Jakarta: TNI memastikan tetap mengedepankan pendekatan humanis dalam menangani permasalahan di Papua. Belum ada instruksi dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk mengubah pendekatan operasi di Tanah Cendrawasih.

Hal itu disampaikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII Cendrawasih Kolonel Aqsha Erlangga menyikapi tindakan provokasi yang kembali dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelompok separatis itu mengibarkan bendera bintang fajar di sejumlah titik.

"Kami selalu mengimbau saudara-saudara yang ada di dalam kelompok kriminal bersenjata agar bisa berpikir jernih," ujar Aqsha kepada Medcom.id, Senin, 3 Januari 2022.

Aqsha mengingatkan tindakan yang dilakukan TPNPB-OPM telah menyulitkan semua masyarakat Papua. Baik dari segi ekonomi maupun keamanan.

"Sudah pasti sangat menyulitkan rakyat di Papua yang terdampak untuk bisa maju, menjalankan roda kehidupannya dengan baik, aman, dan nyaman," jelas dia.

Dia mengajak TPNPB-OPM bersama-sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Pemerintah pusat juga selalu mengutamakan peningkatan kesejahteraan dan pembangunan dalam mengatasi permasalahan di Papua. 

"Tapi apabila selalu dihalang-halangi, diganggu, dan diteror, akan menyulitkan semua pihak yang (ingin) membangun Papua ini untuk maju," beber dia.

TPNPB-OPM terus menebar provokasi. Pasukan yang dipimpin Komandan Operasi Undius Kogeya mengibarkan bendera bintang fajar di Kabupaten Intan Jaya.

Juru bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebutkan bendera dikibarkan pada Jumat, 31 Desember 2021, tepat pukul 00.55 Waktu Indonesia Timur. Bendara itu membentang hingga Sabtu, 1 Januari 2022.

"Tembakan peringatan telah dikeluarkan dengan tujuan mengundang TNI-Polri bahwa siap lanjut perang di 2022,” tegas Sebby.
https://www.medcom.id/nasional/hukum...erpikir-jernih