c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Dieng, Peradaban Indonesia Yang Hilang!




Dataran tinggi Dieng, sebuah tempat indah di cakrawala Indonesia. Dibalik balutan kabut dan hawa dinginnya menyimpan peradaban yang dilupakan, untuk itu agar tempat ini jangan sampai dipinggirkan yuk kita bahas!

Tempat yang sering disebut sebagai negeri para dewa, dengan ratusan candi yang berada disana, banyak dijarah oleh tangan tak bertanggung jawab dan menyisakan serpihan sejarah yang minim sekali.

Saat itu 1799, ketika eropa sedang larut dalam perang Napoleon. Ketika itu Belanda yang dijajah Prancis sedang berjuang ditengah gempuran Inggris. Lalu saat itu Prancis pun kalah, maka koloninya termasuk Nusantara atau Hindia Belanda saat itu dibawah kekuasaan Inggris.



Jadi disini nusantara setelah dijajah Prancis, kemudian dijajah kembali oleh Inggris. Pemerintah Inggris mengirim Sir Thomas Stamford Raffles menggantikan C. Jan Willem Janssens sebagai Gubernur, setelah sebelumnya ia menggantikan Herman Willem Daendels menjadi Gubernur Jenderal Hindia Timur.

Disini hal yang sangat penting bagi peradaban Jawa, ketika banyak candi dicatat oleh Rafles dimasa itu. Terlebih ada catatan dari Thomas Horsfield seorang naturalis Amerika, tentang tangga kuno di pegunungan Dieng, memberikan keingin tahuan dari Rafles hingga mengirimkan tentaranya kesana.

Cornelius, salah satu tentara memberikan info adanya candi-candi yang runtuh, dan tertimbun tanah vulkanis. Tentu catatan ini melengkapi History of Java, ketika Rafles membeberkan ada 400 candi yang runtuh di dataran tinggi Dieng.



Candi yang ditemukan tergenang di dalam air akibat bencana vulkanik menutup saluran gorong-gorong untuk jalur air, maka HC Cornelius mulai mengeringkan air telaga di dieng, di tahun 1856.

Jika catatan Rafles benar, ini tentu sangat fantastis, maka terdapat candi yang jumlahnya lebih banyak daripada komplek.candi prambanan. Tentu saja ada ratusan arca, artefak dan harta benda yang ditinggalkan disana. Apakah benar seperti itu?

Di Dieng ada sebuah komplek Candi di dataran Dieng, ada candi mungil bernama Candi Arjuna, menurut sejarawan candi ini didirikan pada abad ke-7 Masehi hingga abad ke-9 Masehi. Dimana pembangunan candi Arjuna dilaksanakan pada pemerintahan dinasti Sanjaya dari kerajaan Mataram Kuno, atau bahkan dari kerajaan Kalingga. Dan juga, Candi Arjuna diperkirakan sebagai candi tertua di Jawa dan disebelah timurnya ada Candi Semar.



Yang jelas candi Arjuna dan Semar disatukan oleh pagar keliling, yang memisahkan mereka dari candi lainnya. Yaitu Candi Srikandi, dimana ada relief Dewa Wisnu, Siwa dan Brahma dalam satu Candi. Kemudian ada Candi Puntadewa, Candi Sembadra.

Uniknya bentuk candi satu dengan lainnya cukup banyak perbedaan, sejarawan menilai candi ini dibangun tidak secara bersamaan. Dan di dekat situ juga ada prasasti berangka tahun 809 Masehi, yang menyebutkan gunung Dieng adalah pusat keagamaan, atau tempat ritual dari Hindu Siwa.

Bahkan hingga sekarang masih ada ritual pemotongan rambut gimbal setiap tahunnya di depan Candi Arjuna, mereka dipercaya sebagai anak-anak spesial di dataran tinggi dieng. Selain kompleks Candi Arjuna di Dieng masih ada candi lainnya, seperti Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Dwarawati, Candi Kunti dan Candi Setyaki. Jadi total candi di Dieng ini hanya ada 9, agak berbeda dari catatan Rafles. Jadi kemanakah sisanya?



Menurut Rafles, masyarakat menggunakan batu-batu candi untuk keperluan membangun rumah, pagar, jembatan dan lain sebagainya. Karena bentuk batuan Candi di Dieng relatif kecil dan mudah untuk diangkut, penjarahan besar-besaran akhirnya terjadi.

Dimana banyak masyarakat yang menjual artifak dan barang berharga peninggalan Candi, terlebih yang terbuat dari emas sangat laku untuk dijual. Prasasti pun banyak yang raib, entah kemana rimbanya.

Pemerintah Hindia Belanda telah menghimbau agar rakyat mau menyerahkan artefak peninggalan candi kepada pemerintah, namun kompensasinya rendah masyarakat lebih memilih menjual kepada penadah.



Lewat jalur penadah inilah artefak Dieng menyebar menjadi koleksi pribadi dan masuk ke musium berbagai negara di dunia. Kenapa artifak ini mereka jual?

Faktor ekonomi dan juga tdak familiarnya candi dimasa itu bagi masyarakat, karena sudah berganti kebudayaan jadi mereka tidak terpikirkan bahwa candi perlu dilestarikan.

Itulah peradaban Indonesia yang hilang disebabkan bumiputeranya sendiri, bukan orang lain. Maka kebesaran Majapahit sirna karena masyarakat tidak ada yang peduli pada sejarah. Bahkan hilangnya artefak masih terjadi hingga sekarang, demi uang dan perut sendiri.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star




prabas
july00artha
knoopy
knoopy dan 4 lainnya memberi reputasi
5
2.2K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan