Quote:
Maaf sebelumnya banyak dari saudara kita teriak2 membantu sesama kemudian mbah pun bertemu kawan lama mantan tetangga yang terkena musibah rumahnya kebakaran ia hidup lontang lantung sebagai tunawisma, alhamdulillah ketemunya pas di jalan saat itu ruameee orang berbondong bondong bawa kardus "Peduli Rohingya" mbah sih ada sedikit rejeki untuk berderma, tapi pas ketemu si kawan niat mbah mau membantu Rohingya menjadi dilema, mbah harus Lebih Mendahulukan Yang Mana Membantu Tetangga Yang Miskin Atau Rakyat Rohingya ??
Mungkin cerita diatas banyak yang mengalami, disekitar kita masih banyak yang perlu uluran tangan, kalau tetangga miskin itu beda sama pengemis seorang pengemis adalah suatu pekerjaan bisa jadi pengemis itu lebih mewah materinya dibanding anda yang berderma tapi kalau tetangga yang miskin anda bisa melihat kehidupan sehari harinya tidak mungkin ia menipu, bahkan biasanya ia minta tolong kalau pas kepepet jadi tidak setiap hari, terlebih lagi tunawisma mereka WNI yang hidupnya tak ada rumah tapi bisa kita lihat di depan ruko kita ia tertidur, didalam gerobak ia tertidur layakkah mereka di bantu ?
Layak tapi setidaknya pemerintah harus memikirkan nasib WNI seperti mereka setidaknya ada rumah singgah untuk para tunawisma, bila seorang pengungsi kita sediakan tempat yang notabene warga asing lalu kenapa warga sendiri yang jelas hatinya merah putih kita lupakan.
Mbah sampai detik ini belum pernah lihat demo tentang perbaiki nasib tunawisma, solidaritas bagi tunawisma, atau semacamnya ?? Apa karena mereka layak hidup miskin ?? Apa karena tidak ada pembantaian tunawisma ?? Jadi harus menunggu para tunawisma ini digenosida baru datang bantuan ?? Apa bedanya rakyat Rohingya dan Tunawisma ??
Pengungsi Rakyat Rohingya tak punya rumah dan pekerjaan sama dengan Tunawisma yang statusnya WNI, tapi mbah ragu Tunawisma punya KTP kah ?? Ngurusnya bagaimana ?? Wong hidupnya saja nomaden.
Jadi kembali lagi ke hati nurani lebih mendahulukan yang mana WNI yang miskin atau WNA yang miskin juga ??
Semoga ada jawaban dari kaskuser disini yang menyejukkan hati...monggoo..