Film Makmum 2 Beda Jalur Sampai Jatuh ke Jurang, Tetapi Masih Tertolong
TS
rizkyvan025
Film Makmum 2 Beda Jalur Sampai Jatuh ke Jurang, Tetapi Masih Tertolong
sumber gambar dari lifestyle.bisnis.com
Sampai sekarang saya masih belum paham, untuk apa Film Makmum 2 harus di rilis. Apakah ingin melanjutkan kesuksesan? karena di musim pertamanya, mendapatkan atensi penonton sangat besar terutama, di Malaysia, atau hanya sekedar mencari keuntungan saja?
Situasi pandemi seperti ini memang sulit menarik penonton ke bioskop bila menggunakan cerita baru, jadi produksi saja yang lama, apalagi film box office mulai bermunculan dengan kualitas diatas rata-rata. Apakah mereka berpikiran seperti itu?
Pertanyaan tersebut sempat terlintas ketika, saya keluar dari theater setelah menikmati karya Guntur Soeharjanto tersebut. Sejujurnya, Film Makmum adalah pertunjukan Horor termegah yang pernah disajikan, ceritanya sederhana walau masih mengandung unsur Indonesia tetapi, masuk akal.
Beranjak ke sekuelnya, ekspektasi yang sama sudah terlihat lebih dulu. Bahkan, saya sampai membandingkan trailer keduanya. Pendapat awal, karya Hadrah Daeng Ratu tetap juara walau masih ada celah untuk dikomentari di berbagai aspek, lalu apa kesalahannya?
sumber gambar VOI.id
Spoiler for Film Makmum 2 Keluar Dari Jalur:
Jika, boleh diibaratkan Karya Guntur Soeharjanto ini seperti kamu naik mobil ke sebuah pegunungan. Di tengah perjalanan mobil tersebut tidak kuat, lalu mundur dan jatuh ke jurang dan tidak terselamatkan, mengapa bisa separah itu?
Satu catatan penting yang harus disadari adalah, melihat pertunjukan ini seperti menyaksikan FTV di televisi, mohon maaf sebelumnya bukan bermaksud merendahkan. Tetapi, kekecewaan yang mendalam karena, sang Sutradara sudah mengubah jalan cerita dari awal hingga seperti sekarang.
Jika, beberapa orang menyebutkan pemilihan karakter yang salah, maka untuk pertunjukan kali ini, bisa dikatakan pemilihan sutradaranya merupakan kesalahan besar. Ekspektasi orang mengenai kelanjutan kisah Rini ini, seakan hancur begitu saja.
Sebenarnya, 30 menit awal ceritanya masih on the track. Sayang sisanya, mereka kembali ke wajah aslinya, seperti seorang karyawan yang hanya berpura-pura baik di depan bos. Hingga, akhirnya di satu titik mereka ketahuan siapa sebenarnya.
sumber gambar inilahkoran.com
Spoiler for Film Makmum 2 Tidak Menjawab Pertanyaan:
Pada 30 menit awal, saya masih yakin bahwa film ini adalah Makmum yang pertama. Rasa penasaran semakin hadir ketika, salah satu adegan mengatakan tentang penyebab kematian dan penyebutan Nyi Lawe.
Sayang sekali, apa yang sudah dibangun sejak awal harus runtuh begitu saja, karena tidak ada pondasi naskah yang bagus. Guntur seperti membangun egonya sendiri membuat cerita tersebut memiliki ending yang jauh dari kata elegan.
Bukan bermaksud membandingkan lagi, Makmum pertama masih memiliki kesesuaian cerita di setiap menitnya. Tetapi, kali ini semua itu dipaksakan, seperti ada tuntutan harus mengikuti cara dan langkah Daeng Ratu dalam menyampaikan, sehingga semuanya menjadi kacau balau, bahkan, sampai hancur lebur dan babak belur.
Tidak heran bila penilaian untuk pertunjukan ini maksimal hanya 6,5 saja atau bahkan bisa turun menjadi 4. Apakah seburuk itu? Pada dasarnya tidak, masih ada sisi positif yang membuat penonton harus melihatnya.
sumber gambar dari republika.co.id
Spoiler for Film Makmum 2 Masih Punya Sisi Positif:
Satu hal yang harus dipahami dari cerita ini adalah ide yang sebenarnya sangat bagus dengan memberi tahu bagaimana keadaan lingkungan kita sekarang. Keserakahan manusia membuat semuanya menjadi buruk, jika tidak bertindak, hasilnya akan lebih buruk dari apa yang dibayangkan.
Setidaknya, inilah yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Guntur, dan menjadi alasan mengapa endingnya harus seperti ini. Sayang, dia seperti sutradara kurang berpengalaman dan menunjukkan bahwa, ini adalah karya pertamanya.
Jadi, apa yang ditampilkan terasa kurang dan miss dimana-mana. Hanya saja, alasan mengapa saya tidak beranjak selama 90 menit adalah Titi Kamal yang mampu membawa penonton sedikit menguatkan pendapat bahwa ini masih lanjutan Makmum satu, serta porsi jumpscare yang digarap begitu elegan.
Apakah worth itu untuk disimak? Harus diakui memang mengecewakan, tetapi Film Makmum 2 masih tetap pertunjukan berkelas dengan ketakutan yang mendarah daging. Walau pada akhirnya, harus jatuh ke jurang karena, tidak kuat menyangga beban berat agar pertunjukan ini sukses kembali.