

TS
albyabby91
Burung-Burung Lapar ( Sajak Monolog #2)
Burung-Burung Lapar ( Sajak Monolog #2)

Dunia memang selalu paradoks
"The Normal Life" yang diimpikan itu adalah utopia
Hanya ada dan bersemedi di angan-angan sakau
Atau bahkan mungkin distopia, yang terjadi sepanjang hidup adalah bagian negatifnya.
Pengorbanan, keikhlasan, ketulusan, kesetiaan, kesyukuran dan rupa-rupa kata pemanis buatan lainnya itu, simpan saja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sebagai artefak usang dan koleksi sejarah saja. Entah di negeri antah-berantah mana itu di ejawantahkan.
Kadang, Tuhan bercanda atau mungkin berkomedi
Sejak awal penciptaan Adam kemudian Hawa di surga yang sempurna. Lalu mereka tercampak oleh dirinya sendiri oleh sebab nafsu dan birahi tanpa batas. Naluri kita terbawa juga, dari sang kakek segala manusia.
Coba belajar pada burung-burung lapar di ranting cemara itu, mereka bersiul bebas, lepas, tak ada batas kemana jua melintas. Yang mereka cari hanya sebiji dua buah. Jika tak manis, tak apalah yang pekat saja. Asal perut penuh dan siulan kembali merdu.
Lain dengan kita sang makhluk sempurna. Ada akal tetapi suka mengakali, ada hati tetapi suka menyakiti, ada rasa tetapi tak berperasaan, ada cemburu dan curiga tetapi tak setia, ada kerelaan tetapi egois, ada nikmat tetapi tak syukur, ada kerja keras tapi tak pernah menghargai proses.
Lain dengan kita sang makhluk sempurna. Ada harta tetapi rakus hak jelata, ada tahta tetapi saling rampas mahkota, ada wanita tetapi suka aplikasi penjaja juwita, ada tanah tetapi merambah fakir-fakir yang hanya ada sebongkah kecil sawah.
Tak malukah engkau wahai sang khalifah?
Sedang burung-burung lapar pun tak pernah serakah mampu menahan ucapan-ucapan dusta dan sumpah serapah, mampu membungkam mulut dari mencibir tak berkaidah, mampu tidak mencela meski ada celah-celah untuk mencela?
Mari belajar pada burung-burung lapar tentang arti perjuangan dan kerja keras. Akan arti kebersamaan dan solidaritas. Akan arti halal dan pantas. Meski keinginan ideal hanyalah utopia, tapi dunia jangan jadikan distopia. Meski hidup sekedar fana, tapi jangan jadikan ia merana.
(=====)

Dunia memang selalu paradoks
"The Normal Life" yang diimpikan itu adalah utopia
Hanya ada dan bersemedi di angan-angan sakau
Atau bahkan mungkin distopia, yang terjadi sepanjang hidup adalah bagian negatifnya.
Pengorbanan, keikhlasan, ketulusan, kesetiaan, kesyukuran dan rupa-rupa kata pemanis buatan lainnya itu, simpan saja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Sebagai artefak usang dan koleksi sejarah saja. Entah di negeri antah-berantah mana itu di ejawantahkan.
Kadang, Tuhan bercanda atau mungkin berkomedi
Sejak awal penciptaan Adam kemudian Hawa di surga yang sempurna. Lalu mereka tercampak oleh dirinya sendiri oleh sebab nafsu dan birahi tanpa batas. Naluri kita terbawa juga, dari sang kakek segala manusia.
Coba belajar pada burung-burung lapar di ranting cemara itu, mereka bersiul bebas, lepas, tak ada batas kemana jua melintas. Yang mereka cari hanya sebiji dua buah. Jika tak manis, tak apalah yang pekat saja. Asal perut penuh dan siulan kembali merdu.
Lain dengan kita sang makhluk sempurna. Ada akal tetapi suka mengakali, ada hati tetapi suka menyakiti, ada rasa tetapi tak berperasaan, ada cemburu dan curiga tetapi tak setia, ada kerelaan tetapi egois, ada nikmat tetapi tak syukur, ada kerja keras tapi tak pernah menghargai proses.
Lain dengan kita sang makhluk sempurna. Ada harta tetapi rakus hak jelata, ada tahta tetapi saling rampas mahkota, ada wanita tetapi suka aplikasi penjaja juwita, ada tanah tetapi merambah fakir-fakir yang hanya ada sebongkah kecil sawah.
Tak malukah engkau wahai sang khalifah?
Sedang burung-burung lapar pun tak pernah serakah mampu menahan ucapan-ucapan dusta dan sumpah serapah, mampu membungkam mulut dari mencibir tak berkaidah, mampu tidak mencela meski ada celah-celah untuk mencela?
Mari belajar pada burung-burung lapar tentang arti perjuangan dan kerja keras. Akan arti kebersamaan dan solidaritas. Akan arti halal dan pantas. Meski keinginan ideal hanyalah utopia, tapi dunia jangan jadikan distopia. Meski hidup sekedar fana, tapi jangan jadikan ia merana.
(=====)




oulaaa dan marwangroove920 memberi reputasi
2
930
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan