JADI buruh kasar pekerjaannya, tapi kasar pula perilakunya. Itulah kelakuan Jajang, 36, warga Purwakarta (Jabar). Dua gadis ABG yang tidak normal (idiot) diajak pulang ke rumah dan kemudian keduanya digauli di depan istri tanpa malu dan sungkan. Keruan saja orangtua kedua ABG itu marah besar dan mengadu ke polisi.

Jika otak manusia masih normal, tentu sangat iba menyaksikan kondisi penderita idiot itu. Wajahnya tidak normal, tingkat kecerdasannya sangat fatal, gerak gerik dan omongannya juga susah dimengerti. Pendek kata tidak tegalah. Tapi bagi sebagian orang yang berhati iblis, justru kecacatan mereka dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan pribadi bahkan kenikmatan syahwati.

Jajang ternyata termasuk lelaki berhati durjana tersebut. Jika Cagub-Cawagub di mana-mana ngaku sebagai agen perubahan, dia malah menjadi agen persetanan dan percabulan. Bayangkan, hanya ketemu dua gadis tetangga yang sama-sama idiot, kok ukuran celananya bisa pula mendadak berubah. Ini lelaki cap apa?

Tak jauh dari rumahnya di Sindang Kasih, Purwakarta, Jajang memang memiliki dua keluarga malang. Dua anak gadisnya yang masih ABG sama-sama idiot atau pekok kata orang Jawa. Secara pisik jelas tidak menarik, justru mendatangkan rasa iba dan belas kasihan. Tapi setan sebagai agen perusakan segera mendekati seraya berkata, “Bleh, ketimbang iseng bisa kau manfaatkan itu barang.”

Mendadak pandangan mata Jajang menjadi gelap, yang terlihat hanya bodi Esih, 16, dan Memeh, 15, yang sekel nan cemekel itu. Kedua gadis itu lalu diiming-imingi dengan uang Rp 10.000,- diajak main ke rumahnya.

Ternyata mau. Meski di rumah ada juga istrinya, Jajang tak meresa sungkan sama sekali untuk melampiaskan nafsu setannya.

Awalnya sang istri hanya bertanya-tanya, kenapa Esih dan Memeh yang tidak normal itu diajak main ke rumah. Dia menjadi kaget ketika keduanya tiba-tiba saja ditelanjangi dan dicabuli bergantian. “Akang Jajang, ngapain kamu itu, ih! Jorok,” tegur istrinya ketus. Tapi Jajang tak peduli terus saja melampiaskan hasratnya dengan segala improvisasi dan ekspresinya.

Di luar sana ibu Esih terdengar suaranya yang panik, sedang memanggil-manggil anaknya yang tiba-tiba hilang dari peredaran. Melihat pintu rumah Jajang yang terbuka lebar, dia segera permisi masuk ke dalam. Alangkah kagetnya melihat Esih anaknya dan Memeh yang telanjang itu sedang digauli Jajang. Langsung saja dia teriak histeris, sehingga mengundang kerumunan warga.

Mendengar cerita orangtua Esih, warga jadi emosi. Jajang lalu dikerubuti dan hampir digebuki, beruntung pamong desa segera mencegahnya dan menghubungi polisi.

Hamba wet dari Polres Purwakarta segera tiba dan Jajang diamankannya. Dalam pemeriksaan dia mengakui, mendadak saja khilaf setelah dipengaruhi setan yang sepi order karena nggak ada Cagub-Cawagub mengajaknya jadi timses.

Setan model begitu suruh bagian nyablon kaos sajalah. (JPNN/Gunarso TS)

Pesan Moral :
Kalau berbuat DOSA itu jangan nyalahin SETAN


Mari jadikan hidup kita lebih "BERARTI"
Karena Hidup hanya SEKALI kawan

Nb : OM bukan panastak atau panasbung atau panas2 yg lain.
OM hanyalah PENS Siluman Kepiting





Sumber :
OM TAMPAN