- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Amis Basdewan, Juara Metaverse di Planet Mars #LawaKampoeng Seri 1


TS
albyabby91
Amis Basdewan, Juara Metaverse di Planet Mars #LawaKampoeng Seri 1
Amis Basdewan, Juara Metaverse di Planet Mars #LawaKampoeng -
Seri 1

Di ceritakan ada seorang anak dari sebuah kampung bernama Gurun yang merantau dengan tujuan untuk kuliah ke sebuah kota yang bernama Beikarta (Kota Beikarta ini sebelahnya Depot, sampingnya Kebasi). Amis di titipi pesan oleh kedua orang tuanya agar sesampainya di kota Beikarta, dia harus tekun untuk belajar dan jangan keluyuran blusukan yang gak jelas. Dengan berbekal kata-kata inspirasi tadi, berangkatlah dia bersama 2 orang temannya yang juga sama-sama kuliah. Sesampainya di Beikarta, ketiganya segera mencari tempat kos-kosan yang harganya murah dan ibu kos nya tidak galak (kalau bisa jangan tante-tante, takut khilaf). Setelah berhari-hari mencari (selama nyari kos mereka nginap di pos ronda, sambil bantuin hansip jaga malam), akhirnya mereka menemukan kos-kosan tersebut. Pas sekali, selain harganya murah, yang jaga kos juga sudah berumur. Ya kira-kira umurnya segitulah, (yang penting berumur panjang dan sehat selalu cemungut eaaa). Setalah berembug lama, akhirnya mereka memutuskan untuk menyewa satu kamar saja buat bertiga. Karena aturan di kos itu gak bisa buat bertiga, Amis yang memang menyukai keheningan malam yang dingin (bisa bicara) itu akhirnya memutuskan untuk menyewa satu kamar lagi buat sendiri. Lalu tinggalah mereka bertiga di kosan yang pagarnya setinggi bintang di angkasa dan seluas bumi dan segala isinya itu.
Hari pertama tinggal, semua kondisi masih terkendali dan ibu kos itu sangat ramah sekali pada mereka (belum kelihatan sifat aslinya, tunggguin bulan depan kalau telat bayar sewa). Semua kebutuhan mereka dengan cepat di layani, mulai dari alat buat ngepel lantai sampai urusan tisu basah (bukan tisu basah itu, yang ini mereknya Pipi Peko yang baunya harum) semua di sediakan. Setiap Amis berteriak minta tolong, ibu kos dengan gesit segera berlari (larinya melebihi kecepatan cahaya) menghampirinya. Dalam hati Amis bergumam, "wah baik sekali ibu kos ini, aku menyukainya, wkwkwk".
Hari demi hari ( telah kulewati, eh malah lagu dangdut). Maksudnya hari demi hari di lalui Amis dengan belajar NFT. Dia lupa kalau ibunya menyuruhnya kuliah Sosiologi, bukan ngurusin foto selfie. Karena keasyikan, Amis kadang-kadang ketiduran di sofa ruang tamu di rumah ibu kosnya, anda pasti bertanya-tanya bukan, kenapa Amis malah ada dalam rumah ibu kos, jangan-jangan......hmmmmm otakku mulai bereaksi.
Jadi begini ceritanya. Rumah ibu kos yang di sewa Amis dan tiga kawannya itu adalah kos-kosan mereka juga. Tadi saya lupa menceritakan kalau kos-kosan itu adalah sebuah rumah yang kamarnya di petak-petak dan di sewakan. Dan pagar yang setinggi angkasa tadi adalah pagar tetangga. Jadi, ruang tamu kosan itu, yaa buat umum. Nah si Amis ketiduran di situ. Lanjut lagi...
Tapi usaha Amis itu tidak sia-sia. Dia kemudian di terima di sebuah Universitas yang kampusnya itu gak ada, alias maya. Jadi mahasiswa di kampus itu belajarnya di mana saja boleh. Absennya pakai mention twitter aja terus tulis nama (nama gak harus lengkap) dan kasih hastag "aku datang". Setelah itu mereka memulai perkuliahan selama yang mereka mau. Dan kalau capek, tinggal mention lagi dan kasih hastag "aku jenuh", lalu boleh istirahat selama-lamanya dengan damai, eh waduh mampus dong. Maksudnya istirahat sejam, terus absen lagi. Nah, kalau jam pulang sudah tiba, tinggal mention aja lagi terus kasih hastag "aku pulang", tapi gak usah di tambahin "tanpa beban" karena nanti kalau di sambung jadi lirik lagu. Begitulah sistem perkuliahan di Beikarta, semua kampusnya santai dan tidak membosankan.
Dua semester telah di lalui Amis dengan lancar (langsung skip dua semester aja, biar gak lama). Semua kegiatan perkuliahan dia ikuti dengan baik nilainya juga bagus-bagus. Semua mata kuliah dia selesikan dengan excelent dan nilainya A+++ (Hebat memang si Amis ini, pintar ngakalin dosen). Dan yang membanggakan baginya adalah, dia paling sering selfie dengan dosennya. Kadang-kadang dosennya diajak dugem sampai pagi. Saat pulang dugem itulah Amis meminta nilai, langsung di kasih. Hebat kan si Amis ini.
Lalu gimana ceritanya si Amis bisa juara metavers sampai ke planet Mars? Ntar dulu gue lagi tulis cerita selanjutnya, ntar gue posting besok. Besok tungguin yaa. Gue bakal balik lagi kok.......===)
Seri 1

Di ceritakan ada seorang anak dari sebuah kampung bernama Gurun yang merantau dengan tujuan untuk kuliah ke sebuah kota yang bernama Beikarta (Kota Beikarta ini sebelahnya Depot, sampingnya Kebasi). Amis di titipi pesan oleh kedua orang tuanya agar sesampainya di kota Beikarta, dia harus tekun untuk belajar dan jangan keluyuran blusukan yang gak jelas. Dengan berbekal kata-kata inspirasi tadi, berangkatlah dia bersama 2 orang temannya yang juga sama-sama kuliah. Sesampainya di Beikarta, ketiganya segera mencari tempat kos-kosan yang harganya murah dan ibu kos nya tidak galak (kalau bisa jangan tante-tante, takut khilaf). Setelah berhari-hari mencari (selama nyari kos mereka nginap di pos ronda, sambil bantuin hansip jaga malam), akhirnya mereka menemukan kos-kosan tersebut. Pas sekali, selain harganya murah, yang jaga kos juga sudah berumur. Ya kira-kira umurnya segitulah, (yang penting berumur panjang dan sehat selalu cemungut eaaa). Setalah berembug lama, akhirnya mereka memutuskan untuk menyewa satu kamar saja buat bertiga. Karena aturan di kos itu gak bisa buat bertiga, Amis yang memang menyukai keheningan malam yang dingin (bisa bicara) itu akhirnya memutuskan untuk menyewa satu kamar lagi buat sendiri. Lalu tinggalah mereka bertiga di kosan yang pagarnya setinggi bintang di angkasa dan seluas bumi dan segala isinya itu.
Hari pertama tinggal, semua kondisi masih terkendali dan ibu kos itu sangat ramah sekali pada mereka (belum kelihatan sifat aslinya, tunggguin bulan depan kalau telat bayar sewa). Semua kebutuhan mereka dengan cepat di layani, mulai dari alat buat ngepel lantai sampai urusan tisu basah (bukan tisu basah itu, yang ini mereknya Pipi Peko yang baunya harum) semua di sediakan. Setiap Amis berteriak minta tolong, ibu kos dengan gesit segera berlari (larinya melebihi kecepatan cahaya) menghampirinya. Dalam hati Amis bergumam, "wah baik sekali ibu kos ini, aku menyukainya, wkwkwk".
Hari demi hari ( telah kulewati, eh malah lagu dangdut). Maksudnya hari demi hari di lalui Amis dengan belajar NFT. Dia lupa kalau ibunya menyuruhnya kuliah Sosiologi, bukan ngurusin foto selfie. Karena keasyikan, Amis kadang-kadang ketiduran di sofa ruang tamu di rumah ibu kosnya, anda pasti bertanya-tanya bukan, kenapa Amis malah ada dalam rumah ibu kos, jangan-jangan......hmmmmm otakku mulai bereaksi.
Jadi begini ceritanya. Rumah ibu kos yang di sewa Amis dan tiga kawannya itu adalah kos-kosan mereka juga. Tadi saya lupa menceritakan kalau kos-kosan itu adalah sebuah rumah yang kamarnya di petak-petak dan di sewakan. Dan pagar yang setinggi angkasa tadi adalah pagar tetangga. Jadi, ruang tamu kosan itu, yaa buat umum. Nah si Amis ketiduran di situ. Lanjut lagi...
Tapi usaha Amis itu tidak sia-sia. Dia kemudian di terima di sebuah Universitas yang kampusnya itu gak ada, alias maya. Jadi mahasiswa di kampus itu belajarnya di mana saja boleh. Absennya pakai mention twitter aja terus tulis nama (nama gak harus lengkap) dan kasih hastag "aku datang". Setelah itu mereka memulai perkuliahan selama yang mereka mau. Dan kalau capek, tinggal mention lagi dan kasih hastag "aku jenuh", lalu boleh istirahat selama-lamanya dengan damai, eh waduh mampus dong. Maksudnya istirahat sejam, terus absen lagi. Nah, kalau jam pulang sudah tiba, tinggal mention aja lagi terus kasih hastag "aku pulang", tapi gak usah di tambahin "tanpa beban" karena nanti kalau di sambung jadi lirik lagu. Begitulah sistem perkuliahan di Beikarta, semua kampusnya santai dan tidak membosankan.
Dua semester telah di lalui Amis dengan lancar (langsung skip dua semester aja, biar gak lama). Semua kegiatan perkuliahan dia ikuti dengan baik nilainya juga bagus-bagus. Semua mata kuliah dia selesikan dengan excelent dan nilainya A+++ (Hebat memang si Amis ini, pintar ngakalin dosen). Dan yang membanggakan baginya adalah, dia paling sering selfie dengan dosennya. Kadang-kadang dosennya diajak dugem sampai pagi. Saat pulang dugem itulah Amis meminta nilai, langsung di kasih. Hebat kan si Amis ini.
Lalu gimana ceritanya si Amis bisa juara metavers sampai ke planet Mars? Ntar dulu gue lagi tulis cerita selanjutnya, ntar gue posting besok. Besok tungguin yaa. Gue bakal balik lagi kok.......===)
Diubah oleh albyabby91 20-02-2022 16:52




spay21 dan marwangroove920 memberi reputasi
2
676
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan