Berbeda! Ini 5 Perbedaan Campak dan Cacar Air pada Anak
TS
faisaelz
Berbeda! Ini 5 Perbedaan Campak dan Cacar Air pada Anak
Sama-sama menimbulkan ruam. Namun ada perbedaan signifikan antara campak dengan cacar air. Penyebab dan cara mengobatinya juga berbeda. Memahami perbedaan campak dan cacar air sangat penting bagi orang tua. Dengan mengetahui mana penyakit yang sedang diderita si kecil, orang tua dapat memberikan penanganan yang tepat.
Tanpa perlu berlama-lama, yuk simak penjelasan singkat perbedaan campak dengan cacar air berikut ini:
Penyebab Cacar Air dan Campak
Quote:
Cacar air dapat mengakibatkan Si Kecil merasa tidak nyaman dan rewel. Cacar air merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster.
Campak biasa disebut juga measles. Penyakit campak biasanya disebabkan oleh infeksi virus rubeola. Campak juga dapat membuat si kecil merasa tidak nyaman dan rewel.
Penularan Campak dan Cacar Air
Quote:
Cara penularan campak dengan cacar air memiliki persamaan dan perbedaan. Cacar air dapat menyerang semua kelompok usia termasuk bayi yang baru lahir. Hampir 90% kasus cacar air diderita anak berusia dibawah 10 tahun, dan terbanyak pada rentang usia 5-9 tahun.
Penularan cacar air melalui kontak langsung dari lesi kulit atau ruam kemerahan yang berisi cairan, maupun melalui cairan dari saluran napas (bersin, lendir hidung) yang terjadi 24 sampai 48 jam sebelum timbulnya ruam sampai timbulnya keropeng, pada umumnya 5-7 hari setelah timbulnya ruam.
Campak merupakan penyakit yang biasa menyebar melalui udara dengan tetesan hasil pernafasan yang dihasilkan dari batuk atau bersin. Si kecil yang belum mendapatkan imunisasi campak lebih berisiko untuk tertular penyakit ini
Perbedaan Gejala Campak dan Cacar Air
Quote:
Biasanya gejala cacar air yang timbul pada anak bersifat sangat ringan. Berikut ini gejala yang mungkin timbul apabila Si Kecil menderita cacar air, yakni :
- Tidak enak badan selama 1-2
- Timbul ruam kemerahan pada kulit
- Ruam kemerahan berisi cairan
- Ruam terasa gatal
- Ruam di badan dan wajah, bahkan dalam mulut
- Demam
- Menurunnya nafsu makan
- Nyeri pada sendi
- Batuk dan pilek seperti flu
- Ruam kemerahan berisi cairan
Terdapat beberapa gejala yang sama antara campak dengan cacar air. Namun terdapat juga beberapa gejala yang berbeda. Gejala yang timbul saat si kecil terkena campak antara lain:
- Mata merah, bengkak dan sensitif terhadap cahaya
- Tanda menyerupai pilek (sakit tenggorokan, batuk kering dan pilek)
- Bercak putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan
- Demam tinggi
- Lemas
- Tidak nafsu makan
- Diare dan muntah-muntah
- Mengalami ruam kemerahan selama sekitar 7 hari
- Ruam awalnya muncul dari belakang telinga
- Ruam menyebar ke kepala dan leher, lalu ke seluruh tubuh
- Ruam kemerahan tidak berisi cairan layaknya cacar air
Cara Pencegahan Campak dan Cacar Air
Quote:
Cacar air dapat dicegah dengan cara pemberian vaksinasi cacar air. Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, pemberian vaksin cacar air pada anak sebaiknya diberikan pada saat anak berusia 1 tahun keatas sebanyak 1 kali. Namun apabila vaksinasi varicella diberikan saat anak berusia diatas 13 tahun, maka pemberiannya dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 4-8 minggu.
Penyakit campak dapat dicegah dengan cara melakukan vaksinasi MR (Measles dan Rubella), yang diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD atau usia 6 tahun. Maupun diberikan vaksin gabungan MMR (Mumps, Measles, dan Rubella) yang merupakan vaksin gabungan untuk mencegah campak, gondongan dan campak jerman yang diberikan sebanyak 2 kali pada anak berusia 12 bulan dan 5 tahun.
Namun saat ini juga sudah ada vaksin MMRV yang bermanfaat sebagai vaksin untuk Mumps, Measles (campak), Rubella, dan Cacar Air.
Cacar air dan campak juga bisa menyebabkan komplikasi pada tubuh penderitanya. Ada persamaan komplikasi namun ada juga perbedaan komplikasi antara cacar air dengan campak.
Pada anak, cacar air bisanya tidak berbahaya, kecuali daya tahan tubuhnya sangat rendah. Cacar air menjadi berbahaya jika anak memiliki kelainan daya tahan tubuh atau sedang menjalani kemoterapi. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi jika anak mengalami cacar air antara lain radang paru-paru (pneumonia) dan radang otak (encephalitis).
Campak juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Penyakit campak dapat menyebabkan komplikasi yang cukup serius seperti diare, radang paru pneumonia, radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.