- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Bangga Jadi Orang Baik? Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Mental Ini!


TS
Psikiater.BPLN
Bangga Jadi Orang Baik? Bisa Jadi Kamu Mengidap Penyakit Mental Ini!
Orang sering mengatakan bahwa berbuat baik untuk orang lain dan itu akan kembali kepadamu dengan cara yang tidak terduga. Bahkan, kalau kamu cukup beruntung dan merasakan tumbuh bersama kakek-nenekmu yang penyayang dan peduli pada sekitar, kemungkinan besar kamu telah merasakan seni kebaikan dan cinta. Tetapi, ada orang yang terlalu baik dan menurut penelitian hal tersebut perlu mendapat perhatian khusus.
1. Efek samping jadi orang baik
Kamu akan selalu menjadi orang pertama yang meminjamkan bahu untuk menangis, orang pertama yang mengorbankan kebahagiaanmu sendiri untuk orang lain dan bahkan orang pertama yang secara sukarela pergi membelikan obat kalau ada teman yang sakit. Walaupun semua kualitas ini membuatmu menjadi orang yang menyenangkan, menjadi orang terlalu baik mungkin tidak begitu bagus untuk kesehatan mentalmu. Tidak, ini tidak bercanda.
2. Hasil studi mengatakan bahwa orang yang terlalu baik berpotensi depresi
Menurut sebuah laporan baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behavior,semakin baik seseorang maka semakin tinggi kemungkinannya kalau mereka sedang berusaha melawan depresi. Studi tersebut mengatakan bahwa jika seseorang merasa sensitif terhadap ketidakadilan, dia akan lebih cenderung mengalami depresi jika dibandingkan dengan seseorang yang sama sekali tidak peduli atau yang egois. Bagi orang yang terlalu baik, sedikit ketidakadilan akan membebani hati dan pikiran mereka.
3. Studi mengenai tes kepribadian ini sudah pernah diadakan
Peneliti bisa menarik kesimpulan ini lewat cara memberikan tes kepribadian kepada 350 orang untuk memisahkan mereka menjadi dua kelompok. Dua kelompok ini adalah kelompok "pro-sosial" dan "individualis", berdasarkan pada cara berpikir seseorang.
Menjadi pro-sosial berarti memiliki rasa pengorbanan diri dan bersedia untuk mempromosikan keadilan. Sedangkan menjadi individualis berarti masih atau lebih memperhatikan kepentingan dirinya sendiri.
https://www.idntimes.com/science/exp...it-mental/full
1. Efek samping jadi orang baik
Kamu akan selalu menjadi orang pertama yang meminjamkan bahu untuk menangis, orang pertama yang mengorbankan kebahagiaanmu sendiri untuk orang lain dan bahkan orang pertama yang secara sukarela pergi membelikan obat kalau ada teman yang sakit. Walaupun semua kualitas ini membuatmu menjadi orang yang menyenangkan, menjadi orang terlalu baik mungkin tidak begitu bagus untuk kesehatan mentalmu. Tidak, ini tidak bercanda.
2. Hasil studi mengatakan bahwa orang yang terlalu baik berpotensi depresi
Menurut sebuah laporan baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behavior,semakin baik seseorang maka semakin tinggi kemungkinannya kalau mereka sedang berusaha melawan depresi. Studi tersebut mengatakan bahwa jika seseorang merasa sensitif terhadap ketidakadilan, dia akan lebih cenderung mengalami depresi jika dibandingkan dengan seseorang yang sama sekali tidak peduli atau yang egois. Bagi orang yang terlalu baik, sedikit ketidakadilan akan membebani hati dan pikiran mereka.
3. Studi mengenai tes kepribadian ini sudah pernah diadakan
Peneliti bisa menarik kesimpulan ini lewat cara memberikan tes kepribadian kepada 350 orang untuk memisahkan mereka menjadi dua kelompok. Dua kelompok ini adalah kelompok "pro-sosial" dan "individualis", berdasarkan pada cara berpikir seseorang.
Menjadi pro-sosial berarti memiliki rasa pengorbanan diri dan bersedia untuk mempromosikan keadilan. Sedangkan menjadi individualis berarti masih atau lebih memperhatikan kepentingan dirinya sendiri.
https://www.idntimes.com/science/exp...it-mental/full


sebelahblog memberi reputasi
1
2.4K
34


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan