- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
LUDAHI Dan Pukul Orang Pakai Sapu Lidi lantaran Uang Parkir, Berakhir di Pengadilan


TS
muka.kubus
LUDAHI Dan Pukul Orang Pakai Sapu Lidi lantaran Uang Parkir, Berakhir di Pengadilan

Dalam sidang lanjutan tersebut Dono mengakui telah memukul saksi korban Frans Sabar Sitepu menggunakan sapu lidi karena masalah parkir.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nalom Hutajulu saat bekomunikasi dengan terdakwa secara daring dalam sidang di Pengadilan Negeri Medan, Rabu (12/1/2022).
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Nekat ludahi dan pukul orang karena masalah langganan uang parkir, Riki Ginting Alias Dono jadi pesakitan di Pengadilan Negeri Medan, Rabu (12/1/2022).
Dalam sidang lanjutan tersebut Dono mengakui telah memukul saksi korban Frans Sabar Sitepu menggunakan sapu lidi karena masalah parkir.
Sementara itu Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nalom Hutajulu dalam dakwaannya menguraikan, perkara ini bermula pada Sabtu 19 Juni 2021 lalu, sekira pukul 09.30 WIB di Jalan Jamin Ginting Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru.
Saat itu, saksi korban Frans Sabar Sitepu yang sedang bekerja sebagai juru parkir didatangi oleh terdakwa sambil membawa sapu lidi dan mengatakan 'kenapa kau kutip bulanan dari pelangganku' kepada Frans.
"Lalu saksi korban menjawab 'namanya aku juru parkir, yak ku kutiplah' dan secara tiba-tiba terdakwa meludahi wajah saksi korban dan lalu kemudian terdakwa memukul betis saksi korban menggunakan sapulidi," kata JPU.
Tidak hanya itu, terdakwa lalu memukulkan gagang sapu lidi tersebut ke bahu kanan saksi korban sebanyak 2 kali.
Saat terdakwa akan memukul kembali saksi korban, saksi korban manangkisnya dengan menggunakan tangan kiri.
"Kemudian datang saksi Eva Sri Wahyuni Nasution melerai kejadian tersebut dan saat terdakwa mendorong saksi korban, lalu saksi korban melihat sebuah gunting yang terletak di meja lalu mengambilnya dan menusukkan ke arah leher belakang terdakwa, lalu saksi korban berusaha melarikan diri," beber jaksa
Namun terdakwa berhasil menarik tas yang digunakan saksi korban hingga tali tas tersebut putus hingga tasnya terjatuh, dan saat saksi korban kembali mengambil tas tersebut datang terdakwa menghantam pelipis sebelah kanan saksi korban dengan mengggunakan batu.
"Kemudian terdakwa melarikan diri meninggalkan saksi korban dalam keadaan terluka," ucapnya.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa tersebut, saksi korban mengalami luka-luka dan melakukan visum lantas melaporkan oerbuatan terdakwa.
"Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 351 ayat (1) KUHP," pungkas JPU.
https://medan.tribunnews.com/2022/01...di-pengadilan.
Ini masih ada benernya, preman parkir berebut pelanggan dan saling berantem
kalau di medan kota, yang dipukul sapu pasti pemilik ruko/rumah nya, dipaksa bayar berkali2 duit parkir dan jizzyahh dalam sehari oleh parkirlimin parkirlimun al badur dan al aur lingkungan 4 tepi kali deli di depan mata polantas/dishub yang sedang cari mangsa tilang di lampu merah pemuda
Gw sangat kagum sama polkep medan, sudah medan sangat rawan, polkep malah buat tambah rawan, dengan membeking premanisme terang2 an, biar tambah syoorooooooorrrrr rawan nya
Seluruh jalanan di medan kota, baik itu emperan toko/ruko/rumah warga, putaran balik, sudah dikuasai total oleh kaum anjeng gila dari kampung badur dan kampung aur lingkungan 4,yang sibuk memalak duit parkir, duit puter balik, duit jizyah,duit SPSI dll (mulai dari jalan pemuda, jalan katamso, jalan wajir, jalan multatuli, jalan palang merah, jalan pandu hingga jalan jawa DEPAN MAPOLSEK MEDAN)
Semua jalanan di medan kota, motor2 milik kaum anjeng gila al badur dan al aur bersama lambe l0nte krudungnya santai lawan arus, polkep hanya cari tilang pengendara boil terutama cipiter
Seluruh perempatan lampu merah dibanjiri bocah2 kampung badur dan kampung aur yang mintak duit dengan modus jualan maksa,pura2 buta,silverman, mamak2 krudung dengan tongkat bulu ayam
Ingat kawan, tangan2 mungil yang menengadah meminta uang di setiap perempatan lampu merah, tidak selamanya mungil

Tangan2 mungil tsb seiring waktu tumbuh menjadi tangan besar, yang memegang gagang parang yang menancap di tubuh ente/anak ente/cucu ente dan menghitung duit hasil begal, hasil malak parkir,hasil malak duit jizzyah di masa depan

JANGAN-MENABUNG-MALAPETAKA masa depan anda sendiri,jangan tiru gaya pemerintahan medan/sumut yang sengaja suka menabung malapetaka, dan kalau sudah gawat alias banyak keluhan baru ditanganin

Gaya manajemen menabung-malapetaka kemudian bertindak sesudah masalah gawat/banyak keluhan dimaksudkan untuk menguras duit pajak negara,karena setiap tindakan perlu anggaran, makin banyak tindakan makin banyak anggaran penyedot duit pajak kitak2

Prinsip "sedia payung sebelum hujan" alias mencegah masalah sebelum timbul TIDAK sesuai dengan kearifan lokal dan agama mupetnistan medan/sumut,soalnya kalau tidak banyak masalah, maka tidak banyak anggaran sedot duit pajak ALIAS TIDAK CUAN

Seluruh jalanan di pemukiman warga medan kota, dipenuhi dengan bocah2 anjeng liar dari kampung aur lingkungan 4 dan kampung badur yg gentayangan dari malam hingga subuh
Semua aturan social distancing dan masker TIDAK PERNAH DIPATUHI oleh anjeng2 liar badur dan aur lingkungan 4,bahkan keramaian berkali-kali sengaja diadakan ulama2 tepi kali deli. Walau pemerintahan medan atas kertas dan polkep melarang keramaian malam tahun baru 2022, ulama2 badur dan aur lingkungan 4 tepi kali deli adakan keramaian massa,jerit2 kesetanan bahasa ngarab pakai toa sampai jam 23:00 an, lalu pas ada suara sirine, tiba2 senyap diatas jam 23:00, dan tidak ada pidana, karena merekalah kapolri dan walikota medan yang sesungguhnya,BAHKAN PADA TAHUN 2020,anjeng gila BADUR DAN AUR LINGKUNGAN 4 BERKALI2 TUTUP JALAN MANGKUBUMI DAN JALAN BADUR UNTUK ACARA KONDANGAN YANG DIHADIRI OLEH oknum POLKEP DAN DISHUB TANPA KENA PIDANA SEKALIPUN
premanisme jizzyaah DAN SABU,INEX,CIMENG malah tambah ramai berkat dukungan total polkep medan, anak buah walkot booby, kepling, lurah, camat, seluruh medan sudah 1000% mirip kandang anjeng gila

bahkan ada beberapa warga medan kota yang bawa anaknya ke puskes, karena telinga anak mereka bindeng akibat suara toa mosque kampung badur dan aur yang sengaja melanggar aturan kementrian agama,hooray for boobies

Selamat tahun 2022, tahun anjengila kali deli untuk kelen semua,warga medan

walkot booby boobies bukanlah walkot yang sebenarnya, semua kebijakan dunia nyata di medan tergantung fatwa anjing gila kampung badur dan aur lingkungan 4 tepi sungai deli seperti biasa

Seperti kata om ruko, hilir dari semua duit premanisme itu adalah 5 keluarga besar haji ormas okp sumut
1-2 famili haji mungkin sudah diketahui semua warga medan, tapi 3 sisanya, sebagian besar mungkin terdengar asing di telinga warga medan, terutama yang non muslim,mayan terkenal mereka di kalangan yayasan amal dan panti asuhan geje yang pembukuan tidak pernah transparan

Biasa alumni orba,tukang nyumbang sana sini buat cuci duit,sering dapat hibah pemerintah juga

#noviralnojustice #tiadaharitanpapungli #tiadadetiktanpajizyah #premannopidana #medannolawzone
kapolri dan mendagri autis ga mengenai loyalitas anak buah nya yang sudah minus di medan ?



scorpiolama memberi reputasi
1
1K
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan