Ada kabar terbaru dari Prancis, pasalnya salah satu divisi dari Angkatan Darat Prancis mulai menerima kendaraan taktis baru bernama VBL Ultima. Desain VBL sebenarnya bukan desain baru, lantaran taktis ini merupakan varian upgrade dari Panhard VBL yang legendaris.

Informasi tentang penerimaan kendaraan baru tersebut diposting di Twitter oleh Komandan 1st Foreign Cavalry Regiment (1er Régiment Étranger de Cavalerie, 1er REC) pada 11 Februari 2022, di mana unit ini telah menerima satu unit rantis VBL Ultima. Sebagai tambahan informasi 1st Foreign Cavalry Regiment merupakan bagian dari Foreign Legion dari Angkatan Darat Prancis. Unit ini merupakan satu dari dua resimen kavaleri lapis baja yang merupakan bagian dari 6th Light Armored Brigade.

Varian upgrade ini dilengkapi dengan mesin dan gearbox baru, di mana VBL Ultima saat ini memakai mesin PSA DW10F, menghasilkan tenaga maksimal 130 hp serta kecepatan yang dipubilkasikan 95 km/jam. Sementaa kecepatan maksimalnya masih dirahasiakan. Tenaga mesin ini meningkat sekitar 35% dibandingkan mesin sebelumnya yang memakai Peugeot XD 3T. Dilengkapi Mercedes automatic gearbox, ini memungkinkan Ultima mempertahankan rasio kekuatanterhadap berat yang baik. Di mana Ultima memiliki GVW 5,2 ton; sementara Panhard VBL punya GVW 4,4 ton.

Sementara gandar belakang menerima suspensi segitiga ganda baru, suspensi depan juga ditingkatkan serta sistem pengereman yang dilengkapi dengan sistem ABS. Salah satu perubahan VBL Ultima lainnya adalah pelepasan kit apung, meskipun di bagian belakang as roda yang dulunya dipasangi baling-baling masih terlihat. Pelepasan kit apung ini tentu menjadi dilema tersendiri, di mana jika perlindungan kendaraan ditingkatkan maka kemampuan mengapung akan dihilangkan. Di lain sisi, GVW Ultima telah melebihi kapasitas mengambang kendaraan. Yang mengakibatkan varian Ultima kini tak lagi punya kemampuan amfibi.





Tingkat produksi yang sekarang ditangani oleh Arquus stabil pada dua kendaraan per minggu, di mana seluruh proses berlangsung selama satu setengah bulan. Perlu juga dicatat bahwa jalur perakitan yang sama juga menangani produksi VBL Mk.1, versi sementara yang diadopsi oleh Angkatan Darat Prancis dengan perlindungan ranjau yang ditingkatkan, untuk menjawab kebutuhan operasional yang mendesak.

VBL Mk.1 menerima beberapa peningkataan pada as roda belakang dan suspensi, varian ini juga memakai mesin baru PSA DW10F berkekuatan 130 hp digabungkan dengan gearbox otomatis Mercedes W5A580. Transmisi dan sistem pendingin juga telah dimodifikasi.

Varian reconnaissance yang kinui telah dipperasikan oleh 1st Foreign Cavalry Regiment dipersenjatai dengan senapan mesin 7,62 atau 12,7mm. Untuk sistem komunikasi dilengkapi radio TR-VP 213 atau PR4G dan dukungan kacamata night vision OB 41 dan OB 43, serta pengukur radiasi DUK-DUR 440 dan dosimeter. Sementara varian VBL yang dilengkapi rudal anti-tank Milan, radio TR-VP 213 digantikan oleh radio TR-VP 13 dan dilengkapi OB 41 dengan kacamata malam OB 51.





VBL tergolong laris di pasaran, pasalnya kini telah dioperasikan oleh 16 negara. Indonesia adalah salah satunya, di mana kavaleri TNI AD saat ini mengoperasikan varian Panhard VBL. Prancis sendiri menjadi pengguna terbesar VBL, di mana pada Juni 2019 ada 1.446 unit Panhard VBL yang beroperasi. Kendaraan 4x4 ini juga sudah terbukti battle proven di medan laga Afghanistan hingga Lebanon.

Sebagai tambahan informasi, pada tahun 2015 Arquus (saat itu masih bernama Renault Truck Defense) menerima kontrak untuk program upgrade varian VBL. Program kemudian dimulai pada Desember 2016, yang mengarah ke kualifikasi standar Ultima pada tahun 2019. Dari 800 unit yang direncanakan untuk versi VBL yang ditingkatkan ini, 730 akan ditugaskan ke Angkatan Darat Prancis pada tahun 2025 dan 70 lainnya pada tahun 2030. Utnuk proses produksi dilakukan di Saint-Nazaire, di Britanny, untuk mempercepat proses produksi. VBL kelak akan digantikan oleh program VBAE (Véhicule Blindé d'Aide l'Engagement, litterally Armored Vehicle for Assistance to Engagement).