Dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep resmi dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 10 Januari 2022.

Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep dilaporkan atas dugaan tindak pidana korupsi dan/atau tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam dugaan relasi bisnis anak presiden dengan grup bisnis PT SM yang diputus bersalah dalam kasus pembakaran hutan.

Dilaporkannya Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep membuat sejumlah netizen menyerang pelapor Ubedilah Badrun.

Bahkan, Ubedilah Badrun yang merupakan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sekaligus Aktivis '98 disebut-sebut sebagai simpatisan partai politik oposisi pemerintah yang ingin menjatuhkan citra Jokowi.

Pendiri Cross Culture Institute, Ali Syarief turut menanggapi dilaporkannya dua anak Jokowi itu ke KPK.

Menurut Ali Syarief, yang dilaporkan oleh Ubedilah Badrun adalah Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep yang merupakan putra seorang presiden.

Namun, Ali Syarief mengaku heran karena yang justru sibuk adalah pasukan buzzer.

Hal itu diungkapkan oleh Ali Syarief melalui cuitan di akun Twitter @alisyarief pada Kamis, 13 Januari 2022.


"Yg dilaporkan anak Presiden, yg sibuk pasukan Buzzers," tulis Ali Syarief.

Pernyataan Ali Syarief itu menuai reaksi netizen yang sepakat mengenai upaya buzzer yang membela Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.

"Buzzerp tentu punya kepentingan..Yg apes itu tim hore, ngebelain tapi Nyari duit tetap sendiri," tulis akun @Markonah_003.

"Lah iya lah buzzer Rp itu kan pion nya, kalau buzzer Rp nya ngak ribut terus mereka makan apa," tulis akun @NasQorni.

"Juragannya diusik..buzzernya menyalak," tulis akun @DSMarta70.*

https://seputartangsel.pikiran-rakya...asukan-buzzers

Tetap semangka, eh semangat