cintadineAvatar border
TS
cintadine
Petrus Orde Baru, Mungkinkah diberlakukan Lagi di Era Sekarang?


Bagi agan dan orang lain yang generasi z atau milenial yang lahirnya di atas tahun 90 mungkin tak pernah mendengar kata Petrus orde baru. Tidak, ini bukan Petrus muridnya Yesus yang menyangkal sebanyak tiga kali itu, melainkan akronim dari Penembakan Misterius. Ya, rezim orde baru terkenal dengan kebijakannya yang keras hingga melanggar HAM dan salah satunya adalah Petrus ini. Kebijakan ini terkenal bagi mereka yang hidup di era 1980an dan menebar teror bagi mereka yang suka merbuat kejahatan.

Apa itu Petrus Orde Baru?


Petrus atau Penembakan Misterius adalah upaya rezim Orde Baru untuk menekan angka kejahatan, mereka yang terindikasi penjahat dan preman banyak ditemukan tewas secara misterius dan mayatnya dibiarkan tergeletak di jalan hingga sungai. Dikatakan kalau Petrus ini cukup efektif dan membuat efek jera bagi para pelaku kejahatan. Mayat orang bertato di pinggir jalan akan membuat shock therapy bagi orang lain untuk tidak melakukan tindakan kriminal.

Dilansir dari laman portal berita Tempo.co, Petrus diperkirakan dimulai pada 1983 di Yogyakarta di mana tiga orang yang disinyalir preman ditemukan tewas dengan lubang peluru yang menganga sementara korban lainnya ditemukan dengan luka cekik di leher mereka. Disebutkan juga kalau di atas mayat-mayat tersebut ditemukan uang Rp. 10 ribu untuk biaya penguburan.

Mengutip dari Wikipedia, jumlah tewas akibat Petrus ini yang terhitung adalah 532 orang untuk tahun 1983 saja.

Para korban Pe­trus sendiri saat ditemukan masyarakat da­lam kondisi tangan dan lehernya te­ri­kat. Korban seringkali dimasukan ke dalam karung dan dibuang ke sungai, laut, kebun, hingga dibiarkan begitu saja dipinggir jalan. Karena tidak jelas siapa yang menembaknya, maka kejadian ini disebut Penembakan Misterius atau Petrus.

Tidak ada yang berani melawan kebijakan ini di era Soeharto, meski demikian praktik ini dihentikan ketika era 80an berakhir.



Mustahil diadakan Lagi Sekarang


Sekarang ini, masyarakat mungkin muak dengan kriminalitas yang melanda, mulai dari begal, perampokan, hingga premanisme yang meresahkan warga. Apakah Petrus bisa dilakukan di era sekarang? Tentu saja hampir mustahil, jika pemerintahan melakukan itu maka bersiaplah berhadapan dengan Komnas HAM, para SJW, dan bahkan dikecam oleh dunia internasional. Sekedar info, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte sejak beberapa tahun lalu mengeluarkan kebijakan mirip Petrus yaitu menembak mati para pelaku penyalahgunaan Narkoba dan dikecam habis-habisan.

Akan Jadi Runyam


Masyarakat kebanyakan memang jengah dengan tindakan kejahatan dan kalau ada polling apakah Petrus harus diadakan, maka hasilnya kerap banyak yang setuju. Akan tetapi dalam praktiknya tidak sesederhana itu, bisa saja para algojo atau penembak salah sasaran. Praktiknya akan begitu rumit karena bisa saja yang ditembak ternyata bukan pelaku kejahatan, harus teliti dan sangat berhati-hati. Sedangkan kita tahu sering terjadi salah tangkap oleh aparat. Contohnya yang viral di Tiktok beberapa waktu lalu di mana oknum polisi melakukan salah tangkap. Nah, bagaimana kalau terjadi salah tembak dan nyawa orang tersebut tidak bisa dikembalikan?

Nah, gan apa agan setuju kalau Petrus ini diberlakukan lagi? emoticon-Ngakak

Referensi:

6666661234
asamboigan
goeltom25338186
goeltom25338186 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
6.9K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan