- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Resepsi Pernikahan yang anti mainstream, keren, dan Inspiratif


TS
udah.tobat
Resepsi Pernikahan yang anti mainstream, keren, dan Inspiratif
Menikah adalah sebuah ibadah yang Allah muliakan karena nilainya sama dengan menggenapkan separuh agama, luar biasa. Sehingga bisa kita simpulkan, sedangkal apapun pemikiran kita, bahwa menikah tak bisa untuk main-main. Menikah adalah sekali untuk seumur hidup, untuk menggapai ridhoNya, cintaNya, dan tentunya syurgaNya.
Pernikahan dilaksanakan di Temanggung, Jawa tengah
Bagaimana seseorang yang sebelumnya bukan siapa-siapa bagi kita, bahkan tak ada ikatan apapun atau baru saja kenal, hari berikutnya setelah terucap janji suci dihadapan para saksi, dia menjadi orang yang akan kita tanggung atau menanggung hidup kita.
Begitu banyak kisah mengharukan tentang sebuah cinta yang dibangun setelah adanya ikatan tali pernikahan.
Jatuh bangunnya pasangan muda, pengantin baru, dalam membangun keluarganya. Dari yang mungkin masih terpaksa ikut orang tua karena belum punya uang untuk mengontrak atau ngekos rumah sendiri, kemudian sedikit demi sedikit bisa mengumpulkan uang, ketika hendak mengontrak rumah, lahirlah putra pertama mereka, akhirnya uang tersebut untuk semua kebutuhan sang buah hati, dan disinilah semua kembali berputar.
Satu demi satu Allah berikan ujian demi ujian untuk melihat seberapa besar cinta sepasang anak manusia untuk menggapai ridhoNya itu, bagaimana sepasang anak manusia itu mampu menjalankan amanah dan menjaga titipan Allah dengan sebaik-baiknya.
Pernikahan, seperti sebuah roller coaster. Ada kalanya naik menanjak, adakalanya turun drastis. Seperti itu pula kehidupan. Ada kalanya Allah memberi suka, dan Allah juga akan memberi duka. Allah ingin melihat apakah ketika nikmat menghampiri kita maupun duka yang menyapa, kita bisa tetap sabar dan bersyukur padaNya atau tidak.
Dan pernikahan itu bukan hanya menyatukan dua hati tapi juga dua tujuan, dua hasrat, dua impian, menjadi satu untuk berjalan bersama dalam satu jalan. Bagaimana berusaha saling melengkapi, saling menjaga, saling mengingatkan.
Ketika kita mencari pasangan yang benar-benar cocok, percayalah, kita tak akan mampu menemukannya sampai kapanpun, karena sesungguhnya kecocokan itu muncul ketika dua hati sudah bersatu, dan semua itu hanya ditemukan dalam sebuah ikatan pernikahan.
Menuju pernikahan bukan bermodal ingin semata, atau siap hati semata. Kesiapan dan kesungguhan itu harus benar-benar matang. Bukan hanya kita sebagai calon pengantin, namun keluarga, terlebih orang tua.
Bagaimana kita mengkondisikan keluarga, terlebih orang tua, agar bisa mendapatkan ridho dan dukungan bagaimana kita akan menjalani proses sebelum, selama, maupun sesudah pernikahan nantinya. Bukankah sangat membahagiakan ketika keluarga kita harmonis dan direstui oleh keluarga dan terlebih orang tua?
Dan kesiapan laki-laki itu berbeda dengan kesiapan perempuan. Laki-laki sangat dan sangat membutuhkan kesiapan finansial, karena tak bisa dipungkiri bahwa dia akan menjadi tulang punggung keluarga dan itu adalah modal kuatnya untuk mendapat restu saat meminta seorang gadis dari orang tuanya.
Dan perempuan, tak bisa serta merta mengecap seorang lelaki pengecut hanya karena penghasilannya yang masih sedikit sekali untuk belum siap menikah, banyak yang harus dipersiapkan laki-laki, dan itu semua karena dia nantinya yang akan menanggung semua kebutuhan keluarga, mampu mencukupi kebutuhuan ekonomi saja sangat tidak cukup jika tak mampu mencukupi kebutuhan agama, pendidikan, dan tentunya kasih sayang.
Sedangkan perempuan, tak bisa hanya bermodalkan siap menjadi seorang isteri, bermodalkan cinta dan kesiapan fisik saja, namun yang terpenting adalah bagaimana kesiapan ilmu agama dan wawasan. Kesiapan menjadi seorang Ibu dengan tanggung jawab yang begitu besar.
Begitulah. Pernikahan sejatinya adalah sebuah bukti nyata cinta sejati, dan cinta sejati itu hanyalah cinta yang mengantarkan pada Rabb-nya.
Ketika hati mulai gundah, mulai merasa membutuhkan seseorang berada disamping kita, mulai merasa sedikit tak karuan saat melihat lawan jenis atau pasangan-pasangan yang telah menikah, bahkan memiliki anak..
Maka mungkin itu saatnya kita mulai berikhtiar, mempersiapkan diri dan keluarga dengan sebaik-baiknya, serta berdo’a pada Allah, memohon dengan keikhlasan dalam setiap sujud-sujud kita untuk lebih dimudahkan dan didekatkan..karena itu tandanya, kita sudah sangat merindukan ingin menggenapkan separuh dien kita.
Dan percayalah, jodoh kita berbanding lurus dengan kita. Kita tengah menuju ke arahnya dan dia tengah menuju ke arah kita. Kita seperti apa nantinya, seperti itu pulalah jodoh kita nantinya.
Sumber Informasi dan gambar: https://www.facebook.com/photo.php?f...type=3&theater
sumber kata2: https://www.hipwee.com/opini/memang-...oller-coaster/
Pernikahan dilaksanakan di Temanggung, Jawa tengah
Spoiler for 1:
Bagaimana seseorang yang sebelumnya bukan siapa-siapa bagi kita, bahkan tak ada ikatan apapun atau baru saja kenal, hari berikutnya setelah terucap janji suci dihadapan para saksi, dia menjadi orang yang akan kita tanggung atau menanggung hidup kita.
Spoiler for 2:
Begitu banyak kisah mengharukan tentang sebuah cinta yang dibangun setelah adanya ikatan tali pernikahan.
Spoiler for 3:
Jatuh bangunnya pasangan muda, pengantin baru, dalam membangun keluarganya. Dari yang mungkin masih terpaksa ikut orang tua karena belum punya uang untuk mengontrak atau ngekos rumah sendiri, kemudian sedikit demi sedikit bisa mengumpulkan uang, ketika hendak mengontrak rumah, lahirlah putra pertama mereka, akhirnya uang tersebut untuk semua kebutuhan sang buah hati, dan disinilah semua kembali berputar.
Spoiler for 4:
Satu demi satu Allah berikan ujian demi ujian untuk melihat seberapa besar cinta sepasang anak manusia untuk menggapai ridhoNya itu, bagaimana sepasang anak manusia itu mampu menjalankan amanah dan menjaga titipan Allah dengan sebaik-baiknya.
Spoiler for 5:
Pernikahan, seperti sebuah roller coaster. Ada kalanya naik menanjak, adakalanya turun drastis. Seperti itu pula kehidupan. Ada kalanya Allah memberi suka, dan Allah juga akan memberi duka. Allah ingin melihat apakah ketika nikmat menghampiri kita maupun duka yang menyapa, kita bisa tetap sabar dan bersyukur padaNya atau tidak.
Spoiler for 6:
Dan pernikahan itu bukan hanya menyatukan dua hati tapi juga dua tujuan, dua hasrat, dua impian, menjadi satu untuk berjalan bersama dalam satu jalan. Bagaimana berusaha saling melengkapi, saling menjaga, saling mengingatkan.
Spoiler for 8:
Ketika kita mencari pasangan yang benar-benar cocok, percayalah, kita tak akan mampu menemukannya sampai kapanpun, karena sesungguhnya kecocokan itu muncul ketika dua hati sudah bersatu, dan semua itu hanya ditemukan dalam sebuah ikatan pernikahan.
Spoiler for 8:
Menuju pernikahan bukan bermodal ingin semata, atau siap hati semata. Kesiapan dan kesungguhan itu harus benar-benar matang. Bukan hanya kita sebagai calon pengantin, namun keluarga, terlebih orang tua.
Spoiler for 9:
Bagaimana kita mengkondisikan keluarga, terlebih orang tua, agar bisa mendapatkan ridho dan dukungan bagaimana kita akan menjalani proses sebelum, selama, maupun sesudah pernikahan nantinya. Bukankah sangat membahagiakan ketika keluarga kita harmonis dan direstui oleh keluarga dan terlebih orang tua?
Spoiler for 10:
Dan kesiapan laki-laki itu berbeda dengan kesiapan perempuan. Laki-laki sangat dan sangat membutuhkan kesiapan finansial, karena tak bisa dipungkiri bahwa dia akan menjadi tulang punggung keluarga dan itu adalah modal kuatnya untuk mendapat restu saat meminta seorang gadis dari orang tuanya.
Spoiler for 11:
Dan perempuan, tak bisa serta merta mengecap seorang lelaki pengecut hanya karena penghasilannya yang masih sedikit sekali untuk belum siap menikah, banyak yang harus dipersiapkan laki-laki, dan itu semua karena dia nantinya yang akan menanggung semua kebutuhan keluarga, mampu mencukupi kebutuhuan ekonomi saja sangat tidak cukup jika tak mampu mencukupi kebutuhan agama, pendidikan, dan tentunya kasih sayang.
Spoiler for 12:
Sedangkan perempuan, tak bisa hanya bermodalkan siap menjadi seorang isteri, bermodalkan cinta dan kesiapan fisik saja, namun yang terpenting adalah bagaimana kesiapan ilmu agama dan wawasan. Kesiapan menjadi seorang Ibu dengan tanggung jawab yang begitu besar.
Spoiler for 13:
Begitulah. Pernikahan sejatinya adalah sebuah bukti nyata cinta sejati, dan cinta sejati itu hanyalah cinta yang mengantarkan pada Rabb-nya.
Spoiler for 14:
Ketika hati mulai gundah, mulai merasa membutuhkan seseorang berada disamping kita, mulai merasa sedikit tak karuan saat melihat lawan jenis atau pasangan-pasangan yang telah menikah, bahkan memiliki anak..
Spoiler for 15:
Maka mungkin itu saatnya kita mulai berikhtiar, mempersiapkan diri dan keluarga dengan sebaik-baiknya, serta berdo’a pada Allah, memohon dengan keikhlasan dalam setiap sujud-sujud kita untuk lebih dimudahkan dan didekatkan..karena itu tandanya, kita sudah sangat merindukan ingin menggenapkan separuh dien kita.
Spoiler for 16:
Dan percayalah, jodoh kita berbanding lurus dengan kita. Kita tengah menuju ke arahnya dan dia tengah menuju ke arah kita. Kita seperti apa nantinya, seperti itu pulalah jodoh kita nantinya.
Sumber Informasi dan gambar: https://www.facebook.com/photo.php?f...type=3&theater
sumber kata2: https://www.hipwee.com/opini/memang-...oller-coaster/


anton2019827 memberi reputasi
1
2.4K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan