Jenis Film:Action, Horror, Mystery
Produser: James Harris, Robert Kulzer, Martin Moszkowicz, Hartley Gorenstein
Sutradara: Johannes Roberts
Penulis: Johannes Roberts
Produksi: Columbia Pictures
Durasi: 107 menit
Rating Usia: 17 tahun ke atas
Cast: Kaya Scodelario, Robbie Amell, Hannah John-Kamen, Neal McDonough, Tom Hopper, Avan Jogia, Avaah Blackwell, Donal Logue, Stephannie Hawkins, Lily Gao
Kota yang tadinya berjaya sebagai pusat perusahaan farmasi raksasa Umbrella Corporation, Raccoon City kini menjadi kota pedalaman Midwest yang nyaris mati. Hengkangnya perusahaan tersebut membuat kota ini menjadi lahan terlantar...dengan kengerian besar tengah berkembang di balik permukaan.
sumber: sonypictures.com
Sebenarnya jujur ane kecewa banget dengan film ini, udah nahan gak nonton bajakannya dan rela ke bioskop untuk menghargai karya Johannes Roberts. Dari penggalan kalimat sebelumnya, harusnya agan-agan tahu bagaimana kondisi hati ane
Ahh back-to-topic dulu,
Yang ane suka dari film ini, ia masih setia dengan pakem gamenya. Bumbu-bumbu dari gamenya yang dibawa ke movie serasa bikin nostalgia. Bahkan ada adegan yang memorable banget loh, serasa flashback adegan-adegan ikoniknya. Seperti
suasana mansion sama kantor polisinya, pemandangan zombie yang pelan-pelan berbalik ke arah cast, fire-zombie, adegan di kereta, dan masih banyak lagi. Pada titik ini, sutradara berhasil mengimplementasikan adegan game ikonik ke dalam movie dengan sempurna.
sumber: sonypictures.com
Haaaa! Ini yang bikin ane kecewa. Terutama si Leon, yang di game kelihatan badas. Lah di film malah kayak orang bodoh, ya ane tahu sih ini baru mulai awal lagi. Tapi sepanjang film ini, Leon ini gak ada peningkatan. Terlihat seperti karakter tambahan aja di Welcome Raccoon City. Heran studio sebesar ini, kok malah buat film yang gak banget -_- pakai embel-embel adaptasi game segala.
Selain itu, kalau gak salah nih ya Jill Valentine perasaan jago di awal, tapi sepanjang film berjalan kemampuannya sama sekali gak kelihatan. Aduh, gak tahu mau ngomong apalagi

Untungnya pemeran Claire dan Chris masih OK, setidaknya bisa mengobati kekesalan lah.
Intinya pemilihan cast di film ini benar-benar hancur. Terserah agan-agan mau setuju atau gak, intinya ini murni pandangan ane aja.
sumber: sonypictures.com
Nah ini ane suka, storyline-nya bisa dikatakan simpel dan mudah dimengerti oleh penonton. Ceritanya dimulai dari panti asuhan, mirip sama di game. Setelah itu, ada perkenalan singkat dengan karakter Chris dan Claire. Di awal film juga, Claire sudah digambarkan sebagai karakter yang pengen tau segala hal. Intinya 10 menit film berjalan, semuanya AMAN dan OK!
Namun setelah itu, banyak banget plothole. Ane gak tahu apakah emang kelewat, tapi plothole ini bukan cuma sekali loh. Selain itu, karena saking banyaknya karakter ikonik dimasukkan ke dalam film. Karakter-karakter itu sama sekali gak dikembangkan, malah kayak figuran aja. Emang paling benar gak usah dibuatin live-action, mending fokus buat versi 3D aja.