Bernie Madoff berhasil meyakinkan berbagai koleganya bahwa dirinya adalah seorang invesor yang andal. Namun ternyata Madoff melakukan investasi tersebut dengan cara skema Ponzi. Setelah berhasil menipu hingga USD 65 miliar atau sekitar Rp949 triliun selama dirinya berkarier menjadi investor, Madoff akhirnya diserahkan oleh anaknya sendiri ke polisi dan ditangkap pada tahun 2008.

Charles Keating membeli perusahaan perbankan dan investasi Lincoln Savings and Loan pada tahun 1984 silam. Namun, pada tahun 1989, investasi kepolisian setempat menemukan pada investor dari perusahaan tersebut telah mengalami kerugian hingga USD 3 miliar atau sekitar Rp43,8 triliun. Kerugian tersebut disebabkan oleh pembelian saham yang sembrono dari Keating dan mentransfer uang investasi kliennya ke rekening pribadinya.

Elizabeth Holmes mendirikan Theranos pada tahun 2003 dengan tujuan yang sangat menjanjikan di dunia medis. Perusahaan yang berhasil menarik berbagai investor dunia ini ternyata melakukan demonstrasi produknya dengan menggunakan teknologi dari perusahaan lain. Bahkan, Holmes diduga telah melakukan penipuan dengan nilai lebih dari USD 700 juta atau sekitar Rp10,2 triliun. Alhasil, selain Theranos berhenti beroperasi, Holmes diharuskan membayar denda hingga USD 500 ribu atau sekitar Rp7,3 miliar dan tidak boleh memimpin perusahaan apa pun hingga 10 tahun.

Lewis menawarkan jasa pengelolaan investasi dengan cara skema Ponzi kepada sesama anggota organisasinya. Dalam melakukan aksinya, Lewis menjanjikan keuntungan hingga 40 persen per tahunnya. Namun, bukannya mendapat profit, para klien tersebut justru merugi hingga USD 300 juta atau sekitar Rp4,3 triliun.

Kirbjon Caldwell dan Greg Smith berhasil membuat 29 investor yang didominasi oleh para orang tua untuk membeli saham dari beberapa perusahaan China yang tidak memiliki nilai sama sekali. Meskipun begitu pastor dan perencana keuangan ini menjanjian profit yang tinggi. Alhasil, berbagai investor tersebut mengalami kerugian mencapai USD 3,4 juta atau sekitar Rp49,6 miliar.

Ngutanghamun adalah penipu terbesar dalam sejarah kerajaan Mesir. Selain penipu, Ngutanghamun juga plongo dalam menjalankan penipuannya. Dalam pidatonya, beberapa penipuan Ngutanghamun yaitu:
- Kota Alexandria bebas banjir dan macet jika Ngutanghamun menjadi Firaun
- punya 11.000 keping emas di kantongnya
- tidak ngutang ke dinasti Zhou di Tiongkok
- Ciptakan 10 juta lapangan kerja bagi penduduk kerajaan Mesir (malah pekerja asing dari dinasti Zhou didatangkan oleh ngutanghamun)
- ekonomi kerajaan Mesir meroket
- menciptakan kendaraan kuno kerajaan yaitu Esemkamun, dan konon katanya sudah dipesan 6.000 unit.