Sebut saja namanya nissa, kisah saya alami sekitar tahun 2009. Waktu itu saya dan teman teman berencana naik ke gunung semeru, sebetulnya sudah menjadi agenda tahunan sejak tahun 2005, tapi perjalanan kali ini agak susah mengingat beberapa dari teman teman sudah memulai hidup baru yang otomatis jadwal untuk bertemu mulai berkurang.

Di pertengahan Desember 2009 akhirnya saya putuskan untuk mendaki bersama ketiga sahabat saya, Anton dan Ryo namanya.

Anton dan Ryo kebetulan anak yang jadwalnya masih senggang, maklum penggangguran, tapi duitnya ada aja kalo soal naik gunung hehehe

Singkat cerita kami bertiga segera pesan tiket Kereta api Matarmaja, sesuai pengalaman kereta api ini melaju dari Jakarta menuju Malang memakan perjalanan hampir 14 jam. Kereta kami melaju dari Stasiun Pasar Senen, sebelum pemberangkatan teman teman yang tidak bisa ikut mengantarkan kami ke stasiun.

Anton dan Ryo nampak bersemangat sekali di perjalanan kali ini, dikeluarkannya hedset menemani tidur panjangnya selama 14 jam. Saya sendiri memilih untuk membaca buku, saya pikir saya bisa membaca buku di dalam kereta api kelas ekonomi pilihan rakyat ini, ternyata saya malah pusing, boro boro bisa baca, duduk aja sudah sempit banget karna badan Anton dan Ryo ini lumayan gede.

Akhirnya saya putuskan untuk tidur seperti 2 sahabat saya ini. Singkat cerita kereta kami berhenti melaju, rupanya kami sudah sampai Stasiun Semarang

Langit nampak gelap, saya lihat anton dan ryo tengah menikmati rokok di luar, saya segera menyusulnya.


"Rokok jack" ucap Anton kepadaku
"Tau luu... tidur mulu.. tae" kata Ryo
"Yang ada lu lu pade yang molornya duluan" jawabku sembari menarik sebatang rokok yang ditawarkan Anton

Ini bukan kali pertama kami ke Semeru, kami sudah 7x naik turun Gunung Semeru sejak tahun 2005. Saking seringnya kami naik Kereta ini, kami sampai hapal berapa stasiun lagi sampai ke Malang dan Di stasiun mana saja kereta ini akan berhenti, tak cuma itu kami sampai hapal berapa batang hisap rokok yang kita pakai selama perjalanan.

Petugas kereta api sudah menyuruh kami untuk kembali ke kereta, itu artinya kereta kami akan melaju kembali melanjutkan perjalanan yang tersisa.

Anton memilih untuk kembali tidur, Ryo memilih mengisi perutnya dengan harapan, ketika kenyang dia akan tertidur.... "Dasar anak ini"



Suara Ryo bikin gaduh telingaku, suara tertawa Anton juga Cumiakan telinga, Ryo bicara kencang di telingaku... saat saya membuka mata, ternyata hari sudah pagi... matahari mulai menunjukan eksitensinya, kulihat arlojiku menunjukan pukul 6 pagi, itu artinya sebentar lagi kita akan sampai di Stasiun Malang.

Anton terlihat menyeduh kopi, entah apakah airnya masih panas atau tidak, sedangkan Ryo terlihat merapihkan tas nya bersiap siap untuk turun.

Saya tak bisa tidur lagi, karna memang kita hampir sampai, sebentar lagi petualangan akan segera dimulai.

(Bersambung)

Lanjutan Namanya NISSA (2/3)
https://kask.us/iLk5j