- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Berkali-kali Guru Pesantren di Aceh Sodomi Santri: awalnya dipeluk-peluk


TS
User telah dihapus
Berkali-kali Guru Pesantren di Aceh Sodomi Santri: awalnya dipeluk-peluk

ACEH - Pencabulan terhadap santri kembali terjadi.
Kali ini kejadiannya di sebuah pondok pesantren di Bener Meriah, Aceh.
Pelaku adalah guru pesantren itu.
Si pelaku berinisial MZ, pria usia 22 tahun.
Dia telah melakukan sodomi ke santri sebanyak 6 kali.
Santri itu masih berusia 13 tahun.
Kondisinya kini masih trauma.
Kasus dugaan pencabulan itu sudah berlangsung sejak, November 2021 dan baru dilaporkan ke Polres Bener Meriah, 5 Februari 2022.
“Pelaku melakukan aksinya selalu tengah malam. Ia mendatangi bilik atau kamar tidur korban,” ungkap Kapolres Bener Meriah, AKBP Agung Surya Prabowo SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Dr Bustani SH MH yang dikonfirmasi Serambinews.com, Minggu (6/2/2022).
Menurutnya, korban sudah berulang kali disodomi oleh pelaku MZ dan baru diketahui oleh orang tua korban setelah perbuatan pelaku yang keenam kali.
“Yang keenam kali terjadi pada 5 Februari 2022 sekira pukul 02.00 WIB.
Pelaku ini mendatangi bilik korban saat korban tertidur, pelaku melakukan aksinya diawali dengan memeluk korban,” beber Bustani.
Merasa sudah dilecehkan, korban menghubungi orangtuanya.
Namun malam itu orang tua korban tidak mengangkat telepon anaknya itu.
Kemudian, esok paginya, melihat ada telepon masuk dari anaknya, orang tua korban ini kembali menghubungi anaknya, namun tidak diangkat.
Siangnya, orangtua korban mendatangi pesantren itu.
“Saat bertemu orang tuanya, korban menceritakan kejadian yang dialaminya bahwasannya korban sudah disodomi atau dilecehkan oleh pelaku MZ,” ungkapnya.
Mengetahui hal itu, orangtua korban merasa keberatan dan dirugikan sehingga melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Bener Meriah.
“Saat ini pelaku MZ sudah ditahan, kita sedang mendalami untuk mengungkap motif pelaku dan juga sedang kita cari tahu terkait apakah ada korban lainnya,” bebernya.
AKP Bustani menambahkan, terkait perkara ini pihaknya akan berkoordinasi dengan pekerja sosial (Peksos) di Kabupaten Bener Meriah.
Tujuannya untuk penanganan anak sebagai korban tindak pidana dan mengetahui perkembangan beban psikologisnya.
“Kita akan terus berkoordinasi agar korban nantinya benar-benar mendapatkan perlindungan semaksimal mungkin karena mereka akan menjadi korban seumur hidup terkait pidana ini. Untuk itu, perlu kita restorasi psikisnya,” imbuh Bustani.
https://jateng.tribunnews.com/2022/0...-dipeluk-peluk
subhnallah, umat islam aceh sudah sangat terkenal untuk memuliakan ulamanya

yg jadi pertanyaan, mengapa harus tengah malam ?
apa bukan bikin repot si santri sehabis disodomi oleh ulamanya, jadi harus mandi junub tengah malam pula ?

Diubah oleh User telah dihapus 07-02-2022 12:22






wojciecszczesny dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.7K
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan