Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

masnukhoAvatar border
TS
masnukho 
Marak Terjadi Perceraian Pada Pernikahan Usia Dini, Siapa yang Jadi Korban?
Marak Terjadi Perceraian Pada Pernikahan Usia Dini, Siapa yang Jadi Korban?
Marak perceraian terjadi pada rumah tangga usia dini, perhatikan siapa yang akan menjadi korban atas perceraian


Kasus perceraian sejak masa pandemi ini semakin tinggi dan meningkat didaftarkan ke pengadilan agama maupun pengadilan Negeri.

Mulai dengan alasan ekonomi, Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT, perselingkuhan, bahkan yang menikah tanpa ada alasan jelas dan cenderung dibuat-buat pun juga banyak yang didaftarkan.

Berdasarkan data dari Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, pada tahun 2021 kurang lebih terdapat 3752007 pasang rumah tangga memutuskan bercerai di tahun 2021 dari seluruh Indonesia.

Adapun masalahnya pun sangat kompleks sedangkan usia pernikahan pun juga beragam.

Tidak luput perceraian pada pasangan rumah tangga usia dini atau muda-mudi pun juga cukup banyak terjadi GanSis. Pernikahan yang baru seumur jagung terpaksa kandas karena antara satu sama lain belum matang dari segi mental maupun finansial.

Tentu sangat disayangkan ya GanSis melihat pernikahan yang sebenarnya dilakukan dengan tujuan membangun rumah tangga namun harus kandas dan akhirnya muncul masalah-masalah baru karena banyaknya kasus perceraian.

Sebenarnya entah disadari atau tidak, perceraian dalam rumah tangga itu tidak hanya mengorbankan perasaan antara dua orang suami atau istri GanSis.
Perceraian juga mengorbankan beberapa orang yang seharusnya tidak menjadi korban.

Siapa saja korban dari perceraian di dalam sebuah rumah tangga?

Mari kita ulas bersama pada thread kali ini.


Marak Terjadi Perceraian Pada Pernikahan Usia Dini, Siapa yang Jadi Korban?


1. Anak

Jika sebuah rumah tangga mengalami perpecahan diakibatkan karena adanya perceraian dan keluarga tersebut terdiri atas suami, istri, dan anak, maka anaklah yang akan menjadi korban dari orang tuanya.

Sebaik-baiknya perpisahan atau perceraian pasti akan membuat anak merasa bingung, trauma, dan kekurangan kasih sayang. Kebanyakan anak-anak yang orang tuanya bercerai mereka akan mendapatkan kasih sayang yang kurang utuh dari kedua orang tuanya karena memang kedua orang tuanya sudah tidak lagi tinggal dalam satu atap.

Ditambah anak akan semakin menjadi korban saat kedua orang tuanya yang telah bercerai memutuskan untuk menikah kembali masing-masing dan sang anak dititipkan ke kakek neneknya. Ini sangat menyakitkan bagi anak-anak korban perceraian orang tua.

2. Orang Tua

Saat seorang laki-laki dan perempuan telah mengikat janji dalam pernikahan maka orang tua dari kedua belah pihak telah menjadi keluarga.

Apa jadinya jika perceraian terjadi?
Maka kedua keluarga yang semula baik-baik saja akan terjadi gesekan karena anak-anak mereka tidak lagi bersama.

Bisa jadi karena adanya perceraian kini kedua orang tua dari kedua belah pihak saling membenci dan tidak saling sapa. Mereka adalah korban dari perceraian anak-anak mereka.

3. Diri Sendiri

Entah seniat atau sejengkel apapun sepasang suami istri memutuskan untuk bercerai dan menjadi mantan suami istri, mereka akan tetap menjadi korban atas keputusan mereka sendiri GanSis.

Meniatkan diri untuk menikah, menjalin rumah tangga, maka mereka juga harus tahu tanggung jawab dan resiko setelah menikah.

Jika mereka tidak dapat mempertahankan rumah tangga karena satu dan beberapa alasan itu tandanya mereka belum bisa bertanggung jawab atas keputusan yang telah mereka ambil.
Mungkin hal ini tidak berlaku bagi perceraian karena adanya KDRT ya GanSis, meskipun KDRT sendiri pastinya juga ada alasan yang melatarbelakangi meskipun itu tidak dapat dibenarkan juga.

Maka memutuskan untuk bercerai adalah mengorbankan diri sendiri untuk kembali hidup tanpa pasangan, dan juga menahan perasaan sakit karena gagal dalam membangun rumah tangga sesuai impian.

Marak Terjadi Perceraian Pada Pernikahan Usia Dini, Siapa yang Jadi Korban?
sumber gambar

Itulah tadi GanSis siapa-siapa korban sari perceraian yang mungkin belum disadari oleh para suami istri yang memutuskan bercerai karena merasa sudah tidak cocok, saling tersakiti, atau sudah tidak ada lagi cinta.

Kematangan mental dan kemapan finansial adalah salah satu syarat untuk sepasang kekasih memutuskan menikah GanSis. Sebab dilihat dari seringnya kasus perceraian yang terjadi pada rumah tangga yang suami istri nya adalah anak-anak usia remaja, mereka bercerai karena belum ada yang bisa mengalah dan tidak bisa menerima keadaan.

Bagaimana menurut Agan dan Sista melihat tingginya kasus perceraian dari tahun ke tahun?

Silakan berikan tanggapan dengan berkomentar di bawah.


Marak Terjadi Perceraian Pada Pernikahan Usia Dini, Siapa yang Jadi Korban?


Penulis: @masnukho©2022
Narasi: Ulasan pribadi
Sumber gambar
1, 2, 3
Diubah oleh masnukho 21-02-2022 03:52
sekkar
mahmudabbas2005
lutfigilang01
lutfigilang01 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.8K
40
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan