- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Penjelasan Arteria soal Polemik Kajati Berbahasa Sunda, Singgung Sunda Empire


TS
Askeladd
Penjelasan Arteria soal Polemik Kajati Berbahasa Sunda, Singgung Sunda Empire

Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan menjelaskan maksud mengapa ia mengeluarkan pernyataan agar Kajati tak berbahasa Sunda dalam sebuah rapat resmi.
Dalam penjelasannya kepada wartawan, Arteria turut menyinggung Sunda Empire.
“Pertama, saya minta untuk bisa memahami suasana rapat, ya kalau rapat Komisi III dengan Kejaksaan sudah tahulah bagaimana isu di luar sana mengatakan ada Sunda Empire. Saya berusaha membantu institusi Kejaksaan dan Jaksa Agung bahwa tidak ada Sunda Empire,” kata Arteria, Selasa (18/1).
"Bahwa sekalipun ada orang bersuku Sunda menduduki jabatan strategis, itu karna mereka punya kompetensi, kapasitas dan kualitas bukan yang lain,” tambah Arteria

Arteria tak merici apa kaitan lebih jauh Sunda Empire dengan pernyataannya itu. Pun siapa Kajati yang dimaksud Arteria enggan mengungkap.
“Kami menciba meyakinkan publik untuk itu, tapi bayangkan disaat kita berusaha meyakinkan publik, masih ada kajati yang mempertontonkan kedekatannya dengan Jaksa Agung dengan menggunakan bahasa sunda,” urai Arteria.
Lebih jauh, Arteria menuturkan, apa yang ia perjuangkan justru membantu Jaksa Agung, membantu orang Sunda untuk memastikan bahwa mereka yang ada di Jabar memiliki kompetensi.
"Justru saya memastikan bahwa (orang) sunda yang disana memang punya kompetensi, makanya saya marah begitu ada Kajati yang ngomong sunda di ratas, jadi yang kita upayakan jadi musnah,” tandas Arteria.
Diberitakan sebelumnya, pernyataan Arteria itu disampaikan saat raker bersama Jaksa Agung Senin (17/1) kemarin. Ia menilai sebaiknya dalam rapat resmi menggunakan bahasa Indonesia.
“Ganti itu Pak, kita ini Indonesia Pak. Jadi orang takut, kalau ngomong pakai Bahasa Sunda ntar orang takut ngomong apa dan sebagainya. Kami mohon selaku yang seperti ini dilakukan penindakan tegas,” ujar Arteria.
https://m.kumparan.com/kumparannews/...KjEEw01aj/full
Ini penjelasannya gak bikin situasi jd lebih clear ya. Dia tdk mau menunjuk siapa kajati yg dimaksud dan persisnya omongan dalam bahasa sunda yg mana yg bikin seorang kajati dicopot. Malah isunya melebar kemana2 dgn sunda empire.
Kalimatnya jg ambigu, lihat nih "membantu Jaksa Agung, membantu orang Sunda untuk memastikan bahwa mereka yang ada di Jabar memiliki kompetensi". Lha memangnya selama ini orang sunda yg menduduki kursi di kejagung gak punya kompetensi atau gimana?

Sy penasaran siapa sih kajakti yg mau dicopot arteria dahlan (AD) dan apa persisnya omongan bahasa sunda yg bikin dia mau dicopot. Ada sedikit clue dari T.B Hasanuddin, rekan satu partainya AD di pemberitaan ini, perlu di cross check lg ke AD:
"Ia mengulas peristiwa sebelum Arteria Dahlan mengeluarkan kalimat rasis tersebut. Saat itu ada Kajati warga Tasikmalaya, salaman ke Jaksa Agung, damang kang, kan Jaksa Agung orang Majalengka. Emang harus pakai bahasa Inggris," kata TB Hasanudin".
Baginya yang sudah duduk lama di DPR RI, tradisi berbahasa campuran antara Bahasa Indonesia dengan bahasa daerah sudah lumrah terjadi.
Dia mencontohkan, di Komisi I DPR RI, dia berkawan dengan Muhammad Farhan asal Bandung.
"Saya ketemu Farhan, kan orang Bandung. Saling sapa. Lalu ada anggota DPR dari Purwokerto ketemu sama orang Solo, ya berbahasa jawa, jadi sah-sah saja," kata dia"
https://m.tribunnews.com/amp/regiona...-partai?page=2


pilotugal2an541 memberi reputasi
1
1.7K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan