- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer dan Kepolisian
Selain Kontrak 6 Rafale, Inilah Perjanjian Lain yang Disepakati Indonesia-Prancis


TS
si.matamalaikat
Selain Kontrak 6 Rafale, Inilah Perjanjian Lain yang Disepakati Indonesia-Prancis
Kabar terbaru datang dari Kementerian Pertahanan Indonesia, pasalnya pad hari Kamis (10/02/2022) telah ditandatangani kesepakatan untuk membeli 6 unit Rafale dengan opsi pembelian tambahan sekitar 36 unit. Kesepakatan itu dilakukan oleh kedua Menteri Pertahanan kedua negara, yakni Prabowo Subianto dan juga Florence Parly.
“Indonesia yang menjatuhkan pilihan untuk menggunakan Pesawat Rafalle menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis dan menjadi bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis. Penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerjasama ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” ujar Menteri Parly.
Selian penandatanganan kontrak 6 unit Rafale, ada kesepakatan lain di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, kesepakatan itu adalah sebagai berikut:
Selain kerja sama terkait teknologi alutsista yang sudah disebutkan di atas, masih ada beberapa kesepakatan lainnya terkait bidang pertahanan yanh anatara Indonesia dan Prancis. Kesepakatan itu meliputi rencana kunjungan marinir Indonesia ke Kaledonia Baru serta 300 personel militer Indonesia telah menyelesaikan program pendidikan dan pelatihan di Prancis. Program pendidikan yang dilaksanakan di Prancis pada tahun lalu adalah pendidikan setingkat Seskoad dan Sekolah Spesialisasi AL.
Sementara itu menurut media Prancis La Tribunepembelian atas 6 unit Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI diambil dari anggaran yang dulu dicanangkan untuk pembelian Sukhoi Su-35. Nilai kontrak 11 unit Su-35 yang dulu disepakati dalam MoU dengan Pemerintah Rusia mencapai US$ 1,1 miliar. Uang tunai dari pembelian Su-35 yang dibatalkan memungkinkan Prabowo Subianto memperoleh enam Rafale pertamanya.
Rafale termasuk sukses di pasar internasional, yang terbesar dari Uni Arab Emirate dengan memborong 80 unit Rafale F4 (varian terbaru) dengan nilai US$ 19 miliar. Selain itu pada tahun 2021, Yunani sepakat membeli 18 Rafale disusul Kroasia yang membeli 12 Rafale. Sementara itu India pada tahun 2016 India memesan Rafale F3R dengan nilai kontrak US$ 9,5 miliar. Di mana saat ini India telah mengoperasikan satu skadron Rafale (18 unit). Selain itu Qatar dan Mesir juga sudah mengoperasikan Rafale.
“Indonesia yang menjatuhkan pilihan untuk menggunakan Pesawat Rafalle menunjukkan kepercayaan Indonesia kepada Prancis dan menjadi bukti bahwa kemitraan strategis kedua negara sangat kuat dan dinamis. Penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Prancis yang baru saja dilaksanakan ini merupakan tahap penting dalam proses pengadaan alutsista Indonesia, dan Prancis berharap kontrak kerjasama ini dapat diaktifkan sesegera mungkin,” ujar Menteri Parly.
Selian penandatanganan kontrak 6 unit Rafale, ada kesepakatan lain di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, kesepakatan itu adalah sebagai berikut:
Quote:
Quote:
Selain kerja sama terkait teknologi alutsista yang sudah disebutkan di atas, masih ada beberapa kesepakatan lainnya terkait bidang pertahanan yanh anatara Indonesia dan Prancis. Kesepakatan itu meliputi rencana kunjungan marinir Indonesia ke Kaledonia Baru serta 300 personel militer Indonesia telah menyelesaikan program pendidikan dan pelatihan di Prancis. Program pendidikan yang dilaksanakan di Prancis pada tahun lalu adalah pendidikan setingkat Seskoad dan Sekolah Spesialisasi AL.
Sementara itu menurut media Prancis La Tribunepembelian atas 6 unit Rafale oleh Kementerian Pertahanan RI diambil dari anggaran yang dulu dicanangkan untuk pembelian Sukhoi Su-35. Nilai kontrak 11 unit Su-35 yang dulu disepakati dalam MoU dengan Pemerintah Rusia mencapai US$ 1,1 miliar. Uang tunai dari pembelian Su-35 yang dibatalkan memungkinkan Prabowo Subianto memperoleh enam Rafale pertamanya.
Rafale termasuk sukses di pasar internasional, yang terbesar dari Uni Arab Emirate dengan memborong 80 unit Rafale F4 (varian terbaru) dengan nilai US$ 19 miliar. Selain itu pada tahun 2021, Yunani sepakat membeli 18 Rafale disusul Kroasia yang membeli 12 Rafale. Sementara itu India pada tahun 2016 India memesan Rafale F3R dengan nilai kontrak US$ 9,5 miliar. Di mana saat ini India telah mengoperasikan satu skadron Rafale (18 unit). Selain itu Qatar dan Mesir juga sudah mengoperasikan Rafale.
Quote:
Diubah oleh si.matamalaikat 10-02-2022 14:33





gabener.edan dan 10 lainnya memberi reputasi
11
6.4K
73


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan