Alutsista bekas dari negara maju kerap menjadi buruan bagi negara dengan dana militer ngepas, meski alutsista yang hendak dibeli mungkin sudah terlalu tua dan kesulitan suku cadang. Anehnya alutsista tersebut tetap jadi incaran. Bicara soal alutsista bekas, kabar terbaru menyebutkan jika Chile berniat memborong pesawat E-3D Sentry bekas Angkatan Udara Inggris. Janes.com menyebutkan jika Chile berencana memborong 3 pesawat sekaligus.

E-3D Sentry merupakan jenis pesawat pos komando dan peringatan dini, atau bahasa kerennya disebut sebagai "Airborne Warning And Control System (AWACS)."
Pada awalnya Angkatan Udara Inggris (RAF) mengoperasikan tujuh pesawat E-3D Sentry, pesawat pertama diterima pada Oktober 1987. Pesawat kemudian memasuki layanan RAF pada Maret 1991. Pada bulan  Desember 2020, hanya tersisa tiga unit yang masih dioperasikan, sementara satu unit ditarik dari layanan pada tahun 2009 untuk digunakan sebagai pasokan suku cadang. Dua unit E-3D dipensiunkan pada Maret 2019, dan satu lagi pensiun pada Januari 2020.

Inggris sendiri selama mengoperasikan E-3D mengalami kesulitan untuk mencari suku cadang pesawat. Maka tak heran jika mereka kemudian mengurangi jumlah armadanya. E-3D Inggris didasarkan pada Boeing 707 yang menggunakan mesin CFM56 yang lebih hemat bahan bakar. Sentry memiliki radar AN/APY-2 array yang dipindai secara pasif, radar ini terletak di bagian belakang badan pesawat. Radar mampu melacak target di udara dan di permukaan  laut serta di bawah laut. Semasa bertugas E-3D mampu memberikan rangkaian komunikasi yang luas untuk mendukung perintah komando dan fungsi kontrol.





Selama mengoperasikan E-3D pihak RAF tidak pernah melakukan upgrade  E-3D-nya melalui program peningkatan besar apa pun, tidak seperti Angkatan Udara AS dan angkatan udara lainnya di seluruh dunia yang masih menerbangkan varian E-3D. Di mana mereka melakukan upgrade pada pesawatnya. Sebagai ganti E-3D Sentry, Inggris kini telah memesan E-7 Wedgetail, yang memakai platform. Boeing 737-700. Pesawat akan mulai dikirimkan pada tahun 2023.

Angkatan Udara Chile mungkin ingin menempatkan E-3D melalui semacam program modernisasi sebelum benar-benar menempatkan pesawat tersebut ke dalam layanan. Resiko membeli barang tua memang seperti itu, wajib melakukan upgrade agar tetap bisa digunakan.

Bisa memiliki pesawat peringatan dini dan kontrol udara cadangan membuat akuisisi ini menjadi signifikan. Semua ini akan memberikan Angkatan Udara Chile kemampuan yang lebih besar untuk benar-benar menggunakan kemampuan peringatan dini dan kontrol udara untuk memberikan pengawasan di atas dan di seluruh neger, serta untuk mengarahkan dan mengelola jet tempur mereka.

Armada pesawat tempur tempur Chile saat ini terdiri dari sekitar 46 F-16 Viper dan sekitar 12 F-5E/F Tiger III+ yang ditingkatkan. Armada F-16 terdiri dari 10 jet F-16C/D Blok 50 dan 36 pesawat F-16AM/BM Blok 20 yang lebih tua. Dua tahun lalu, otoritas Chile mengumumkan bahwa mereka telah menunda rencana untuk meningkatkan separuh dari armada F-16-nya.





Chile tentu saja bukan pelanggan yang mungkin diharapkan untuk berada di pasar Sentry bekas. perlu dicatat bahwa, angkatan udara negara itu telah menerbangkan pesawat peringatan dini dan kontrol udara berbasis Boeing 707 yang dikenal sebagai Condor. Condor adalah platform yang cukup canggih yang membawa sistem radar array bertahap aktif Elta EL/M-2075 Phalcon L-band buatan Israel.

Sistem ini terdiri dari enam susunan antena terpisah, satu di bagian hidung berbentuk  bulat, sepasang lainnya masing-masing berada di kedua sisi badan pesawat, dan satu lagi di bawah ekor. Radar mampu melacak target udara dan target di laut, dan dilaporkan memiliki beberapa tingkat kemampuan pengumpulan intelijen elektronik. Sistem buatan Israel ini ini juga memiliki kemampuan komando dan kontrol yang kuat. Israel saat ini mengoperasikan pesawat AWACS yang dilengkapi Phalcon L-band sebanyak dua unit, sementara Chile mengoperasikan satu unit.

Condor baru memasuki layanan Angkatan Udara Chile pada tahun 1994, pesawat lalu mengikuti proses konversi yang dimulai pada tahun 1989, tetapi pesawat ini pada dasarnya jauh lebih tua. Jet tersebut dibuat pada tahun 1965 dan digunakan sebagai pesawat demonstrantor dan pengujian Boeing sebelum dijual ke maskapai LAN-Chile saat itu, maskapai penerbangan Chile pada tahun 1969. LAN-Chile kemudian berkembang menjadi LATAM Chile. Condor juga masih ditenagai oleh mesin turbofan low-bypass Pratt & Whitney JT3D era 1950-an, menjadikannya semakin mahal dan rumit untuk dirawat.





Membeli E-3D Sentry mungkin terasa kurang pas untuk Chile saat ini, meski pesawat yang hendak dibeli juga memakai platform 707 yang lebih modern dari pesawat yang mereka pakai saat ini. Akan tetapi perlu upgrade yang radikal untuk membuat pesawat bekas RAF itu tetap bisa dioperasikan. FYI Inggris memang gencar mempromosikan alutsista bekasnya untuk dijual pada ajang pameran pertahanan Defence Equipment Sales Authority (DESA) 2021 yang dilakukan di Inggris. Di mana waktu itu negeri Ratu Elizabeth menawarkan beberapa alutsista bekas pakainya.

Bangladesh dan Mesir menjadi negara yang telah setuju untuk membeli paket alutsista bekas yang ditawarkan dalam event DESA 2021. Mesir membeli dua unit kapal logistik Fort Class sementara Bangladesh membeli lima kapal perang penyapu ranjau Sandown Class. Lalu, apakah Chile akan menjadi negara selanjutnya yang akan membeli produk bekas pakai Inggris ini ?