Saya bukan pembaca novel-novel detektif. Saya tidak pernah membaca Sherlock Holmes. Agatha Christie? Ehm, mungkin hanya 5-6 judul yang pernah saya baca. Favorit saya The Man in the Brown Suit, yang sebenarnya malah tidak terlalu detektif, malah agak romantis . Tapi saya punya banyak koleksi Agatha Christie, mungkin 20-an.

Nah, tertarik membaca Murder on the Orient Express karena filmnya akan tayang Desember 2017. Melibatkan banyak aktor dan aktris seperti Jhonny Depp, Michele Pfeiffer, Kenneth Branagh, dll.Nah, Kenneth Branagh superman banget di film ini, jadi pemeran utama (Hercule Poirot), sutradara, dan produser! Penasaran banget.

Saya tahu, buku dan film adalah dua media berbeda. Tidak fair untuk dibandingkan. Tak masalah juga sebenarnya kita mau baca bukunya dulu atau filmnya dulu. Atau baca bukunya saja, tidak nonton filmnya. Atau mungkin sebaliknya? Saya sendiri suka keduanya.

Jadi, saya pun mulai melakukan perjalanan bersama Hercule Poirot di The Orient Express, rute Istanbul-Calais. Dan saya menikmati cerita ini (sudah terlalu sejak terakhir baca karya Christie soalnya). Seakan berada di samping Poirot, mencoba memecahkan kasus terbunuhnya Samuel Ratchett, pengusaha kaya asal Amerika Serikat. Yang menantang, pembunuh tersebut masih berada di kereta yang terjebak badai salju di Pegunungan Balkan. Dari sekian banyak penumpang, 13 orang penumpang di kelas satu dicurigai sebagai pembunuh. Yang membingungkan, mereka berasal dari berbagai negara dengan latar belakang yang berbeda. Poirot harus mengorek berbagai informasi dari mereka, satu persatu. Menghubungkan dengan masa lalu Ratchett, si korban, dan mencari motif keterkaitan 13 orang tersebut dengan Ratchett.

Ending cerita tidak mudah ditebak. Dan saya kagum dengan pembunuh yang begitu rapi merancang pembunuhan. Cara Christie meramu plot juga mengesankan. Tapi saya kurang suka dengan pengulangan istilah "Detektif Belgia" yang sangat banyak. Boros :P

Sambil baca, saya jadi mencari tahu tentang The Orient Express (TOE). Kereta rute jarak jauh yang mulai beroperasi pada 1883. Sempat beberapa kali berhenti operasi karena Perang Dunia dan beberapa peristiwa lain. Menarik banget kalau bisa mencoba kereta jarak jauh ini. Sayang, pada tahun 1977, TOE menghentikan rute Istanbul. Tiga puluh tahun kemudian, 2007, rute Paris juga berhenti. Saat ini nama The Orient Express sudah tidak digunakan, namun rute-rute pendek antar kota di Eropa, sisa-sisa rute asli TOE, masih ada.