- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Cerita Sedih Rafli Tak Lagi Sekolah Usai Leher Bolong Gegara Ditendang Sapi


TS
Iadies.hunter01
Cerita Sedih Rafli Tak Lagi Sekolah Usai Leher Bolong Gegara Ditendang Sapi

Hidup Rafli berubah sejak bocah asal Sawahlunto, Sumbar itu ditendang sapi ketika menggembalakan sapi milik tetangga itu. Hidung dan leher bocah 8 tahun itu terluka.
Ibu Rafli, Purmanip, mengatakan selepas ditendang itu hidung Rafli mimisan, bahkan saat tidur Rafli mengorok. Melihat kondisi tak wajar anak keduanya itu, Purmanip terus terjaga sepanjang malam. Dia khawatir napas Rafli bisa terhenti sewaktu-waktu.
"Kondisinya pas awal ditendang sapi itu hidungnya mimisan, awalnya mimisannya gak banyak, cuma gak ada di bawa ke RS dulu. Beberapa bulan setelah itu parah, malam tidurnya ngorok kirain memang tidurnya ngorok malamnya, ditungguin biar napasnya gak lewat. Susah napasnya harus ditungguin tiap malam," cerita Purmanip kepada tim berbuatbaik.id CTARSA Foundation.
Hingga akhirnya, Rafli dinyatakan mengalami infeksi saluran pernapasan dan dioperasi. Kini di leher Rafli ada alat bantu pernapasan berupa lubang. Sebabnya Rafli bisa bernapas tetapi tidak bisa mengeluarkannya.
Sejak alat bantu pernapasan menempel di lehernya, Rafli terpaksa tidak sekolah dan belajar dari rumah. Alasan pihak sekolah tak lain khawatir, Rafli mengalami sesak di sekolah dan terkontaminasi kuman saat bermain dengan teman-temannya.
Saat ditemui tim berbuatbaik.id CTARSA Foundation, bocah bernama lengkap Rafli Alvis Sattriya ini napasnya tersengal-sengal. Sesekali dia menutupi lubang udara di lehernya itu setiap hendak bersuara. Kata Rafli, jika tidak ditutup suara dia tidak keluar.

Ibu Rafli, Purmanip, mengatakan selepas ditendang itu hidung Rafli mimisan, bahkan saat tidur Rafli mengorok. Melihat kondisi tak wajar anak keduanya itu, Purmanip terus terjaga sepanjang malam. Dia khawatir napas Rafli bisa terhenti sewaktu-waktu.
"Kondisinya pas awal ditendang sapi itu hidungnya mimisan, awalnya mimisannya gak banyak, cuma gak ada di bawa ke RS dulu. Beberapa bulan setelah itu parah, malam tidurnya ngorok kirain memang tidurnya ngorok malamnya, ditungguin biar napasnya gak lewat. Susah napasnya harus ditungguin tiap malam," cerita Purmanip kepada tim berbuatbaik.id CTARSA Foundation.
Hingga akhirnya, Rafli dinyatakan mengalami infeksi saluran pernapasan dan dioperasi. Kini di leher Rafli ada alat bantu pernapasan berupa lubang. Sebabnya Rafli bisa bernapas tetapi tidak bisa mengeluarkannya.
Sejak alat bantu pernapasan menempel di lehernya, Rafli terpaksa tidak sekolah dan belajar dari rumah. Alasan pihak sekolah tak lain khawatir, Rafli mengalami sesak di sekolah dan terkontaminasi kuman saat bermain dengan teman-temannya.
Saat ditemui tim berbuatbaik.id CTARSA Foundation, bocah bernama lengkap Rafli Alvis Sattriya ini napasnya tersengal-sengal. Sesekali dia menutupi lubang udara di lehernya itu setiap hendak bersuara. Kata Rafli, jika tidak ditutup suara dia tidak keluar.

Dengan wajah yang tetap ceria, Rafli yang pernah mendapat bantuan dari Rumah Asuh ini menceritakan kembali awal mula lubang itu menganga di lehernya. Saat mengembalakan sapi milik tetangganya, Rafli ditendang sapi hingga mengenai hidung dan lehernya.
"Awalnya ke sawah pas lagi makan padi, dia tendang juga Rafli hidung sama leher. Sudah 4 bulan lebih tidur cuma 5 menit, 5 menit bangun," kata bocah kelas 2 SD ini polos.
Orangtua Rafli hanya bisa pasrah, apalagi mereka hidup dari mata pencarian ayahnya sebagai pemecah batu dan ibunya bekerja serabutan untuk membantu ekonomi keluarga.
Beban keluarga ini semakin berat, saat di rumahnya kini tinggal sang nenek yang mengalami lumpuh dan harus diurus keperluan sehari-harinya.
"Karena anak-anak ini dan orangtua kita harus kuat. Dia masih butuh perhatian dan suport dari kita," kata Purmanip pasrah.
Tahu orangtuanya begitu bekerja keras, terkadang Rafli dan sang kakak, Farel, memunguti durian yang jatuh di kebun lalu kemudian dijual. Sebagai kakak, Farel sangat berharap adiknya cepat sembuh. Meski tak selamanya mereka akur, Farel tetap merasa Rafli adalah sahabat terbaiknya.
"Sedih gak bisa bawa Rafli gembala lagi, gak bisa sekolah lagi, gak ada teman main, ngerasa sepi. Semoga Rafli cepat sembuh dan bisa bermain lagi sama Farel, bisa mandi-mandi lagi di sungai," tutur Farel dengan suara yang parau.
Perasaan yang sama juga menggelayuti sang ayah, Alfadison. Dengan hanya upah pemecah batu sebsar Rp 110 ribu per bulan atau bahkan tak bawa uang sama sekali. Alfadison tetap berusaha tegar dan menjadi penopang yang kuat untuk keluarganya.
"Sekarang nggak bisa main lagi, gak bisa sekolah. Kita takut kehilangan anak itu. Semua orangtua gitu takut kehilangan anak. Kita mau lihat dia main, bisa sekolah lagi," ucapnya penuh harap.
#sahabatbaik, jangan biarkan keceriaan Rafli meredup karena infeksi pernapasan ini. Rafli butuh uluran tangan dari sahabat baik yang berhati mulia, karena Rafli akan menjalani terapi dan operasi kembali, sehingga membutuhkan banyak biaya yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Jadi wujudkan kebaikan hatimu dengan donasi sekarang juga.
Donasi dapat disalurkan lewat berbuatbaik.id CTARSA Foundation dengan klik LINK BERIKUT INI.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.
Ilustrasi Sapi
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
https://news.detik.com/berita/d-5939...ditendang-sapi
"Awalnya ke sawah pas lagi makan padi, dia tendang juga Rafli hidung sama leher. Sudah 4 bulan lebih tidur cuma 5 menit, 5 menit bangun," kata bocah kelas 2 SD ini polos.
Orangtua Rafli hanya bisa pasrah, apalagi mereka hidup dari mata pencarian ayahnya sebagai pemecah batu dan ibunya bekerja serabutan untuk membantu ekonomi keluarga.
Beban keluarga ini semakin berat, saat di rumahnya kini tinggal sang nenek yang mengalami lumpuh dan harus diurus keperluan sehari-harinya.
"Karena anak-anak ini dan orangtua kita harus kuat. Dia masih butuh perhatian dan suport dari kita," kata Purmanip pasrah.
Tahu orangtuanya begitu bekerja keras, terkadang Rafli dan sang kakak, Farel, memunguti durian yang jatuh di kebun lalu kemudian dijual. Sebagai kakak, Farel sangat berharap adiknya cepat sembuh. Meski tak selamanya mereka akur, Farel tetap merasa Rafli adalah sahabat terbaiknya.
"Sedih gak bisa bawa Rafli gembala lagi, gak bisa sekolah lagi, gak ada teman main, ngerasa sepi. Semoga Rafli cepat sembuh dan bisa bermain lagi sama Farel, bisa mandi-mandi lagi di sungai," tutur Farel dengan suara yang parau.
Perasaan yang sama juga menggelayuti sang ayah, Alfadison. Dengan hanya upah pemecah batu sebsar Rp 110 ribu per bulan atau bahkan tak bawa uang sama sekali. Alfadison tetap berusaha tegar dan menjadi penopang yang kuat untuk keluarganya.
"Sekarang nggak bisa main lagi, gak bisa sekolah. Kita takut kehilangan anak itu. Semua orangtua gitu takut kehilangan anak. Kita mau lihat dia main, bisa sekolah lagi," ucapnya penuh harap.
#sahabatbaik, jangan biarkan keceriaan Rafli meredup karena infeksi pernapasan ini. Rafli butuh uluran tangan dari sahabat baik yang berhati mulia, karena Rafli akan menjalani terapi dan operasi kembali, sehingga membutuhkan banyak biaya yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan. Jadi wujudkan kebaikan hatimu dengan donasi sekarang juga.
Donasi dapat disalurkan lewat berbuatbaik.id CTARSA Foundation dengan klik LINK BERIKUT INI.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.
Konten Sensitif

Ilustrasi Sapi
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
https://news.detik.com/berita/d-5939...ditendang-sapi






tepsuzot dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.1K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan