- Beranda
- Komunitas
- Automotive
- Otomotif
Mobil Listrik Masih Mahal, Peminatnya Sedikit


TS
kyauto.official
Mobil Listrik Masih Mahal, Peminatnya Sedikit

Indonesia tengah menuju era elektrifikasi. Salah satu yang digencarkan adalah teknologi kendaraan listrik berbasis baterai. Namun, harganya yang tinggi membuat mobil listrik masih sepi peminat.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara bilang, daya beli masyarakat Indonesia lebih banyak menjangkau mobil dengan harga di bawah Rp 300 jutaan. Namun, mobil listrik sendiri saat ini harganya Rp 600 jutaan ke atas.
"Kendaraan-kendaraan itu memang emisinya rendah, namun harganya ini yang belum rendah. Masih relatif di luar jangkauan sebagian besar masyarakat kita. Hybrid paling murah pun di kisaran Rp 600 juta, bahkan di atas Rp 1 miliar. Ini jauh di luar kemampuan masyarakat pada umumnya. Jadi kalau harganya segitu ya segmennya sangat terbatas, kurang dari 1%," kata Kukuh dalam diskusi virtual dengan Forum Wartawan Otomotif (Forwot).
"Sementara untuk bisa diproduksi dan kemudian secara ekonomi bisa dijalankan itu perlu skala ekonominya yang memadai. Ini yang menjadi tantangan namun ini juga menjadi peluang kalau kita mau menjadi pemain utama," ucap Kukuh.
Menurut Kukuh, perkembangan pangsa pasar kendaraan elektrifikasi di Indonesia masih relatif kecil. Sebab, harganya masih tinggi. Penjualan mobil di Indonesia didominasi oleh kendaraan dengan harga Rp 300 juta ke bawah.
"Pergerakannya dari BEV (battery electric vehicle/mobil listrik berbasis baterai) hingga saat ini di data kami 675 unit (Januari-November 2021). Sementara PHEV jauh relatif rendah 46 unit," ujar Kukuh.
Dari data penjualan, Januari-November 2021 penjualan mobil di Indonesia masih didominasi oleh kendaraan konvensional. Kendaraan ICE (internal combustion engine/mesin pembakaran dalam) non-LCGC mencapai 82,8% atau sebanyak 654.409 unit. Sementara mobil LCGC sebesar 16,9% atau sebanyak 133.258 unit.
Dari beberapa teknologi elektrifikasi, mobil hybrid jadi yang terbanyak dengan menyumbang 2.136 unit atau 0,3%. Sementara mobil listrik hanya 675 unit (0,1%) dan plug-in hybrid 46 unit (0,0%).
"Hybrid mulai merangkak naik walaupun relatif rendah namun angkanya ribuan. Di tahun 2020 sekitar 1.191 unit di tahun 2021 sudah mencapai lebih dari 2.000. Kalau bandingkan dengan yang lain, ini memang rasionya masih rendah, perlu ktia tingkatkan," ucap Kukuh.


jlamp memberi reputasi
1
1K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan