Bupati Helmi Budiman mengapresiasi gotong royong antara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut dengan tim HaloPuan. “Mereka telah berbagi solusi bagi masalah stunting yang tengah dihadapi Kabupaten Garut,” kata Helmi.
Helmi yang juga Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Garut menjelaskan bahwa stunting bukanya hanya masalah yang terkait fisik (tinggi atau pendek tubuh anak), tapi lebih mengarah kepada kecerdasan.
“Kita seharusnya menerima bonus demografi pada 2045, tetapi karena stunting, (bonus) itu bisa menjadi beban. Nah, itulah yang kita khawatirkan,” kata Helmi.
Target pemerintah untuk menurunkan angka stunting secara nasional hingga 14% pada 2024 menurut Helmi bukan pekerjaan ringan, apalagi mengingat angka stunting di Kabupaten Garut melebihi angka rata-rata nasional (27%). “Tapi, hal ini tidak akan menjadi berat kalau ditanggung renteng, atau kerjakan bersama,” kata Helmi.
Di akhir kegiatan, HaloPuan dan kader-kader PDI Perjuangan Kabupaten Garut menyerahkan paket makananan tambahan, termasuk di dalamnya 400 gram bubuk daun kelor kepada 200 warga sasaran. Selain itu perwakilan warga juga menerima bibit kelor dari HaloPuan dan PDI Perjuangan Kabupaten Garut.
https://www.beritasatu.com/nasional/...n-kelorrdquo/2
Selasa, 22 Februari 2022 | 07:47 WIB
Oleh : Rully Satriadi / RSAT

Garut, Beritasatu.com - Anggota DPRD Kabupaten Garut yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan mengusulkan kepada Wakil Bupati Garut agar pemerintah Kabupaten Garut mencanangkan “Gerakan Makan Kelor” dalam melawan stunting.
“Dari hasil monitoring kami bersama HaloPuan di Malangbong, bubuk daun kelor terbukti memiliki kandungan gizi yang luar biasa, dan inilah yang dibawa HaloPuan,” kata Yudha dalam sosialisasi Gerakan Melawan Stunting yang diinisiasi HaloPuan, Senin (21/2/2022).
Yudha menceritakan bahwa dirinya “memaksa” tim HaloPuan untuk kembali ke Garut meskipun HaloPuan tengah sibuk menggelar gerakan yang sama di sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Disebutkan Kabupaten Garut kembali menjadi lokus Gerakan Melawan Stunting yang diinisiasi Ketua DPR Puan Maharani melalui lembaganya HaloPuan.
Setelah sebelumnya di Desa Sukajaya dan Sanding Kecamatan Malangbong, dan Kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut Kota, HaloPuan pada Senin (21/2/2022) kembali menggelar kegiaan ini di Kantor Kecamatan Sukawening, sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota Garut.
Sekitar 200 warga sasaran dari 11 desa di Kecamatan Sukawening, terdiri dari ibu dengan balita stunting, ibu hamil, perempuan pranikah, dan kader posyandu, mengikuti gerakan yang dilaksanakan bersama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut tersebut.
Hadir juga dalam acara itu Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, dan Camat Sukawening Jeje Jainal Abidin.
Warga juga mendapatkan penyuluhan tentang gizi seimbang dan bahaya stunting dari Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Tri Cahyo, dan mendapatkan informasi mengenai kandungan nutrisi super bubuk daun kelor dari tim HaloPuan.
Dalam sambutannya, Koordinator HaloPuan, Poppy Astari mengingatkan selain memulihkan, yang tak kalah penting adalah mencegah kejadian stunting baru. Caranya adalah dengan membangun kesadaran warga untuk memberi asupan gizi seimbang kepada balita dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan.
“Membangun kesadaran warga ini tak cukup hanya dengan mengandalkan program-program pemerintah. Karena itulah, Ibu Puan Maharani menginisiasi Gerakan Melawan Stunting ini sebagai gerakan bersama warga,” ujar Poppy.
Wakil Bupati Helmi Budiman mengapresiasi gotong royong antara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut dengan tim HaloPuan. “Mereka telah berbagi solusi bagi masalah stunting yang tengah dihadapi Kabupaten Garut,” kata Helmi.
Helmi yang juga Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Garut menjelaskan bahwa stunting bukanya hanya masalah yang terkait fisik (tinggi atau pendek tubuh anak), tapi lebih mengarah kepada kecerdasan.
“Kita seharusnya menerima bonus demografi pada 2045, tetapi karena stunting, (bonus) itu bisa menjadi beban. Nah, itulah yang kita khawatirkan,” kata Helmi.
Target pemerintah untuk menurunkan angka stunting secara nasional hingga 14% pada 2024 menurut Helmi bukan pekerjaan ringan, apalagi mengingat angka stunting di Kabupaten Garut melebihi angka rata-rata nasional (27%). “Tapi, hal ini tidak akan menjadi berat kalau ditanggung renteng, atau kerjakan bersama,” kata Helmi.
Di akhir kegiatan, HaloPuan dan kader-kader PDI Perjuangan Kabupaten Garut menyerahkan paket makananan tambahan, termasuk di dalamnya 400 gram bubuk daun kelor kepada 200 warga sasaran. Selain itu perwakilan warga juga menerima bibit kelor dari HaloPuan dan PDI Perjuangan Kabupaten Garut.
https://www.beritasatu.com/nasional/...n-kelorrdquo/2
0
640
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan