Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Tuntut Indonesia Minta Maaf, Politikus Belanda Diserbu Netizen RI
Tuntut Indonesia Minta Maaf, Politikus Belanda Diserbu Netizen RI
Politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders, diserbu netizen RI setelah menuntut Indonesia meminta maaf kepada negaranya atas perang masa kemerdekaan. (Foto: Pegida Veranstaltung/flickr.com (CC BY-SA 2.0)
Jakarta, CNN Indonesia -- Media sosial politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders, diserang netizen akibat kicauannya menolak permintaan maaf Perdana Menteri Mark Rutte terhadap rakyat Indonesia soal kekerasan selama era penjajahan.
Dalam kicauannya di Twitter menggunakan Bahasa Belanda, Politikus anti-Islam itu justru menganggap warga Indonesia yang seharusnya meminta maaf kepada bangsanya.

Sebab, menurut Wilders, selama masa perang itu banyak tentara Belanda yang turut meregang nyawa, terutama saat periode 1945-1947.

"(Lalu) di mana permintaan maaf dari pihak Indonesia atas kekerasan mereka terhadap Belanda dan Bersiap?" tulis Wilders pada akun twitter pribadinya (@geertwilderspvv).

Waar zijn de excuses van Indonesische zijde voor hun geweld tegen Nederlanders en de Bersiap? Het veroordelen van Nederlandse militairen is geschiedvervalsing. Het waren helden. We moeten achter onze veteranen staan.
Excuses zijn ongepast.#Indonesie

— Geert Wilders (@geertwilderspvv) February 17, 2022

Dalam memori kolektif di Indonesia, periode 1945-1947 dikenal sebagai Agresi Belanda. Sementara itu, Belanda mengenang periode itu sebagai 'Periode Bersiap' yang menurut sebagian pihak di Negeri Kincir Angin banyak serdadunya tewas selama periode itu.

Sementara itu, Wilders memang dikenal sebagai politikus sayap kanan yang anti-imigran dan anti-Muslim. Selama ini, ia kerap berkampanye bahwa Belanda akan lebih aman tanpa imigran dan lebih banyak umat Muslim.

Padahal, pria 58 tahun ini diketahui memiliki keturunan Indonesia. Salah satu nenek Wilders disebut berdarah Jawa kelahiran Sukabumi.

Mendengar kicauan Wilders tersebut, netizen Indonesia langsung membanjiri kolom komentar kicauan Wilders di Twitter hingga unggahan foto di akun Instagramnya @geertwilders.

"Kalian minta maaf ke Indonesia," ujar pengguna @akbar051216.

Beberapa mengomentari frasa "nitip sendal" untuk menyerang Wilders secara figuratif.

Sebagian lain dari netizen meminta Wilders minta maaf kepada Indonesia dan siap-siap terkena serangan dari warga-warga RI.

"Halo pak, saya bawa pasukan (emoji merah-putih)," tulis mahandhikaraka.

"Masa Indonesia yang minta maaf, lucu. Seharusnya negara Anda lah yang meminta maaf, siapa suruh menyerang Indonesia setelah kemerdekaan. Masa pejuang Indonesia suruh minta maaf, aneh, aneh. Makanua jadi politikus baca sejarah dulu," komen @syahidali25 dalam postingan tersebut.

why would we apologize lmao you are the who came to our land and colonized us ofc our ancestors had to defend the country😭 wake up babes its not the other way around😭

— 🍃 (@bonjournoi) February 18, 2022

As citizens of a colonial country you should be ashamed to insist that you don't feel guilty about colonizing other people's countries. Colonial soldiers are not heroes but tools of oppression.

— Sohib Camp (@SohibCamp3) February 18, 2022

Pantauan CNNIndonesia.com, saat ini komentar yang tertinggal di postingan Instagram terakhir Wilders naik menjadi 2560 komentar dalam waktu 2 jam yang sebelumnya komentar di postingan tersebut masih dibawah angka 1000.

Permintaan maaf PM Rutte terhadap bangsa Indonesia menjadi sorotan setelah sebuah studi menyimpulkan Belanda melakukan kekerasan ekstrem dengan sengaja dan sistematis saat era penjajahan.

Dalam studi yang dilakukan selama empat tahun oleh peneliti Belanda dan Indonesia itu, diketahui tentara Belanda membakar desa-desa, melakukan penahanan massal, penyiksaan, dan mengeksekusi masyarakat pada 1945-1949.

Kekerasan ekstrem ini dilakukan dengan dukungan diam-diam dari pemerintah, menurut studi tersebut.

Dalam studi ini peneliti menyebut bahwa pihak Belanda mulai dari politikus, pejabat, pegawai negeri, hakim, dan sebagainya mengetahui tentang kekerasan ekstrem dan sistematis itu.

"Hari ini, atas nama pemerintah Belanda, saya menyampaikan permintaan maaf terdalam saya kepada rakyat Indonesia atas kekerasan sistematis dan ekstrem dari pihak Belanda pada tahun-tahun itu," kata Perdana Menteri Mark Rutte dalam konferensi pers, dikutip dari AFP (17/2).

https://www.cnnindonesia.com/interna...bu-netizen-ri.

Galak loh netizen sini
jazzcoustic
aloha.duarr
bukan.bomat
bukan.bomat dan 5 lainnya memberi reputasi
6
5.6K
78
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan