- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Viral di Medsos, Pemeras Diciduk Polrestabes Medan


TS
muka.kubus
Viral di Medsos, Pemeras Diciduk Polrestabes Medan
Viral di Medsos, Pemeras Diciduk Polrestabes Medan

POSMETROMEDAN.com-Team Opsnal Resmob Sat Reskrim Polrestabes Medan, meringkus seorang pelaku pemerasan yang viral di media sosial (Medsos), Kamis (13/1/2022) sekira pukul 22.00 WIB.
Pelaku adalah Andi Dian Syahputra (47) warga Jalan Pembinaan, Dusun III, Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Andi diringkus polisi lantaran melakukan pemerasan yang viral di medsos terhadap pemilik Toko Wira yang berada di Jalan William Iskandar Simpang Aksara, Kota Medan.
Tepatnya di Pasar Bengkok, yang terjadi pada Sabtu, 8 Januari 2022 sekira pukul 10.30 WIB.
Penangkapan Andi dibenarkan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko melalui Kasat Reskrim Kompol Dr M Firdaus SIK MH, Jumat (14/1/2022) dalam siaran persnya melalui what’s app.
“Pelaku Andi diamankan atas laporan pengaduan dari korban Prengki (27) warga Jalan Tuba II, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan dengan Laporan Polisi Nomor : LP/158/I/2022/ SPKT Polrestabes Medan,” kata Kompol Firdaus.
Lanjut dijelaskan Firdaus, saat itu korban sedang menurunkan barang dagangannya di Pasar Bengkok tepatnya di Toko Wira miliknya.
Saat sedang menurunkan barang itu, tiba-tiba datang dua orang pemuda yang mana salah seorang diantaranya adalah pelaku yang meminta uang SPSI sebesar Rp35.000 dengan cara memaksa dan mengatakan wajib membayar uang SPSI sebesar Rp35.000.
“Sehingga dengan sangat terpaksa pelapor (Korban) memberikan uang tersebut. Atas kejadian tersebut pelapor merasa keberatan dan dirugikan kemudian melaporkannya ke Polrestabes Medan guna proses hukum yang berlaku,” ujar Kompol Firdaus.
Setelah melakukan penyelidikan atas laporan dari korban, kemudian Team Resmob Sat Reskrim Polrestabes Medan, mendapatkan informasi bahwasanya Andi Dian Syahputra sedang berada di Jalan Pembinaan Dusun III Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Selanjutnya Team Resmob berhasil mengamankan pelaku dan membawanya ke Polrestabes Medan beserta selembar kwitansi, guna penyidikan lebih lanjut.
“Atas perbuatannya, pelaku dipersangkakan melanggar ketentuan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 368 KUHPidana tentang pemerasan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara,” pungkas Kompol Firdaus.(*)
https://www.posmetromedan.com/2022/0...estabes-medan/
Well, sudah tahun 2022, kawan, tapi situasi dan kondisi masih samak seperti zaman orba, di medan kota, mujahid kampung badur dan kampung aur lingkungan 4 tepi sungai deli masih bebas malak parkir dan jizzyaah di jalan pemuda, jalan wajir, jalan multatuli, jalan pegadaian, jalan palangkaraya, jalan pandu,dst tiap sore hingga malam
bocah2 santri tepi sungai deli umur 7-11 tahunan masih bebas mengemis maksa ketok kaca mobil di persimpangan waspada, persimpangan jalan pandu, persimpangan letjen suprapto-multatuli (sedekah minimal rp2000,sesuai fatwa majlis ulama rampok al badur al aur lingkungan 4),lanjut tiap malam keliaran di pemukiman warga, untuk lemparin rumah warga dengan batu dan mercon
Ulama2 pinggir kali deli bebas jerit2 toa dari subuh dengan melanggar semua peraturan kementrian agama, bahkan waktu pilgubsu kemaren teriak SARA, bebas maki suku, agama dengan toa sekeras2 nya hingga terdengar oleh seluruh pengendara yang lewat jalan letjen suprapto, dan zidam 1 kodam BB TANPA PIDANA, juga bebas buat keramaian dari tahun 2020,2021,2022 tanpa kenak pidana seperti si bibib riziek di jakarta berkat beking Partai Koruptor Sejahtera
Mujahid congkel ruko pinggir kali deli, al badur dan al aur lingkungan 4 yang dijadikan jukir resmi oleh dishub medan kota, juga masih malak parkir diatas ketentuan,alias tidak ada lagi parkir mobil 2000 di jazirah medan kota, semua parkir minimal 3000 tunai di bawah jam 6 sore, dan rp5000 diatas jam 6 sore, berlaku disemua titik parkir non tunai walkot boobies di medan kota
Pertanyaan : perubahan apa yang dibawa mayor boobies maupun lord edy ? para kepala daerah diatas kertas ?
zaman boobies , kali jodo nya medan, yakni kali deli di medan maimun, malah makin makmur dari sebelumnya,pemeras,penjambret,pemadat,pel0nte,pengemis, pencongkel ruko,pesantren, hingga ulama karbitan makin makmur PERSIS seperti kali jodo di jakarte
kader partai koruptor sejahtera malah makin aktif bolak balik bawa duit dari tepi kali deli
Gw sangat kagum sama polkep medan, sudah medan sangat rawan, polkep malah buat tambah rawan, dengan membeking premanisme terang2 an, biar tambah syoorooooooorrrrr rawan nya
Seluruh jalanan di medan kota, baik itu emperan toko/ruko/rumah warga, putaran balik, sudah dikuasai total oleh kaum anjeng gila dari kampung badur dan kampung aur lingkungan 4,yang sibuk memalak duit parkir, duit puter balik, duit jizyah,duit SPSI dll (mulai dari jalan pemuda, jalan katamso, jalan wajir, jalan multatuli, jalan palang merah, jalan pegadaian,jalan pandu hingga jalan jawa DEPAN MAPOLSEK MEDAN)
Semua jalanan di medan kota, motor2 milik kaum anjeng gila al badur dan al aur bersama lambe l0nte krudungnya santai lawan arus, polkep hanya cari tilang pengendara boil terutama cipiter
Seluruh perempatan lampu merah dibanjiri bocah2 kampung badur dan kampung aur yang mintak duit dengan modus jualan maksa,pura2 buta,silverman, mamak2 krudung dengan tongkat bulu ayam
Ingat kawan, tangan2 mungil yang menengadah meminta uang di setiap perempatan lampu merah, tidak selamanya mungil
Tangan2 mungil tsb seiring waktu tumbuh menjadi tangan besar, yang memegang gagang parang yang menancap di tubuh ente/anak ente/cucu ente dan menghitung duit hasil begal, hasil malak parkir,hasil malak duit jizzyah di masa depan
JANGAN-MENABUNG-MALAPETAKA masa depan anda sendiri,jangan tiru gaya pemerintahan medan/sumut yang sengaja suka menabung malapetaka, dan kalau sudah gawat alias banyak keluhan baru ditanganin
Gaya manajemen menabung-malapetaka kemudian bertindak sesudah masalah gawat/banyak keluhan dimaksudkan untuk menguras duit pajak negara,karena setiap tindakan perlu anggaran, makin banyak tindakan makin banyak anggaran penyedot duit pajak kitak2
Prinsip "sedia payung sebelum hujan" alias mencegah masalah sebelum timbul TIDAK sesuai dengan kearifan lokal dan agama mupetnistan medan/sumut,soalnya kalau tidak banyak masalah, maka tidak banyak anggaran sedot duit pajak ALIAS TIDAK CUAN
Seluruh jalanan di pemukiman warga medan kota, dipenuhi dengan bocah2 anjeng liar dari kampung aur lingkungan 4 dan kampung badur yg gentayangan dari malam hingga subuh
Semua aturan social distancing dan masker TIDAK PERNAH DIPATUHI oleh anjeng2 liar badur dan aur lingkungan 4,bahkan keramaian berkali-kali sengaja diadakan ulama2 tepi kali deli. Walau pemerintahan medan atas kertas dan polkep melarang keramaian malam tahun baru 2022, ulama2 badur dan aur lingkungan 4 tepi kali deli adakan keramaian massa,jerit2 kesetanan bahasa ngarab pakai toa sampai jam 23:00 an, lalu pas ada suara sirine, tiba2 senyap diatas jam 23:00, dan tidak ada pidana, karena merekalah kapolri dan walikota medan yang sesungguhnya,BAHKAN PADA TAHUN 2020,anjeng gila BADUR DAN AUR LINGKUNGAN 4 BERKALI2 TUTUP JALAN MANGKUBUMI DAN JALAN BADUR UNTUK ACARA KONDANGAN YANG DIHADIRI OLEH oknum POLKEP DAN DISHUB TANPA KENA PIDANA SEKALIPUN
premanisme jizzyaah DAN SABU,INEX,CIMENG malah tambah ramai berkat dukungan total polkep medan, anak buah walkot booby, kepling, lurah, camat, seluruh medan sudah 1000% mirip kandang anjeng gila
(mereka ga sembunyi2 nyabu kok, mereka NYABU sering di pinggir jalan mangkubumi/jalan badur malam hari sehabis malak)
bahkan ada beberapa warga medan kota yang bawa anaknya ke puskes, karena telinga anak mereka bindeng akibat suara toa mosque kampung badur dan aur yang sengaja melanggar aturan kementrian agama,hooray for boobies
Selamat tahun 2022, tahun anjengila kali deli untuk kelen semua,warga medan
walkot booby boobies bukanlah walkot yang sebenarnya, semua kebijakan dunia nyata di medan tergantung fatwa anjing gila kampung badur dan aur lingkungan 4 tepi sungai deli seperti biasa
Seperti kata om ruko, hilir dari semua duit premanisme itu adalah 5 keluarga besar haji ormas okp sumut
1-2 famili haji mungkin sudah diketahui semua warga medan, tapi 3 sisanya, sebagian besar mungkin terdengar asing di telinga warga medan, terutama yang non muslim,mayan terkenal mereka di kalangan yayasan amal dan panti asuhan geje yang pembukuan tidak pernah transparan
Biasa alumni orba,tukang nyumbang sana sini buat cuci duit,sering dapat hibah pemerintah juga
#noviralnojustice #tiadaharitanpapungli #tiadadetiktanpajizyah #premannopidana #medannolawzone
kapolri dan mendagri autis ga mengenai loyalitas anak buah nya yang sudah minus di medan ?

POSMETROMEDAN.com-Team Opsnal Resmob Sat Reskrim Polrestabes Medan, meringkus seorang pelaku pemerasan yang viral di media sosial (Medsos), Kamis (13/1/2022) sekira pukul 22.00 WIB.
Pelaku adalah Andi Dian Syahputra (47) warga Jalan Pembinaan, Dusun III, Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Andi diringkus polisi lantaran melakukan pemerasan yang viral di medsos terhadap pemilik Toko Wira yang berada di Jalan William Iskandar Simpang Aksara, Kota Medan.
Tepatnya di Pasar Bengkok, yang terjadi pada Sabtu, 8 Januari 2022 sekira pukul 10.30 WIB.
Penangkapan Andi dibenarkan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko melalui Kasat Reskrim Kompol Dr M Firdaus SIK MH, Jumat (14/1/2022) dalam siaran persnya melalui what’s app.
“Pelaku Andi diamankan atas laporan pengaduan dari korban Prengki (27) warga Jalan Tuba II, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan dengan Laporan Polisi Nomor : LP/158/I/2022/ SPKT Polrestabes Medan,” kata Kompol Firdaus.
Lanjut dijelaskan Firdaus, saat itu korban sedang menurunkan barang dagangannya di Pasar Bengkok tepatnya di Toko Wira miliknya.
Saat sedang menurunkan barang itu, tiba-tiba datang dua orang pemuda yang mana salah seorang diantaranya adalah pelaku yang meminta uang SPSI sebesar Rp35.000 dengan cara memaksa dan mengatakan wajib membayar uang SPSI sebesar Rp35.000.
“Sehingga dengan sangat terpaksa pelapor (Korban) memberikan uang tersebut. Atas kejadian tersebut pelapor merasa keberatan dan dirugikan kemudian melaporkannya ke Polrestabes Medan guna proses hukum yang berlaku,” ujar Kompol Firdaus.
Setelah melakukan penyelidikan atas laporan dari korban, kemudian Team Resmob Sat Reskrim Polrestabes Medan, mendapatkan informasi bahwasanya Andi Dian Syahputra sedang berada di Jalan Pembinaan Dusun III Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Selanjutnya Team Resmob berhasil mengamankan pelaku dan membawanya ke Polrestabes Medan beserta selembar kwitansi, guna penyidikan lebih lanjut.
“Atas perbuatannya, pelaku dipersangkakan melanggar ketentuan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 368 KUHPidana tentang pemerasan dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara,” pungkas Kompol Firdaus.(*)
https://www.posmetromedan.com/2022/0...estabes-medan/
Well, sudah tahun 2022, kawan, tapi situasi dan kondisi masih samak seperti zaman orba, di medan kota, mujahid kampung badur dan kampung aur lingkungan 4 tepi sungai deli masih bebas malak parkir dan jizzyaah di jalan pemuda, jalan wajir, jalan multatuli, jalan pegadaian, jalan palangkaraya, jalan pandu,dst tiap sore hingga malam

bocah2 santri tepi sungai deli umur 7-11 tahunan masih bebas mengemis maksa ketok kaca mobil di persimpangan waspada, persimpangan jalan pandu, persimpangan letjen suprapto-multatuli (sedekah minimal rp2000,sesuai fatwa majlis ulama rampok al badur al aur lingkungan 4),lanjut tiap malam keliaran di pemukiman warga, untuk lemparin rumah warga dengan batu dan mercon

Ulama2 pinggir kali deli bebas jerit2 toa dari subuh dengan melanggar semua peraturan kementrian agama, bahkan waktu pilgubsu kemaren teriak SARA, bebas maki suku, agama dengan toa sekeras2 nya hingga terdengar oleh seluruh pengendara yang lewat jalan letjen suprapto, dan zidam 1 kodam BB TANPA PIDANA, juga bebas buat keramaian dari tahun 2020,2021,2022 tanpa kenak pidana seperti si bibib riziek di jakarta berkat beking Partai Koruptor Sejahtera

Mujahid congkel ruko pinggir kali deli, al badur dan al aur lingkungan 4 yang dijadikan jukir resmi oleh dishub medan kota, juga masih malak parkir diatas ketentuan,alias tidak ada lagi parkir mobil 2000 di jazirah medan kota, semua parkir minimal 3000 tunai di bawah jam 6 sore, dan rp5000 diatas jam 6 sore, berlaku disemua titik parkir non tunai walkot boobies di medan kota

Pertanyaan : perubahan apa yang dibawa mayor boobies maupun lord edy ? para kepala daerah diatas kertas ?
zaman boobies , kali jodo nya medan, yakni kali deli di medan maimun, malah makin makmur dari sebelumnya,pemeras,penjambret,pemadat,pel0nte,pengemis, pencongkel ruko,pesantren, hingga ulama karbitan makin makmur PERSIS seperti kali jodo di jakarte

kader partai koruptor sejahtera malah makin aktif bolak balik bawa duit dari tepi kali deli

Gw sangat kagum sama polkep medan, sudah medan sangat rawan, polkep malah buat tambah rawan, dengan membeking premanisme terang2 an, biar tambah syoorooooooorrrrr rawan nya
Seluruh jalanan di medan kota, baik itu emperan toko/ruko/rumah warga, putaran balik, sudah dikuasai total oleh kaum anjeng gila dari kampung badur dan kampung aur lingkungan 4,yang sibuk memalak duit parkir, duit puter balik, duit jizyah,duit SPSI dll (mulai dari jalan pemuda, jalan katamso, jalan wajir, jalan multatuli, jalan palang merah, jalan pegadaian,jalan pandu hingga jalan jawa DEPAN MAPOLSEK MEDAN)
Semua jalanan di medan kota, motor2 milik kaum anjeng gila al badur dan al aur bersama lambe l0nte krudungnya santai lawan arus, polkep hanya cari tilang pengendara boil terutama cipiter
Seluruh perempatan lampu merah dibanjiri bocah2 kampung badur dan kampung aur yang mintak duit dengan modus jualan maksa,pura2 buta,silverman, mamak2 krudung dengan tongkat bulu ayam
Ingat kawan, tangan2 mungil yang menengadah meminta uang di setiap perempatan lampu merah, tidak selamanya mungil

Tangan2 mungil tsb seiring waktu tumbuh menjadi tangan besar, yang memegang gagang parang yang menancap di tubuh ente/anak ente/cucu ente dan menghitung duit hasil begal, hasil malak parkir,hasil malak duit jizzyah di masa depan

JANGAN-MENABUNG-MALAPETAKA masa depan anda sendiri,jangan tiru gaya pemerintahan medan/sumut yang sengaja suka menabung malapetaka, dan kalau sudah gawat alias banyak keluhan baru ditanganin

Gaya manajemen menabung-malapetaka kemudian bertindak sesudah masalah gawat/banyak keluhan dimaksudkan untuk menguras duit pajak negara,karena setiap tindakan perlu anggaran, makin banyak tindakan makin banyak anggaran penyedot duit pajak kitak2

Prinsip "sedia payung sebelum hujan" alias mencegah masalah sebelum timbul TIDAK sesuai dengan kearifan lokal dan agama mupetnistan medan/sumut,soalnya kalau tidak banyak masalah, maka tidak banyak anggaran sedot duit pajak ALIAS TIDAK CUAN

Seluruh jalanan di pemukiman warga medan kota, dipenuhi dengan bocah2 anjeng liar dari kampung aur lingkungan 4 dan kampung badur yg gentayangan dari malam hingga subuh
Semua aturan social distancing dan masker TIDAK PERNAH DIPATUHI oleh anjeng2 liar badur dan aur lingkungan 4,bahkan keramaian berkali-kali sengaja diadakan ulama2 tepi kali deli. Walau pemerintahan medan atas kertas dan polkep melarang keramaian malam tahun baru 2022, ulama2 badur dan aur lingkungan 4 tepi kali deli adakan keramaian massa,jerit2 kesetanan bahasa ngarab pakai toa sampai jam 23:00 an, lalu pas ada suara sirine, tiba2 senyap diatas jam 23:00, dan tidak ada pidana, karena merekalah kapolri dan walikota medan yang sesungguhnya,BAHKAN PADA TAHUN 2020,anjeng gila BADUR DAN AUR LINGKUNGAN 4 BERKALI2 TUTUP JALAN MANGKUBUMI DAN JALAN BADUR UNTUK ACARA KONDANGAN YANG DIHADIRI OLEH oknum POLKEP DAN DISHUB TANPA KENA PIDANA SEKALIPUN
premanisme jizzyaah DAN SABU,INEX,CIMENG malah tambah ramai berkat dukungan total polkep medan, anak buah walkot booby, kepling, lurah, camat, seluruh medan sudah 1000% mirip kandang anjeng gila

bahkan ada beberapa warga medan kota yang bawa anaknya ke puskes, karena telinga anak mereka bindeng akibat suara toa mosque kampung badur dan aur yang sengaja melanggar aturan kementrian agama,hooray for boobies

Selamat tahun 2022, tahun anjengila kali deli untuk kelen semua,warga medan

walkot booby boobies bukanlah walkot yang sebenarnya, semua kebijakan dunia nyata di medan tergantung fatwa anjing gila kampung badur dan aur lingkungan 4 tepi sungai deli seperti biasa

Seperti kata om ruko, hilir dari semua duit premanisme itu adalah 5 keluarga besar haji ormas okp sumut
1-2 famili haji mungkin sudah diketahui semua warga medan, tapi 3 sisanya, sebagian besar mungkin terdengar asing di telinga warga medan, terutama yang non muslim,mayan terkenal mereka di kalangan yayasan amal dan panti asuhan geje yang pembukuan tidak pernah transparan

Biasa alumni orba,tukang nyumbang sana sini buat cuci duit,sering dapat hibah pemerintah juga

#noviralnojustice #tiadaharitanpapungli #tiadadetiktanpajizyah #premannopidana #medannolawzone
kapolri dan mendagri autis ga mengenai loyalitas anak buah nya yang sudah minus di medan ?



nomorelies memberi reputasi
1
849
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan