KAPOLDA Sumut Turun dari Sepeda Motor lalu Bubarkan Warga yang Berkerumun Rayakan Malam Tahun Baru






Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak saat membubarkan masa yang berkerumun saat mau merayakan malam tahun baru di Jalan S Parman, Medan, Sabtu (1/1/2022) dinihari.
Turun dari Sepeda Motor, Kapolda Sumut Bubarkan Warga yang Berkerumun Rayakan Malam Tahun Baru

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak membubarkan kerumunan massa di beberapa ruas jalan di Kota Medan saat berpatroli di malam pergantian tahun baru 2022.

Panca turun dari kendaraan di Jalan S Parman Medan, kemudian berjalan kaki membubarkan massa yang berkerumun di pinggiran jalan dan para pengendara yang konvoi.

Dia meminta agar semua masyarakat yang berkerumun membubarkan diri.

"Saya mohon semuanya bubar, tidak ada perayaan malam tahun baru," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, Sabtu (1/1/2022) dinihari.

Tak hanya membubarkan kerumunan massa, Panca juga menegur banyak warga yang tidak mengenakan masker.

Selain itu dia meminta pihak hotel Cambridge melarang para tamunya keluar dari hotel.

Seruan sekaligus larangan Kapolda Sumut ini bukan tanpa sebab.

Pandemi Covid 19 masih berlangsung, pemerintah dan otoritas terkait bertanggungjawab penuh untuk mengendalikan penyebaran virus yang sedemikian massif.

Kendatipun kasus covid 19 berangsur menurun, namun Kapolda Sumut dan Pemerintah Kota tak ingin lalai hingga berakibat fatal pada publik di belakangan hari.

Patroli berskala besar dilakukan oleh (Forkopimda) sejak Jumat sore dengan mengelilingi kawasan Kota Medan untuk memastikan keamanan pada saat malam pergantian Tahun Baru 2022.

Mereka berpatroli menggunakan sepeda motor ke sejumlah titik yang rawan menjadi kerumunan massa.

Polisi juga menutup 110 titik ruas jalan di Kota Medan mulai pukul 19.00 WIB hingga 06.00 WIB pagi.

Selain itu, polisi juga menutup sembilan lokasi lainnya yang biasa menjadi lokasi warga berkumpul saat perayaan malam tahun baru.

Polisi mengatakan, penutupan dan pembatasan ini untuk menekan angka penyebaran Covid-19.


https://medan.tribunnews.com/2022/01...baru?page=all.

berita pembubaran kerumunan hanya di pinggiran kota medan saja razianya,sekedar pormalitas buat pemberitaan


buktinya waktu malam tahun baru 2022, ulama2 badur dan aur lingkungan 4 tepi kali deli adakan keramaian massa yang banyak sekali ,jerit2 kesetanan bahasa ngarab pakai toa sampai jam 23:00 an, lalu pas ada suara sirine, tiba2 senyap diatas jam 23:00, dan tidak ada pidana, padahal massa membludak dari tepi kali hingga nutup jalan letjen suprapto

kata warga waktu tahun 2020 kemarin, waktu lagi ganasnya covid, juga kampung aur dan badur tepi kali deli sering tutup jalan mangkubumi,jalan badur buat acara kondangan wak aji sungai dei, dan tidak kena tindak sama sekali, bahkan yang jadi tamu kondangan ada pegawai dishub dan polkep medan kota

Bibib riziek saja kena vonis 2 tahun karena adakan keramaian kondangan waktu pandemi

tapi jelas ulama kampung badur dan kampung aur lingkungan 4, posisinya diatas eFPei,apa karena banyak chenelnya di dunia premanisme ?