Kaskus

Story

albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Selamat Malam, Gelap (Sajak Monolog #3)
Selamat Malam, Gelap (Sajak Monolog #3)
Selamat Malam, Gelap (Sajak Monolog #3)
Selamat malam, gelap...
Jujur, aku merindukan masa kecil yang gelap gulita. Hanya berlentera, kadang berpetromak, kadang tak ada cahaya sama sekali. Bukan karena tak ingin, atau lampu listrik padam. Tapi oleh sebab tak ada lampu listrik di kampung kami, dan uang membeli minyak tanah tak ada. Jadi begitulah, gelap...

Selamat malam, gelap...
Jujur, aku membenci malam yang terang. Bukan oleh sebab mencintai masa lalu, atau mencintai kegelapan. Tapi aku terlanjur kecewa pada hingar-bingar dan riuh-riuh yang meriah. Aku di butakan oleh fana, yang hanya melihat seseorang saat suka dan menganggap sampah saat tak punya apa-apa.

Selamat malam, gelap...
Sisi terliar manusia itu, jahat. Tak mengenal belas kasihan, tak ada empati, tak ada perasaan bersalah, apalagi perasaan berutang budi. Semua sama saja. Dia, kamu, mereka atau mungkin aku juga. Suatu saat, jika aku punya kemampuan untuk tega, aku berjanji akan menyiksamu juga. Tapi entah kapan itu. Rasanya, hampir mustahil aku punya kemampuan itu. Aku, seorang laki-laki yang punya gen psikologis yang salah, nampaknya. Mungkin, aku ingin menjadi transgender rohani, jasmani biarlah begini. Aku tahu, fisik kelakianku tidak cukup menopang untuk menjadi seorang yang logis. Sebab aku masih mementingkan perasaan, daripada logika. Dan itu, aneh.

Selamat malam, gelap...
Mungkin ada yang berpikir aku bodoh, gila, atau orang-orang sekarang populer mengenalnya dengan, "bucin", budak cinta. Bukankah setiap orang dalam hidup ini adalah budak cinta, ya?. Bedanya, mereka memiliki definisi dan pilihan "cinta" pada perspektif yang beda-beda. Aku mungkin juga bucin, tapi itu oleh sebab apa yang muncul dari hati, bukan di rekayasa, apalagi buat kepentingan popularitas atau biar di konsumsi netizen. Aku berusaha memulai segalanya dengan sungguh-sungguh. Segala kemarahan kusimpan, kecewa ku pinggirkan, kecemburuan ku bakar habis. Tapi apa? Pada akhirnya nothing juga. Semuanya bulshit lah. Omong kosong belaka!

Selamat malam, gelap...
Aku hanya menitipkan tulisan ini jika sekiranya kita punya cerita yang sama. Selamat, ternyata kita sama-sama bagian yang patah atas tumbuhnya tunas-tunas yang lain. Kita adalah bagian yang hancur berantakan atas bersatunya orang lain. Kita adalah bagian yang terluka atas sembuhnya orang lain. Kita adalah bagian terpuruk dan bangkitnya orang lain. Dan kita, adalah bagian tergelap dari malam.
marwangroove920Avatar border
marwangroove920 memberi reputasi
1
996
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan