- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Lanjutan Namanya NISSA (2/3)


TS
payungpink
Lanjutan Namanya NISSA (2/3)

(Sambungan)
Akhirnya kereta kami sampai juga di stasiun malang, waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi, suasana segar kota malang menyegarkan mata kami, kami bak pahlawan disambut oleh tukang becak, taksi dan angkot.
Kami bergegas menuju warung makan,karna kami bertiga sebenarnya sudah pengen ngopi banget dan rokok sepuasnya, badan kami juga masih pegal pegal dan ingin sedikit rebahan.
Kurang lebih setengah jam kami di warung, anton sudah pergi 10 menit yang lalu karna tugas dia mencari carteran angkot yang akan membawa kami ke pasar tumpang, dimana di pasar tumpang kami akan istirahat total di pak rus (seorang legend) di sana, sekaligus pemilik penginapan atau basecampnya pendaki sebeluk berangkat ke Desa Ranupani.
Anton pun datang dan memberi tahu kalau angkotnya sudah ready di depan stasiun, harga pas tancap gas. Di dalam angkot hanya kami bertiga, padahal teman teman pendaki yang kami temui di stasiun banyak, kalau bareng² rame² carter ke pasar tumpang biatmya akan lebih murah, tapi anton tak mengehndaki, katanya biar bisa tiduran di angkot.... hehehhe dasar anton.
1 jam perjalanan kurang lebih akhirnya kami sampai di pasar tumpang, pak rus saat itu tidak ada, kami hanya bertemu dengan Mbak Nur (anak dari pak rus), Kami sendiri sudah mengenal baik dengan Mbak Nur, Ingatan Mbak Nur sangat tajam... beliau langsung bertanya apa kabar kepada kami, sebuah kata kata yang jarang kami dengar di basecamp manapun, standart pertanyaan paling cuma "[B]silahkan... dari mana nih?? "[/B].
Kami segera menata ulang tas gunung kami, ryo memilih untuk membersihkan badannya, Anton sedang menghisap rokoknya, sedangkan saya sedang bermain hp jadul, dan memberi kabar kepada yang terkasih saat itu.
Mbak nur kemudian keluar sembari membawa teh hangat, welcome drink katanya heheh, Mbak Nur kemudian bercerita kalo akhir akhir ini cuaca disini sedang tidak kondusif, sering hujan mendadak dalam tempo yabg cukup lama, Mbak nur menyarankan kalo pengen tetep naik baiknya segera menuju Desa Ranupani (desa start awal pendakian), tapi kalo santai ya istirahat dulu disini...
Mendengar hal itu sebenarnya bukan masalah bagi kami, lha wong kami pengangguran, waktunya banyak hehe. Keadaan basecamp masih sepi, belum banyak pendaki yang datang disini, mungkin kebanyakan sudah langsung naik ke ranupani.
Waktu sudah menunjukan pukul 4 sore, tak terasa kami sudah lelah sekali, badan ini remuk rasanya perjalanan 14 jam, kami memang tidak terburu buru mendaki gunung semeru, memang kami sudah menjadwalkan ke desa ranupaninya besok pagi.
Pukul 5 sore mendung menggelayut di langit Tumpang, benar saja kata mbak nur hujan sering turun tiba² dan tidak berhenti sampai malam.
Sampai pukul 11 malam hanya kami bertiga yang numpang tidur di pak rus, tidak ada pendaki yang naik maupun turun, pak rus pun belum terlihat dimata kami, anton dan ryo sudah terlebih dahulu tidur nyenyak, mereka sih memang jagonya tidur.
Malam ini saya tidak bisa tidur lagi, saya pun menuju dapur untuk menyeduh kopi,kopi nya sudah disediain mbak nur sebelum kami tidur. Segelas kopi panas sudah jadi, saya pun segera menuju teras depan rumah pak rus sembari melihat rinai hujan yang turun menggeruduk tanpa henti.
Saat sedang menyeruput kopi, dan menghisap rokok tiba² ditengah hujan yang luar biasa besar itu, tiba² saya mendengar suara anak kecil merintih
Saya langsung berdiri dan melihat ke sekitar, saya pastikan tidak ada siapa² malam itu, suaranya terdengar sangat jelas, awalnnya saya pikir itu suara anton atau ryo, tapi mereka malah mengeluarkan suara ngorok.
Suara rintihan itu terdengar seprti mengeluarkan kata² ..pulaang.. pulang..,saya masih bingung dan keheranan, anak kecil siapa yang jam segini belum tidur, apalagi hujan besar.
Mendengar suara yang tak masuk akal itu, saya segera masuk kedalam rumah dan tidur sembari menutup wajah saya dengan selimut, bahkan saat saya sedang nulis thrid ini saya masih merinding kalo ingat suara anak kecil itu.
Dalam keadaan ketakutan yang sangat luar biasa, tiba tiba ryo menggigau, kudengar dia menggigau parah, Ryo mengucapkan
Ryo terbangun dari mimpi buruknya, Anton masih terlelap, dan saya terbangun melihat gelagat ryo yang sedang mengehela nafas nya yang tak beraturan itu.
Ryo terbangun seperti habis olahrga lari, kusarankan ryo minum dan cuci muka, kalo perlu minum kopi yang gak jadi saya minum tadi.
"Lu ngapa yo"tanya saya
"Ngimpi gue serem banget Jack..Njir" jawab ryo
Dalam suasana tegang, dan masih dalam keadaan hujan lebat, tiba² ada yang mengetuk pintu rumah, kami berdua sama² kaget, karna memang malam ini kami mengalami hal yang tidak wajar.
Suara pintu semakin lama semakin kencang, dan tak lama muncul suara......... "Assalamualaikum....Nur... buka..."
Alhamdulillah... itu suara Pak Rus.. akhirnya Pak Rus pulang juga..
(Bersambung)
Namannya NiSSA (3/3) end
https://kask.us/iLk93
Akhirnya kereta kami sampai juga di stasiun malang, waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi, suasana segar kota malang menyegarkan mata kami, kami bak pahlawan disambut oleh tukang becak, taksi dan angkot.
Kami bergegas menuju warung makan,karna kami bertiga sebenarnya sudah pengen ngopi banget dan rokok sepuasnya, badan kami juga masih pegal pegal dan ingin sedikit rebahan.
Kurang lebih setengah jam kami di warung, anton sudah pergi 10 menit yang lalu karna tugas dia mencari carteran angkot yang akan membawa kami ke pasar tumpang, dimana di pasar tumpang kami akan istirahat total di pak rus (seorang legend) di sana, sekaligus pemilik penginapan atau basecampnya pendaki sebeluk berangkat ke Desa Ranupani.
Anton pun datang dan memberi tahu kalau angkotnya sudah ready di depan stasiun, harga pas tancap gas. Di dalam angkot hanya kami bertiga, padahal teman teman pendaki yang kami temui di stasiun banyak, kalau bareng² rame² carter ke pasar tumpang biatmya akan lebih murah, tapi anton tak mengehndaki, katanya biar bisa tiduran di angkot.... hehehhe dasar anton.
1 jam perjalanan kurang lebih akhirnya kami sampai di pasar tumpang, pak rus saat itu tidak ada, kami hanya bertemu dengan Mbak Nur (anak dari pak rus), Kami sendiri sudah mengenal baik dengan Mbak Nur, Ingatan Mbak Nur sangat tajam... beliau langsung bertanya apa kabar kepada kami, sebuah kata kata yang jarang kami dengar di basecamp manapun, standart pertanyaan paling cuma "[B]silahkan... dari mana nih?? "[/B].
Kami segera menata ulang tas gunung kami, ryo memilih untuk membersihkan badannya, Anton sedang menghisap rokoknya, sedangkan saya sedang bermain hp jadul, dan memberi kabar kepada yang terkasih saat itu.
Mbak nur kemudian keluar sembari membawa teh hangat, welcome drink katanya heheh, Mbak Nur kemudian bercerita kalo akhir akhir ini cuaca disini sedang tidak kondusif, sering hujan mendadak dalam tempo yabg cukup lama, Mbak nur menyarankan kalo pengen tetep naik baiknya segera menuju Desa Ranupani (desa start awal pendakian), tapi kalo santai ya istirahat dulu disini...
Mendengar hal itu sebenarnya bukan masalah bagi kami, lha wong kami pengangguran, waktunya banyak hehe. Keadaan basecamp masih sepi, belum banyak pendaki yang datang disini, mungkin kebanyakan sudah langsung naik ke ranupani.
Waktu sudah menunjukan pukul 4 sore, tak terasa kami sudah lelah sekali, badan ini remuk rasanya perjalanan 14 jam, kami memang tidak terburu buru mendaki gunung semeru, memang kami sudah menjadwalkan ke desa ranupaninya besok pagi.
Pukul 5 sore mendung menggelayut di langit Tumpang, benar saja kata mbak nur hujan sering turun tiba² dan tidak berhenti sampai malam.
Sampai pukul 11 malam hanya kami bertiga yang numpang tidur di pak rus, tidak ada pendaki yang naik maupun turun, pak rus pun belum terlihat dimata kami, anton dan ryo sudah terlebih dahulu tidur nyenyak, mereka sih memang jagonya tidur.
Malam ini saya tidak bisa tidur lagi, saya pun menuju dapur untuk menyeduh kopi,kopi nya sudah disediain mbak nur sebelum kami tidur. Segelas kopi panas sudah jadi, saya pun segera menuju teras depan rumah pak rus sembari melihat rinai hujan yang turun menggeruduk tanpa henti.
Saat sedang menyeruput kopi, dan menghisap rokok tiba² ditengah hujan yang luar biasa besar itu, tiba² saya mendengar suara anak kecil merintih
Saya langsung berdiri dan melihat ke sekitar, saya pastikan tidak ada siapa² malam itu, suaranya terdengar sangat jelas, awalnnya saya pikir itu suara anton atau ryo, tapi mereka malah mengeluarkan suara ngorok.
Suara rintihan itu terdengar seprti mengeluarkan kata² ..pulaang.. pulang..,saya masih bingung dan keheranan, anak kecil siapa yang jam segini belum tidur, apalagi hujan besar.
Mendengar suara yang tak masuk akal itu, saya segera masuk kedalam rumah dan tidur sembari menutup wajah saya dengan selimut, bahkan saat saya sedang nulis thrid ini saya masih merinding kalo ingat suara anak kecil itu.
Dalam keadaan ketakutan yang sangat luar biasa, tiba tiba ryo menggigau, kudengar dia menggigau parah, Ryo mengucapkan
Ampuun.. jangan ganggu gue, ampuun...aaahh!!!
Ryo terbangun dari mimpi buruknya, Anton masih terlelap, dan saya terbangun melihat gelagat ryo yang sedang mengehela nafas nya yang tak beraturan itu.
Ryo terbangun seperti habis olahrga lari, kusarankan ryo minum dan cuci muka, kalo perlu minum kopi yang gak jadi saya minum tadi.
"Lu ngapa yo"tanya saya
"Ngimpi gue serem banget Jack..Njir" jawab ryo
Dalam suasana tegang, dan masih dalam keadaan hujan lebat, tiba² ada yang mengetuk pintu rumah, kami berdua sama² kaget, karna memang malam ini kami mengalami hal yang tidak wajar.
Suara pintu semakin lama semakin kencang, dan tak lama muncul suara......... "Assalamualaikum....Nur... buka..."
Alhamdulillah... itu suara Pak Rus.. akhirnya Pak Rus pulang juga..
(Bersambung)
Namannya NiSSA (3/3) end
https://kask.us/iLk93
Diubah oleh payungpink 26-12-2021 17:26






meqiba dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.6K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan