Kemana arah toleransimu...?

Ini judul yang ane pilih karena kegetiran ane melihat ada kejadian saudara ane sebangsa yang berbeda keyakinan di usik kegiatan ibadahnya.

Mau dengan alasan apapun itu, tidak akan membenarkan tindakan sekelompok orang yang mengusik orang sedang beribadah.


Catat...

Sedang beribadah...

Sama halnya ketika sedang makan, jangan di usik dulu hingga makanan tersebut habis di lahap kemudian duduk bareng bila kita bermasalah dengan orang tersebut.

Ini adab manusia seharusnya.
Beda dengan binatang yang tak mau perduli kondisinya gimana.
Apa yang dia mau harus dia laksanakan.

Ada saja kejadian yang membuat miris melihatnya, sekelompok masyarakat berbalut agama yang merasa punya wewenang tuk mempertanyakan keabsahan Izin Mendirikan Bangunan ibadah orang lain.

Kalian siapa...?

Hak kalian apa...?

Kog kalian berani mengambil tugas yang bukan wewenang kalian.

Jangan bertindak sewenang-wenang kepada orang lain bertamengkan jubah agama kalian.

Itu bukan jubah layaknya seragam Militer,Kepolisian,Kejaksaan atau Kehakiman.
Mereka yang berseragam pun punya wewenang dan punya batasannya atas wewenang mereka.

Lha kalian ini siapa..?

Hak kalian apa ...?

Lalu kemanakah negara beserta perangkat keamanan di bawahnya..?

Kejadian model beginian masih terjadi dan dimanakah negara sebagai pelindung ..?

Jangan membiarkan api dalam dalam sekam.

Karena bakal membakar dengan cepat dan membesar hingga sulit di padamkan.

Bukankah setiap rakyat Indonesia punya hak yang sama dalam memeluk dan beribadah sesuai ajaran agama masing-masing yang di akui negara.

Semua berorientasi dalam Undang-Undang negara yang wajib di jalankan oleh Pemerintah beserta perangkatnya agar Undang-Undang ini memang benar tuk setiap warga negara Indonesia bukan warga agama mayoritas saja.

Ane sedari kecil hidup di lingkungan keluarga dan sanak saudara yang fanatik dengan ajaran agama Islam.
Namun tidak pernah secuil kata pun dari Guru ngaji ane, Kakek ane bahkan keluarga Besar ane, tidak satupun mengajarkan hal-hal yang menyuruh anak-cucunya mengganggu ketenangan ibadah agama orang lain.

Bahkan Guru ngaji ane pernah berkata "Jangan ngurusin agama lain, lebih baik pertebal iman dan takwa agama sendiri".

Ane menulis trit ini karena ane muak melihat kejadian-kejadian sekelompok orang mengganggu ibadah agama orang lain.
Muak dengan sikap bijaksana abu-abu yang di tunjukan oleh pihak berwenang dalam mengatasi masalah model beginian.

Negara harus tegak lurus dalam melindungi setiap warga negara Indonesia yang sedang beribadah.

Catat...

Sedang beribadah...

Soal rumah ibadahnya itu beda kasus.

Jangan di campur adukan urusan antara kegiatan manusia yang hidup dengan benda mati.

Ane berharap ini bisa jadi kejadian terakhir yang terjadi di Negara Indonesia.

Pemerintah harus tegas, setegas-tegasnya menghukum orang-orang yang sengaja mengganggu orang lain yang sedang beribadah.

Tanyakan hati kecil kalian...

Bagaimana kalau kejadian itu menimpa diri kalian atau sanak saudara kalian.

Apakah cukup dengan berdamai dengan alasan salah paham saja.

Banyak hal-hal bertoleransi yang sering di langgar.
Namun tuk sikap toleransi menjaga orang yang sedang beribadah, harusnya zero toleransi kepada pelaku perusaknya.

Ane harap dengan sikap yang di tunjukan Bapak Kapolri kita yang baru ini bisa membawa harapan bahwa setiap warga negara Indonesia punya hak yang sama dalam memeluk agama dan menjalankan ibadah agama yang di peluknya tuk mendapat keamanan dan kedamaian di Bumi Pertiwi ini.
Semoga Beliau dan jajarannya siap melindungi setiap warga negara yang sedang beribadah, dimana pun di wilayah Indonesia dari sekelompok orang yang telah mati hati nuraninya sebagai rakyat Indonesia.

Semoga....
https://mobile.