Kaskus

News

LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Jangan ke Luar Negeri, Kasus Omicron Sudah 46 Orang, Karantina Bakal Diperketat
Jangan ke Luar Negeri, Kasus Omicron Sudah 46 Orang, Karantina Bakal Diperketat
Judul Kepanjangan: Jangan ke Luar Negeri, Kasus Varian Omicron Sudah 46 Orang, Karantina Bakal Diperketat

Pemerintah akan semakin memperketat aturan karantina Covid-19 bagi para pelaku perjalanan luar negeri yang akan datang ke Indonesia.

Upaya itu dilakukan guna menekan penyebaran varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron yang saat ini sudah diidentifikasi sebanyak 46 kasus di Indonesia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti masyarakat yang berniat pergi ke luar negeri untuk mengurungkan niatnya terlebih dahulu.

”Kita akan memperketat karantina masuk dari luar negeri. Kalau teman-teman tanya, 'Wah menyulitkan', memang menyulitkan. Tapi hanya untuk puluhan ribu rakyat kita yang relatif lebih mampu yang memang kemarin jalan ke luar negeri," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/12).

Budi juga mengingatkan bahwa kondisi Indonesia saat ini relatif aman seiring dengan jumlah penurunan kasus Covid-19 yang terjadi secara signifikan dalam 4-5 bulan terakhir.

Ia kemudian menyinggung sejumlah negara saat ini masuk dalam zona cukup bahaya, sehingga apabila WNI bepergian kesana dan kembali ke Indonesia, maka dikhawatirkan akan menyebabkan kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan kasus yang tidak diinginkan.

"Tidak usah pergi ke luar negeri, karena sekarang sumber penyakit ada di sana, dan semua orang yang kembali banyak yang terkena, jadi lindungilah diri kita jangan ke luar negeri," ujarnya.

Saat ini jumlah kasus varian Omicron di Indonesia terus mengalami penambahan jelang tahun baru 2022.

Kementerian Kesehatan per 26 Desember mengkonfirmasi varian yang pertama kali diumumkan teridentifikasi di Indonesia pada 15 Desember lalu itu kini telah berjumlah 46 kasus.

Kendati demikian, Kemenkes memastikan puluhan kasus itu merupakan imported case alias penularan kasus dari para pelaku perjalanan internasional, sehingga mereka mengklaim varian Omicron belum teridentifikasi sebagai penularan lokal di masyarakat.

Senada dengan Menkes, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga mewanti-wanti masyarakat untuk menunda perjalanan luar negeri.

Ia mengingatkan penyebaran virus corona varian Omicron kian meluas.

"Saya minta betul-betul perhatian untuk kita juga sekali lagi jangan berlibur dulu ke luar negeri kecuali pekerjaan-pekerjaan yang memaksa harus pergi," kata Luhut.

Jika hanya berlibur, Luhut menganjurkan masyarakat liburan di dalam negeri saja. Selain lebih aman dari serangan Omicron, kata dia, tempat wisata domestik tidak kalah cantik.

Liburan di dalam negeri juga akan membantu mengakselerasi pemulihan ekonomi domestik.

Pemerintah, kata Luhut, terus melakukan berbagai upaya mencegah masuknya varian Omicron.


Misalnya, memberlakukan karantina 10-14 hari bagi warga yang baru tiba di Indonesia dari luar negeri.

Kemudian, memperketat pintu masuk perjalanan internasional dan melarang warga yang berasal dari sejumlah negara untuk masuk ke Tanah Air.

Pemerintah sendiri memprediksi akan terjadi lonjakan kedatangan internasional pada awal tahun nanti.

Dan untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, pemerintah telah menyiapkan langkah kontijensi "Jadi kami sudah melakukan kontijensi atau skenario kedatangan 5.000 lebih pada masyarakat Indonesia yang kembali dari luar negeri pada tanggal 1 sampai tanggal belasan,” kata Luhut.

Pemerintah kata Luhut menyiapkan Bandara Juanda Surabaya sebagai pintu masuk kedatangan International.

Bandara Juanda dipersiapkan untuk menghindari penumpukan kedatangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta.

"Jadi (Bandara Juanda) Surabaya sudah dicek ke lapangan dan nanti sore akan dicek ulang lagi. Sehingga nanti kalau datang dari Surabaya, karena harus kita bagi, kalau sampai 6.000 yang masuk ke Jakarta akan repot. Jadi kita bagi antara Jakarta dan Surbaya," katanya.

Pemerintah juga akan terus memperkuat pengawasan di pintu masuk Indonesia untuk mengantisipasi masuknya varian Omicron.

Termasuk, pengetatan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri agar tidak terjadi kebocoran di bandara maupun tempat karantina.

"Langkah antisipasi telah dipersiapkan untuk menghadapi lonjakan kedatangan pelaku perjalanan internasional yang diperkirakan akan terjadi pada awal tahun depan," ujarnya.

Kendati demikian, lanjut Luhut, pemerintah belum akan memperkatat pembatasan aktivitas masyarakat.

Pembatasan baru dilakukan jika terjadi peningkatan kasus harian Covid-19, kasus perawatan di rumah sakit, dan kasus kematian.

Luhut mengatakan saat ini kasus virus corona di Indonesia masih berada pada tingkat yang rendah.

Situasi ini telah berlangsung selama 164 hari sejak puncak kasus varian Delta pada 15 Juli lalu.

Meski Omicron telah mencapai 46 kasus, Luhut memastikan bahwa belum terlihat adanya indikasi peningkatan kasus akibat gelombang varian baru itu.

Selain itu, tingkat perawatan di rumah sakit dan angka kematian pasien Covid-19 masih sangat terkendali.

"Namun sekali lagi pemerintah tetap super hati-hati dan waspada karena masih banyak ketidaktahuan kita tentang virus ini. Monitoring terhadap Covid-19 masih dilakukan secara ketat hingga level kabupaten/kota," kata dia.

https://www.tribunnews.com/nasional/...kal-diperketat

Udahlah liburan di dalam negri aja, daripada nantinya.... jangankan berlibur, kerja aja gak bisa... Kasian yang penghasilannya harian woi... Inget kondisi Juni-Juli

Diubah oleh LordFaries3.0 28-12-2021 10:38
areszzjayAvatar border
odjay05Avatar border
crusaders2003Avatar border
crusaders2003 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan