Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni, menjelaskan biaya yang dikeluarkan untuk perhelatan ajang Formula E.

Hingga sampai saat ini, Formula E masih menuai kontroversi terutama di bagian biaya yang harus dikeluarkan demi mendukung berjalannya acara tersebut.

Dikabarkan bahwa Formula E ini menarik biaya hingga Rp2 triliun, yang akhirnya menjadi ajang kontroversi baru terkait dana tersebut.

Akhirnya, Ahmad Sahroni memaparkan bahwa sebelum pandemi dana yang dibutuhkan adalah 20 juta poundsterling.


Sehingga jika dihitung selama lima tahun pelaksanaan, total menjadi 100 juta poundsterling.

"Biayanya gini, waktu sebelum pandemi itu dua puluh juta poundsterling pertahun. Maka kalau lima tahun 100 juta poundsterling (kurang lebih Rp2 triliun)," katanya.

Akan tetapi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Youtube Akbar Faizal Uncensored pada Senin, 27 Desember 2021, Ahmad Sahroni menyampaikan proses negosiasi berubah karena ada pandemi.

Akhirnya muncul kontrak baru, yang mana pada 2022 dikenakan biaya 7 juta poundsterling setahun.

Perubahan kontrak, yang dari 20 juta menjadi 7 juta tahun 2022," tuturnya.

Sedangkan untuk 2023, disebabkan adanya kenaikan evaluasi maka nilai kontrak pun meningkat menjadi 14 juta poundsterling.

Dan naik kembali pada 2024 hingga mencapai 15 juta poundsterling, sehingga jika ditotal menjadi 36 juta poundsterling atau sekitar Rp600 miliar.

"Yang tadinya kita harus bayar hampir 2 triliun," ujar Ahmad Sahroni.

Pertanyaannya, kenapa sih kok drastis turunnya? Itu tadi, karena pandemi dan renegosiasi berjalan alot," sambungnya.

Namun, dia bersyukur kontrak akhirnya berjalan untuk tiga tahun mulai 2022 hingga 2024, dan angka yang beredar bahwa Formula E mencapai Rp2 triliun tidak benar.

"Nggak bener," kata Ahmad Sahroni membantah kabar soal Rp2 triliun tersebut.

https://www.pikiran-rakyat.com/nasio...ap-rinciannya?

Sudah jelas? kalau blm jelas tanya KPK