Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Inggris dan Jepang Berkolaborasi Merancang Mesin Baru Untuk Tempest dan X-2 Shinshin
Menjelang berakhirnya tahun 2021, Inggris dan Jepang telah mengumumkan rencana untuk bersama-sama mengembangkan mesin jet tempur prototype karena keduanya mengejar program yang berfokus pada jet tempur generasi baru, di bawah program Tempest dan FX. Perjanjian terbaru adalah bagian dari hubungan militer yang berkembang antara kedua negara, yang juga mencakup berbagi teknologi rudal udara-ke-udara.

TheDrive.com mengatakan jika Kementerian Pertahanan Inggris pada 22 Desember 2021 telah mengumumkan rincian perjanjian yang disebut sebagai "Memorandum of Cooperation", di mana kedua negara akan bekerja sama untuk membangun mesin demonstrantor pesawat tempur yang akan dimulai awal tahun depan. Dan Inggris dikabarkan bakal menginvestasikan £ 30 juta dalam perencanaan, desain digital, dan pengembangan manufaktur.

Di bawah nota kerja sama, Inggris dan Jepang juga akan melakukan kerja sama pada berbagai macam teknologi lain yang berhubungan dengan progran "Combat Air Strategy" Inggris, yang berhubungan dengan jet tempur berawak, juga dikenal sebagai Tempest. Team Tempest sendiri termasuk kontraktor pertahanan Italia Leonardo, konsorsium rudal Eropa MBDA, dan Angkatan Udara Kerajaan Inggris (RAF), serta Rolls-Royce.


Quote:



Kementerian Pertahanan Inggris juga mengatakan bahwa sekitar £ 200 juta lagi, atau sekitar US$ 266,6 juta. Pendanaan dari Inggris akan mengarah pada pengembangan sistem tenaga demonstran skala penuh, yang tampaknya akan dibangun di Fasilitas Filton milik Royce di Bristol, Inggris. Selain itu, Mitsubishi Heavy Industries (MHI) dan Ishikawajima-Harima Heavy Industries (IHI) di Jepang, dan BAE Systems di Inggris akan ikut terlibat.

Sampai saat ini tidak jelas apakah yang disebut mesin demonstrator ini akan dipasang dan diuji langsung di pesawat terbang atau hanya akan digunakan secara eksklusif untuk uji coba statis berbasis darat. Selain itu, juga belum dikonfirmasi pada tahap ini apakah Tempest dan FX akan ditenagai oleh mesin yang sama. Namun, yang pasti kedua desain pesawat ini direncanakan sebagai pesawat tempur bermesin ganda.

Sementara itu insinyur dari Rolls-Royce yang akan merancang mesin untuk Tempest telah mengevaluasi teknologi mesin yang canggih saat ini. Di masa lalu, perusahaan itu telah menggambarkan mesin baru akan lebih bertenaga dan meningkatkan efisiensinya. Perusahaan mesin asal Inggris ini juga telah bekerja sama dengan Leonardo untuk mengelola panas yang dihasilkan oleh beberapa sensor dan avionik onboard dengan mengarahkannya kembali ke mesin untuk pendinginan.


Quote:



Sementara itu perjanjian terbaru dengan Inggris kini menimbulkan sebuah pertanyaan baru untuk Jepang, pertanyaan itu adalah bagaimana nasib mesin pesawat tempur yang saat ini sedang mereka kembangkan ? Pasalnya saat ini Jepang sedang berupaya memproduksi mesin pesawat tempurnya sendiri di dalam negeri. Pihak MHI telah menyelesaikan satu prototype pesawat eksperimental X-2 Shinshin yang telah digunakan sebagai demonstrasi teknologi untuk program pesawat tempur masa depan.

X-2 Shinshin yang bermesin ganda ditenagai oleh mesin turbofan IHI XF5, yang masing-masing menghasilkan daya dorong sekitar 11.000 pon dan memiliki thrust-vectoring exhaust untuk kemampuan manuver yang lebih baik. Diharapkan bahwa, desain FX pada akhirnya akan ditenagai oleh mesin XF9 yang sedang dikembangkan IHI saat ini, yang akan menawarkan daya dorong jauh lebih besar daripada XF5. Dengan IHI yang sekarang berkolaborasi dengan Rolls-Royce, peran yang akan dimainkan XF9 dalam program FX kali ini menjadi tidak jelas.


Quote:



Sementara itu Inggris kini sedang mengembangkan pesawat tempur generasi 6 yang disebut sebagai "Tempest" di bawah program "Future Combat Air System" yang akan menghabiskan dana sekitar £ 2 miliar, atau sekitar US$ 2,6 miliar, dana tersebut akan mulai diserahkan pada pinak pengembang selama empat tahun ke depan. Rencana utama dari program "Future Combat Air System" adalah untuk menerjunkan pesawat tempur masa depan yang canggih, di mana Tempest kelak akan menjadi pengganti untuk jet tempur Typhoon mulai pertengahan 2030-an.

Sementara pada awal tahun ini, fase Konsep dan Penilaian Inggris untuk "Future Combat Air System" diluncurkan dengan kontrak senilai £ 250 juta, atau sekitar US$ 333 juta. Proyek pesawat tempur Tempest mencakup pekerjaan pada pesawat tak berawak, sensor, senjata, dan sistem data canggih. Pada saat yang sama, Jepang terlibat dalam program pesawat tempur generasi berikutnya yang disebut sebagai "FX", yang akan menggantikan Mitsubishi F-2 mulai pertengahan 2030-an.

Mengembangkan jet tempur baru adalah usaha yang sangat signifikan dan banyak yang mempertanyakan apakah Inggris atau Jepang telah mengembangkan model bisnis yang akan berhasil tanpa dukungan atau kolaborasi eksternal yang besar. Dengan mengingat hal itu, menyatukan kekuatan teknologi dan industri kedua negara tampaknya masuk akal.


Quote:



Sebagai tambahan informasi, Tokyo dan London bersama-sama mengembangkan mesin baru untuk para petarung masa depan mereka, hal ini juga merupakan ekspresi dari kerja sama militer yang lebih luas antara kedua negara. Inti dari kerja sama ini adalah Inggris yang semakin mengalihkan prioritas strategis dan militernya ke kawasan Asia Pasifik, dengan memperhatikan ambisi teritorial dan ekspansi militer China yang berkembang.

Kerja sama di bidang militer antar kedua negara terlihat saat pada tahun ini rombongan Carrier Strike Group 21 (CSG-21) menyambangi Jepang untuk melakukan latihan bersama, selain itu pada bulan Oktober tahun ini kedua negara menandatangani kesepakatan bernama Reciprocal Access Agreement (RAA) yang semakin memperdalam hubungan bilateral kedua negara.

Juga terkait dengan kerja sama bilateral pada teknologi pesawat tempur masa depan adalah dukungan Kementerian Pertahanan Inggris untuk program "Joint New Air-to-Air Missile" atau JNAAM yang sedang dikembangkan oleh Jepang. Senjata ini diharapkan dapat menggabungkan keahlian Inggris yang berkaitan dengan MBDA Meteor beyond-visual-range air-to-air missile (BVRAAM) dengan pencari frekuensi radio (RF/Radio Frequency) lanjutan yang dikembangkan Jepang.


Quote:



Pada akhirnya, tidak terbayangkan bahwa Jepang dapat menggabungkan program FX-nya sendiri dengan proyek pesawat tempur yang dipimpin Inggris. 
Selain Jepang, Inggris juga telah mencari mitra internasional lainnya untuk bergabung dengan Team Tempest. Sejauh ini, nota kesepahaman telah ditandatangani dengan Italia dan Swedia, yang bertujuan untuk berkolaborasi dalam sistem dan teknologi pesawat tempur generasi 6.

Sementara itu media asal Jepang, yakni Yoimurimengatakan jika Tempest dan FX tidak hanya akan berbagi mesin tetapi juga saluran udara (air intake) dan area dekat exhaust. Di mana dalam artikelnya Yoimuri menyebut jika dua komponen ini akan dioptimalkan untuk fitur siluman pesawat.

Sebelumnya Jepang telah menyatakan rencananya untuk membuat MHI memimpin proyek FX, dengan tanggung jawab keseluruhan untuk pengembangan pesawat, tetapi mitra luar negeri juga akan terlibat dalam program tersebut. Apakah mitra itu adalah Inggris, atau apakah kontraktor kedirgantaraan AS juga akan turun tangan untuk mengerjakan elemen selain mesin, saat ini masih belum ada informasi lagi. Tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa Jepang akan terlibat lebih dalam sebagai mitra pengembangan Tempest.





Referensi Tulisan: TheDrive.com& Yoimuri
Sumber Foto dan Ilustrasi: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 29-12-2021 12:19
alifrian.
EriksaRizkiM
asamboigan
asamboigan dan 17 lainnya memberi reputasi
18
6K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan