mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Warga Wadas Bantah Klaim Mahfud: Polisi Bertahan, Suasana Mencekam



Anggota TNI terlihat turut berjaga di Desa Wadas, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keberadaan pasukan polisi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah berlanjut hingga hari kedua, Rabu (9/2). Seorang warga yang enggan disebut namanya menyebutkan polisi-polisi masih berkeliaran di dalam desa.
Hal tersebut diungkapkan warga setelah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim tidak ada suasana mencekam di Desa Wadas. Padahal, berdasar penuturan warga tersebut, setiap titik pintu desa masih dijaga oleh aparat.

"Situasi saat ini masih seperti tadi, belum aman masalahnya di setiap titik pintu masuk Desa Wadas dan di titik-titik tertentu masih dijaga oleh aparat," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (9/2) sore.

Seorang warga lain bahkan mengungkapkan dirinya masih bersembunyi dan tidak berani keluar rumah. Tidak hanya dirinya, beberapa warga juha bersembunyi jauh dari rumahnya dan belum kembali hingga sore ini.

"Iya [saya] sembunyi di rumah. Dan ada yang sembunyi entah di mana belum balik sampe sore ini," papar warga tersebut.

Akibat penjagaan ketat pihak kepolisian, warga Desa Wadas pun kesulitan untuk mendokumentasikan dan bertukar kabar dengan keluarga dan teman-temannya yang lain.

Tak hanya itu, kondisi desa pun masih mencekam bagi warga yang bersembunyi. Dia juga mengakui ada warga yang sempat ditangkap kembali dengan luka memar.

"Kondisi warga yang di tangkap beberapa memar-memar dan kondisinya masih mencekam. Tiap pos dan 2 masjid masih dipenuhi polisi," ujar warga tersebut.

Meski demikian, saat ini terlihat jumlah aparat sudah berkurang, walaupun sejumlah anggota kepolisian tampak berjaga di lokasi.

"Aparat yang ada di Desa Wadas, saat ini masih berkurang, tapi tetap ada yang stay 24 jam di Wadas," lanjutnya.

Ia pun berharap tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas.

"Tidak ada [kekerasan lagi] sampai saat ini dan semoga tidak ada lagi kekerasan terhadap warga Wadas lagi," katanya.

Sebelumnya, Mahfud membantah informasi maupun pemberitaan terkait situasi mencekam Desa Wadas saat aparat kepolisian mengawal tim pengukur lahan tambang batuan andesit untuk Bendungan Bener.

"Semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan seakan-akan terjadi suasana mencekam di Desa Wadas kemarin itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan terutama di media sosial," kata Mahfud dalam jumpa pers, Rabu (9/2).https://akcdn.detik.net.id/visual/2022/02/08/bendungan-bener-di-desa-wadas-1_169.jpeg?w=650

Rencana pembangunan bendungan atau Waduk Bener merupakan program pemerintah yang menjadi salah satu program strategis nasional (PSN). (Detikcom/Rinto Heksantoro)
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menjelaskan soal proyek Bendungan Bener yang belakangan memicu konflik di wilayah Wadas, Jawa Tengah.
Mahfud menerangkan rencana pembangunan bendungan atau Waduk Bener merupakan program pemerintah yang menjadi salah satu program strategis nasional (PSN).

"Rencana pembangunan bendungan atau waduk bener ini adalah program pemerintah pusat yang merupakan salah satu program strategis nasional (PSN) yang berlokasi di Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah," ujar Mahfud dalam siaran pers, Rabu (9/2).


Dia menjelaskan, bendungan tersebut dibangun untuk mengaliri lahan sawah sekitar 15 ribu hektare. Selain itu, bendungan juga ditujukan untuk pengadaan sumber air baku, listrik, serta untuk mengatasi banjir.

"Bendungan ini pada dasarnya adalah untuk kepentingan rakyat, khususnya masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya. Dan ini sudah dimulai sejak tahun 2013," ujar mantan hakim konstitusi itu.

Sebelumnya diketahui, pasukan masuk dan mengepung Desa Wadas pada Selasa (8/2) pagi. Dengan dalih untuk mengaman tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang melakukan pengukuran tanah guna penambangan batu andesit untuk Bendungan Bener, pasukan polisi juga menyusuri desa sambil mencopot sejumlah spanduk berisi penolakan.

Meski pengukuran ini mendapatkan banyak protes, Mahfud mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan terus dilanjutkan. Kegiatan nantinya dilakukan melalui pendampingan dan pengamanan terukur.

"Kegiatan pengukuran tanah oleh petugas dari Kantor Wilayah BPN Jawa Tengah akan tetap dilanjutkan dengan pendampingan pengamanan yang terukur, melalui pendekatan yang persuasif dan dialogis," ujarnya

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...na-mencekam/2.
Nama tak disebutkan?

YLBHI Runtuhkan Klaim Mahfud soal Insiden Desa Wadas



Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur menuding Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berbohong terkait insiden di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur menuding Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berbohong terkait insiden di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Isnur juga menyebut penjelasan Mahfud bahwa tidak ada kekerasan terhadap warga Desa Wadas kemarin tak sesuai fakta-fakta di lapangan.


"Cerita Pak Mahfud ini jelas tidak berdasar dan berbeda dengan fakta-fakta yang ada di lapangan dan kami lihat, LBH Jogja lihat di lapangan," kata Isnur saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (9/2).


"Jika Pak Mahfud melihat video yang tersebar dengan mudah di sosial media dan juga bagaimana cerita warga, jelas apa yang Pak Mahfud sampaikan itu bohong," ujarnya menambahkan.

Isnur menyebut berdasarkan video yang beredar dari warga Wadas, banyak memperlihatkan aparat kepolisian menangkap warga desa dengan tindakan kekerasan. Selain itu, terdapat video yang menampilkan kekerasan aparat.

 
"Banyak di video kekerasan terjadi. Ada banyak pemuda termasuk pengacara LBH kena pukul juga, ditangkap oleh kepolisian," katanya.


Menurut Isnur, Mahfud mesti datang sendiri ke Wadas untuk mengetahui fakta di lapangan. Ia ingin Mahfud mendengar langsung kesaksian warga agar mendapat informasi yang sesuai di lapangan.

"Pak Mahfud harusnya tidak mendengar sebelah pihak, tidak asal bapak senang, tapi datang lah ke masyarakat, datang lah ke Wadas," ujarnya.

Sebelumnya, Mahfud membantah informasi maupun pemberitaan terkait situasi mencekam Desa Wadas saat aparat kepolisian mengawal tim pengukur lahan tambang batuan andesit untuk Bendungan Bener.

"Semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan seakan-akan terjadi suasana mencekam di Desa Wadas kemarin itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana yang digambarkan terutama di media sosial," kata Mahfud dalam jumpa pers, Rabu (9/2)

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...en-desa-wadas.










capres.banjir
muhamad.hanif.2
corobikang
corobikang dan 3 lainnya memberi reputasi
0
1.5K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan