Jika Anda suka menonton sinetron, membaca novel atau menonton film korea maka Anda mungkin sadar bahwa jumlah cerita dengan tema 'cinta beda kasta/kelas' merupakan salah satu tema yang paling populer dan banyak disukai oleh penikmat cerita. Entah itu pria kaya (biasanya ceo perusahaan) jatuh cinta dengan perempuan miskin atau perempuan kaya (biasanya anak yang dimanja) jatuh cinta dengan pedagang ketoprak.

Tentunya tak ada yang salah sih kalau seseorang ingin membuat cerita semacam itu, cerita-cerita seperti itu juga punya kelebihannya masing-masing, contohnya adalah perbedaan dua dunia. Kisah cinta dua dunia ini sering kali menampilkan perbedaan sudut pandang dari dua persepsi yakni kaya dan miskin, susah dan senang, jelek dan cantik dan sebagainya.



Namun seiring waktu berjalan kisah-kisah semacam ini mulai menjadi terlalu monoton dan juga klise. Belum lagi kebiasaan sinetron indo yang terus saja memanjangkan cerita sampai ceritanya menjadi ambruadul. Meski demikian tetap saja penikmat cerita seperti ini tidak berkurang, malah semakin banyak. Kenapa?

Hmmm…. Sebenarnya jawabannya sih gampang saja, sederhana dan juga mencengangkan. Alasan utama mengapa cerita-cerita seperti itu amat populer adalah karna cerita itu memberi harapan, memberi khayalan bagi para penikmatnya.

Coba pikirkan menggunakan logika, kira-kira berapa banyak sih orang biasa di dunia ini yang bisa menikahi artis/ceo perusahaan/bilyuner? Meskipun ada jumlahnya paling hanya 0,0001% dari jumlah kisah cinta dunia namun kasusnya sama seperti togel, peluang menangnya kecil, banyak yang percaya.



Mari ambil kasus pernikahan Pangeran William dengan Kate Middleton. Mungkin banyak orang yang merasa disemangati dengan kasus pernikahan itu karna Pangeran William (yang merupakan pewaris tahta kerajaan) menikah Kate Middleton yang bukan berasal dari keturunan bangsawan, hanya wanita biasa. Mereka menjadikan kasus itu sebagai bukti bahwa mereka bisa saja menikahi seseorang yang levelnya jauh diatas mereka dan mereka seolah tak peduli pada fakta bahwa Kate adalah seorang wanita terpelajar, berbakat dan tentunya cantik.

Namun itulah konsep utamanya, cerita-cerita cinta beda kasta itu memberikan harapan dan membuat seseorang berkhayal, hasilnya kita pun bisa melihat abg tanggung yang ngaku-ngaku sebagai istrinya jungkook.



Memang sih, itu hak setiap individu untuk menyukai sesuatu. Masalahnya adalah kepercayaan bahwa Anda pantas menikah dengan orang kaya membuat Anda menetapkan standar yang terlalu tinggi dalam hidup Anda dan standar tinggi itu seringkali berakhir menyusahkan. Menikmati sesuati itu boleh saja namun jangan satukan fiksi dengan realita atau Anda akan kecewa, kecewa berat malah.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.