- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Bolak-Balik Jokowi Tekankan Setop Ekspor Mineral Mentah


TS
User telah dihapus
Bolak-Balik Jokowi Tekankan Setop Ekspor Mineral Mentah
Bolak-Balik Jokowi Tekankan Setop Ekspor Mineral Mentah!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
NEWS Kamis, 20/01/2022 10:41 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) Saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC Indonesia -
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan akan reformasi manufaktur dan industri mineral barang olahan. Salah satunya dengan menyetop kegiatan ekspor barang mentah agar memiliki nilai tambah yang tinggi ketika ditingkatkan melalui fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral.
"Pembangunan infrastruktur masih akan terus kita pacu dengan reformasi manufaktur dan industri mineral barang olahan hasil tambang yang akan kita tingkatkan. Bolak balik saya sampaikan setelah nikel, bauksit, tembaga akan kita setop, timah, kita setop untuk tidak ekspor dalam material," terang Presiden Jokowi di acara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Kamis (20/1/2022).
Untuk mendukung penyetopan ekspor mineral mentah itu, Jokowi bilang pembangunan berbagai kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus akan terus ditambah. Dengan begitu, ia berharap bisa meningkatkan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
PILIHAN REDAKSI
Pemberlakuan Pajak Ekspor Bakal Menekan Industri Nikel RI
Keras! Jokowi: Sejak Zaman VOC Ekspor Barang Mentah, Hentikan
Ekspor Disetop, BUMI Yakinkan Pembeli Bisa Ekspor Segera
"Meningkatkan ekspor manufaktur, menciptakan nilai tambah bagi perekonomian kita," terang Jokowi. Adapun kebijakan reformasi struktural bakal lanjutkan dengan fokus pada pembangunan ekonomi berbasis environmental dan sosial dan governance dan mendorong tranformasi digitalitasi dalam upaya capai PE yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan keputusan untuk menyetop ekspor nikel tak lepas dari upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional. "Saya berikan contoh nikel. Tujuh tahun lau saat kita ekspor hanya raw material itu hanya menghasilkan kira-kira hanya US$ 1 miliar berarti Rp 14 - Rp 15 triliun," kata Jokowi, Senin (17/1/2022).
Jokowi mengaku telah mengkalkulasi di balik keputusannya menyetop ekspor nikel. Berdasarkan hitungannya, apabila produk tersebut diekspor dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan hingga US$ 20,8 miliar per tahun.
"Atau Rp 300 triliun. Dari Rp 15 triliun, melompat menjadi Rp 300 triliun dan membuka lapangan kerja yang sangat banyak sekali," tegas Jokowi.
Jokowi mengakui kebijakan tersebut telah membuat sejumlah negara geram, bahkan menggugat Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Namun, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia memiliki argumentasi terkait hal itu.
"Enggak tahun menang atau kalah, ini masih dalam proses WTO. Kita harapkan menang. Tapi yang jelas enggak akan kita hentikan meskipun di bawa ke WTO," tegasnya.
Jokowi kembali menekankan bahwa kebijakan menyetop ekspor barang mentah tidak akan berhenti sampa di sini. Pada tahun depan, pemerintah berencana untuk menghentikan ekspor bauksit.
"Bahan mentah bauksit tahun depan setop. Tahun depan lagi setop yang namanya ekspor bahan mentah tembaga. Kita ingin nilai tambah itu ada di tanah air, sehingga selain memberikan penerimaan negara yang semakin besar berupa pajak royalti, PNBP juga membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya," tegasnya.
https://www.google.com/amp/s/www.cnb...ral-mentah/amp
kemaren larangan ekspor batubara dibatalin RI~0
yang ini dah diijinin kayaknya
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
NEWS Kamis, 20/01/2022 10:41 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) Saat Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC Indonesia -
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan akan reformasi manufaktur dan industri mineral barang olahan. Salah satunya dengan menyetop kegiatan ekspor barang mentah agar memiliki nilai tambah yang tinggi ketika ditingkatkan melalui fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral.
"Pembangunan infrastruktur masih akan terus kita pacu dengan reformasi manufaktur dan industri mineral barang olahan hasil tambang yang akan kita tingkatkan. Bolak balik saya sampaikan setelah nikel, bauksit, tembaga akan kita setop, timah, kita setop untuk tidak ekspor dalam material," terang Presiden Jokowi di acara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Kamis (20/1/2022).
Untuk mendukung penyetopan ekspor mineral mentah itu, Jokowi bilang pembangunan berbagai kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus akan terus ditambah. Dengan begitu, ia berharap bisa meningkatkan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
PILIHAN REDAKSI
Pemberlakuan Pajak Ekspor Bakal Menekan Industri Nikel RI
Keras! Jokowi: Sejak Zaman VOC Ekspor Barang Mentah, Hentikan
Ekspor Disetop, BUMI Yakinkan Pembeli Bisa Ekspor Segera
"Meningkatkan ekspor manufaktur, menciptakan nilai tambah bagi perekonomian kita," terang Jokowi. Adapun kebijakan reformasi struktural bakal lanjutkan dengan fokus pada pembangunan ekonomi berbasis environmental dan sosial dan governance dan mendorong tranformasi digitalitasi dalam upaya capai PE yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan keputusan untuk menyetop ekspor nikel tak lepas dari upaya pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional. "Saya berikan contoh nikel. Tujuh tahun lau saat kita ekspor hanya raw material itu hanya menghasilkan kira-kira hanya US$ 1 miliar berarti Rp 14 - Rp 15 triliun," kata Jokowi, Senin (17/1/2022).
Jokowi mengaku telah mengkalkulasi di balik keputusannya menyetop ekspor nikel. Berdasarkan hitungannya, apabila produk tersebut diekspor dalam bentuk barang jadi atau setengah jadi, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan hingga US$ 20,8 miliar per tahun.
"Atau Rp 300 triliun. Dari Rp 15 triliun, melompat menjadi Rp 300 triliun dan membuka lapangan kerja yang sangat banyak sekali," tegas Jokowi.
Jokowi mengakui kebijakan tersebut telah membuat sejumlah negara geram, bahkan menggugat Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Namun, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia memiliki argumentasi terkait hal itu.
"Enggak tahun menang atau kalah, ini masih dalam proses WTO. Kita harapkan menang. Tapi yang jelas enggak akan kita hentikan meskipun di bawa ke WTO," tegasnya.
Jokowi kembali menekankan bahwa kebijakan menyetop ekspor barang mentah tidak akan berhenti sampa di sini. Pada tahun depan, pemerintah berencana untuk menghentikan ekspor bauksit.
"Bahan mentah bauksit tahun depan setop. Tahun depan lagi setop yang namanya ekspor bahan mentah tembaga. Kita ingin nilai tambah itu ada di tanah air, sehingga selain memberikan penerimaan negara yang semakin besar berupa pajak royalti, PNBP juga membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya," tegasnya.
https://www.google.com/amp/s/www.cnb...ral-mentah/amp
kemaren larangan ekspor batubara dibatalin RI~0
yang ini dah diijinin kayaknya
0
656
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan