- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sindir Keras Laki-Laki Tendang Sesajen, YW: Merasa Jadi Penguasa Surga dan Neraka


TS
Kkunyuk
Sindir Keras Laki-Laki Tendang Sesajen, YW: Merasa Jadi Penguasa Surga dan Neraka

Pengamat politik, Yunarto Wijaya, menanggapi video seorang laki-laki yang menghempaskan dan menendang sesajen di Sumbersari, Lumajang, Jawa Timur.
Yunarto Wijaya menyindir keras bahwa laki-laki yang menendang sesajen itu merasa menjadi penguasa surga dan neraka.
“Merasa jadi penguasa surga dan neraka,” kata Yunarto Wijaya melalui akun Twitter pribadinya pada Minggu, 9 Januari 2022.
“Kebayang arogannya kalo merasa dah jadi penguasa negara,” sambungnya.
Bersama pernyataannya, Yunarto Wijaya membagikan cuitan netizen yang mengunggah video seorang laki-laki menghempaskan, membuang, dan menendang sesajen.
Video tersebut diunggah oleh netizen dengan nama akun Twitter @Setiawan3833 pada Sabtu, 8 Januari 2022. Menurutnya, kejadian itu terjadi di Sumbersari, Lumajang, lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Janganlah berlaku sombong dengan tidak menghormati kearifan lokal, adat dan budaya lainnya. Kejadian di Sumbersari, Lumajang. #erupsisemeru,” katanya.

Pengunggah juga menceritakan bahwa masyarakat Sumbersari memang baru selesai mengadakan acara sedekah desa dan ruwatan untuk memohon keselamatan dari bencana.
Namun, sesajen masyarakat Sumbersari malah dirusak oleh laki-laki yang ada di dalam video tersebut.
Ia juga menceritakan bahwa masyarakat Lumajang memang masih sangat heterogen, di mana masih ada penganut Kepercayaan dan penganut agama Hindu.
“Masyarakat Lumajang masih heterogen. Banyak penganut kepercayaan. Bahkan di Sumbersari Pronojiwo banyak penganut Hindu,” katanya.

Adapun dalam video diunggah netizen ini, nampak seorang laki-laki yang mengenakan topi hitam, gamis abu-abu, dan rompi hitam.
Selain laki-laki yang nampak dalam video, terdengar pula suara laki-laki yang merekam.
Awalnya, laki-laki tersebut berdiri di samping dua sesajen dan mengatakan bahwa sesajen seperti itulah yang mengundang murka Allah.
“Inilah yang membuat murka Allah, ya. Jarang sekali disadari bahwa inilah yang justru mengundang murka Allah hingga Allah menurunkan azabNya. Allahuakbar,” katanya lalu membuang dan menendang sesajen-sesajen tersebut.
Astaghfirullah
Tau kagak apa yg dibalik sesajen ya akhi?
- Ungkapan rasa syukur pada Gusti Pencipta, yg dalam pengertian leluhur termanifestasi dalam Alam Semesta yg mirip seperti Panteisme Baruch Spinosa
- Secara kagak langsung orang yang memberi adalah orang yang kecukupan, darimana merka mendapat kecukupannya? Dari menerima pemberian Tuhan melalui Alam yg dikembalikan juga ke alam, langsung tanpa perantara
Itulah salah satu unsur Manunggaling Kawula Gusti dimana seseorang hina jelata bisa bersyukur, berhubungan langsung dengan penciptaNya tanpa perlu makelar orang2 suci, sebab di hadapanNya semua sederajat dan berhak mencariNya anytime, anywhere
- Doa waktu sesajen di perempatan misalnya: "Gusti mugi paring sinten mawon seng liwat selamet" which mean mendoakan semua yang lewat perempatan tersebut baik yg terlihat maupun kagak selalu diberi keselamatan (ini agaknya pengaruh dari Budhisme semoga semua mahluk berbahagia)
Doa semacam ini hanya bisa lahir dari hati yg dipenuhi kebaikan meluap ke doa
- Doa sewaktu larung misalnya: " Gusti mugi sedoyo boten wonten seng keluwen " mengacu pada semoga semua mahluk kecukupan kagak smp kelaparan
Hanya orang yg pernah merasakan pedihnya rasa lapar dan kekurangan yg bisa menaikkan doa semacam ini, lagi2 dari hati yg dipenuhi kebaikan
Sayang sekali hal2 semacam ini sudah tidak diketahui masyarakat zaman now bahkan pelaku2 sesajen sendiri yg mengadakan sesaji dengan motivasi agar dirinya mendapat limpahan berkah liyane modar yo ben
Bertaubatlah bong
Subhanallah







aloha.duarr dan 21 lainnya memberi reputasi
22
3.4K
83


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan