

TS
dodoloihiy
~ (AGAPE)
Agape: cinta yang tidak mementingkan diri sendiri, atau cinta tanpa batas, atau cinta tanpa syarat
~ :negasi
genre: Sci-fi, war, tragedy
dia pikir, dia mencintai manusia.
dia pikir, manusia akan senang tentang hadiah penghilang haus darah.
Tujuannya hanya satu, "aku ingin melihat manusia terlihat seperti manusia."
Thaaanossssss !!!!
pic yang ini buka thanos...errr

memposting draft berdebu di komputer hehehe
pic source: http://hdqwalls.com/robot-scifi-anime-war-wallpaper.
~ :negasi
genre: Sci-fi, war, tragedy
dia pikir, dia mencintai manusia.
dia pikir, manusia akan senang tentang hadiah penghilang haus darah.
Tujuannya hanya satu, "aku ingin melihat manusia terlihat seperti manusia."
Quote:
PROLOG
Aku lahir di planet Eksos dari galaksi Aquila. Sebuah sistem tata surya tersendiri yang mengisi butiran serbuk cahaya, mengisi cela kecil di salah satu ekor spiral galaksi.
Aku anak laki-laki yang lahir penuh keberuntungan. Bisa juga dibilang generasiku adalah generasi yang beruntung. Kami lahir di zaman penuh kedamaian, tidak ada konflik. Bahkan perang dunia tak lagi meletus. Jadi kami bisa menghabiskan masa kecil dengan tenang.
Dunia tempatku lahir terasa damai. Sampai aku berumur delapan tahun, dunia yang tinggali masih saja terasa tentram. Setidaknya begitu, itu yang mereka rasakan.
Sejak kecil Ibuku membayangi kehidupan dunia luar sama adilnya dengan kehidupan yang kudapatkan sejak aku lahir. Ibu yang sekarang ada di surga, pernah mengatakan, "di luar sana, kesedihan itu ada, tapi tak berlangsung lama"
Ibu menipuku.
Pemahaman rasa kasih sayang dari Ibu, adalah satu hal masih hidup bersamaku. Satu hal yang menarik, mungkin karena Ibu lah Aku tetap menyanyangi ayah kandungku yang kian hari membuatku asing akan eksistensinya.Ada satu hal yang sangat kubingungkan, tak lain tentang siapa aku terhadap dirinya.
Apakah aku seorang anak atau sebuah boneka?
Beruntungnya, perasaan Ibu 4 tahun yang lalu masih berbekas di kepalaku. Ibu bilang, Ayah tak akan bisa bernapas tanpa kehadiranku. Karena itu aku tetap mengijinkan ragaku mengikuti ambisinya, agar aku bisa mendengar hembusan napas Ayah. Ini adalah perasaan tulus, perasaan anak berumur sebelas tahun.
Orang bilang, aku ini anak setan, menganggap diriku sendiri adalah Tuhan. Aku mengakui pernah Ateis, tidak percaya kehadiran Pencipta, sampai usiaku menginjak 17 tahun.
Waktu itu aku membenci semua apa yang ada di planet ini. Aku ingat, pernah beberapa kali kucing sakit kelaparan, kutendang. Bukan karena tak tahan kucing itu terus saja menggeliat di bawah kaki, ataupun merasa jijik. Hanya saja, aku benci mahluk berketergantungan tinggi pada mahluk lain untuk bertahan hidup.
Perubahanku mungkin disebabkan karena salahpemahaman tentang siklus sosial dimana tercipta aturan pola bertahan hidup. Semakin kudalami, semakin dalam perasaan benci.
Satu hal yang tak pernah kusukai adalah keserakahan. Mungkin kalian tertawa. Mungkin pula kalian mengira di rumahku tidak ada kaca untuk melihat diriku sendiri.
Itu salah! Ada puluhan cermin besar yang dapat merefleksi bentuk utuh tubuhku. Dipasang di setiap dinding ruangan, agar aku ingat siapa aku, meski aku sangat membenci pada bayangan yang ada di belakang cermin.
Bayanganku mengingatkan bahwa aku hanyalah pion catur dalam permaian banyak tuan. Tidak ada yang ingin terus menjadi pion jika ia tersadar, bukan?
Ilmu bisnis yang aku dalami hampir selama satu tahun, telahku nomor duakan. Hacktivist menyita perhatianku. Kerjanya menjanjikanku untuk keluar dari sistem cangkang yang dibangun para petinggi atas.
Aku mendapat informasi gelap dari sumber terdalam. Jika kusebar, permainan papan nyawa otomatis dimainkan.
Walaupun kemungkinan hanya tiga persen untuk kalah, niatan meremehkan takut aku bayangkan. Jangan pernah bertingkah remeh. Angka statistik yang kecil, bahkan sangat kecil, dapat mengguncangkan statistik angka besar.
Aku bermain pada nyawa, tapi informasi dengan mudah dilenyapkan, lalu diganti informasi salah. Sudah sangat muak, ini sudah terjadi puluhan kali.
Ada satu informasi tentang cara terhalus dalam metode cuci otak, dalam rangka merusak generasiku tentunya. Bagaimana mereka melakukannya? Sederhana lewat radiasi elektromagnetik yang disebar dari perangkat penyebar infomasi. Televisi, komputer dan smartphone.
Mereka membuat informasi salah, membuat kesan sedemikan rupa agar orang dapat dengan mudah menerima, lalu membenarkannya. Satu jenis gelombang elekgromagnetik dapat memanipulasi kerja otak untuk berhenti berpikir kritis. Membuat orang malas untuk berpikir tentang asal muasal--sebab dan akibat. Yang lebih paraj ini memberikan efek relaksasi. Tidak heran jika generasiku, banyak yang digilai gadget untuk mensuplai pikiran dengan informasi tak berguna.
Aku tahu. Ada yang sempat membaca, tapi diabaikan. Mereka tidak peduli, padahal itu demi kebaikan mereka sendiri.
Ironi memang. Aku memaku atensi penuh pada layar komputer jinjing. Tapi, ada yang perlu kugaris bawahi, aku ini berbeda. Aku punya tujuan, bukan pelarian. Aku memenuhi isi kepalaku dengan informasi berguna, bukan informasi bahan gunjingan.
Kegiatan hacktivitsku terhenti sejak kumenyadari, bahwa setan berhasil memiliki kedudukan yang sangat tinggi di planet Eksos ini.
Dari kacamata dunia maya, aku bisa tahu masyarakat Eksos masih belum jenuh untuk menyudahi kekacauan. Terjadi perperangan antarnegara, konflik internal takberkesudahan.
Ada yang mengaku manjadi pahlawan. Ada yang mengaku selalu benar. Ada kaum hakim, ada pula kaum pembela. Tentu saja, ada yang menjadi terdakwa. Tak seru jika tidak ada yang dikambing hitamkan. Mereka saling beradu untuk memperoleh kekuasan tertinggi, ingin mengambil peran kepemilikan Tuhan. Banyak warga sipil mepertaruhkan nyawa di medan tempur menyedihkan. Apa mereka tak tahu sebenarnya mereka bekerja untuk siapa?
Otaknya dicuci, dibisiki sebagai tindak bela negara karena negara kelahirannya merasa terancam. Ada pula yang memang membela negaranya, aku percaya itu. Karena aku tahu mana yang dikambing hitamkan disini.
Aku mencintai manusia diplanet ini, sangat mencintai mereka. Satu tahun aku mempelajari siklus sosial manusia, demi memahami kalian. Yang aku temukan masing-masing insan mempunyai hasrat untuk saling melenyapkan.
Jika hasrat itu mengambil alih, siapa yang akan bertanggung jawab? Orang-orang tak bersalah jawabannya. Mereka akan saling menuduh tanpa mencari tahu apa yang sebenarnya yang ingin mereka lenyapkan.
Apa mereka tahu bahwa sebenarnya ini adalah bagian rencana para petinggi atas?
Kita menuju kehancuran sendiri. Mereka berniat menurunkan populasi masyarakat Eksos. Mengapa? Mereka tak butuh banyak orang untuk memenuhi ambisi iblis.
Ingatkan tentang angka statistik kecil di atas.
Mereka takut pengaruh kecil dapat mengoyangkan kedudukan. Yang paling ditakuti mereka adalah sebuah ide. Karena ide sangat menular. Karena itu mereka tetap menyuguhi penunggu Eksos untuk tetap mengeliat dalam dunia khayal mereka.
Dunia tempat kutinggal ini memanglah aneh, sudah terbalik. Seperti neraka berhalusinasi surga.
Benar, kami sudah dirancang dalam sistem untuk saling melenyapkan. Bom nuklir telah dijatuhkan di berbagai negara. Terkadang senjata biologis diluncurkan, jika bosan mendengar letupan kencang.
Entah mereka ini bodoh atau apa, ujung solusi senjata biologis tak lain dengan cara menghabisi spontan dalam hitungan detik.
BOOM!!! Akan Banyak yang mati disana. Tidak akan adalagi tangisan disana.
Kadang ingin sekali aku mendengar dentuman meteorit jatuh untuk menghapus berbagai negara dari peta.
Bukanya mereka suka suara letupa ya?
Sudah kubilang, aku ini baik, aku mencintai mereka. Sebab itulah aku berdoa untuk mereka.
Sebuah kalimat panjang ibu menempel dikepalaku sampai awet 20 tahun. Dulu saat aku beruisa 7 tahun, ibu pernah berbisik padaku,
"Alois sayang, kalau kau tidak menemukan satu kebaikan lagi, maka jadilah orang yang baik untuk mengisi satu kebaikan itu. Jangan berhenti berbuat baik, karena kebaikan itu menular..."
Kata-kata ibu selalu menjadi ide bagiku.
Aku sangat mencintai manusia, sangat mencintai mereka. Tak akan kubiarkan lagi mereka saling menghabisi satu sama lain. Obsesiku adalah menumbuhkan kembali rasa kasih sayang. Agar mereka selalu ingat darimana mereka berasal.
Kita adalah sama.
Tidak ada yang berbeda.
Karena aku sangat mencintai kalian, akan kurimkan mainan kecil untuk melampiaskan semua hasrat iblisdi sana. Bermainlah sesukamu! tumpahkan semua pikiran terburukmu.
Agar kita dapat menemukan jalan pulang yang baru, untuk kita semua.
Warning: mengandung unsur propaganda, mungkin
PG: 16+, mungkin
***
Aku lahir di planet Eksos dari galaksi Aquila. Sebuah sistem tata surya tersendiri yang mengisi butiran serbuk cahaya, mengisi cela kecil di salah satu ekor spiral galaksi.
Aku anak laki-laki yang lahir penuh keberuntungan. Bisa juga dibilang generasiku adalah generasi yang beruntung. Kami lahir di zaman penuh kedamaian, tidak ada konflik. Bahkan perang dunia tak lagi meletus. Jadi kami bisa menghabiskan masa kecil dengan tenang.
Dunia tempatku lahir terasa damai. Sampai aku berumur delapan tahun, dunia yang tinggali masih saja terasa tentram. Setidaknya begitu, itu yang mereka rasakan.
Sejak kecil Ibuku membayangi kehidupan dunia luar sama adilnya dengan kehidupan yang kudapatkan sejak aku lahir. Ibu yang sekarang ada di surga, pernah mengatakan, "di luar sana, kesedihan itu ada, tapi tak berlangsung lama"
Ibu menipuku.
Pemahaman rasa kasih sayang dari Ibu, adalah satu hal masih hidup bersamaku. Satu hal yang menarik, mungkin karena Ibu lah Aku tetap menyanyangi ayah kandungku yang kian hari membuatku asing akan eksistensinya.Ada satu hal yang sangat kubingungkan, tak lain tentang siapa aku terhadap dirinya.
Apakah aku seorang anak atau sebuah boneka?
Beruntungnya, perasaan Ibu 4 tahun yang lalu masih berbekas di kepalaku. Ibu bilang, Ayah tak akan bisa bernapas tanpa kehadiranku. Karena itu aku tetap mengijinkan ragaku mengikuti ambisinya, agar aku bisa mendengar hembusan napas Ayah. Ini adalah perasaan tulus, perasaan anak berumur sebelas tahun.
.
.
.
.
.
Orang bilang, aku ini anak setan, menganggap diriku sendiri adalah Tuhan. Aku mengakui pernah Ateis, tidak percaya kehadiran Pencipta, sampai usiaku menginjak 17 tahun.
Waktu itu aku membenci semua apa yang ada di planet ini. Aku ingat, pernah beberapa kali kucing sakit kelaparan, kutendang. Bukan karena tak tahan kucing itu terus saja menggeliat di bawah kaki, ataupun merasa jijik. Hanya saja, aku benci mahluk berketergantungan tinggi pada mahluk lain untuk bertahan hidup.
Perubahanku mungkin disebabkan karena salahpemahaman tentang siklus sosial dimana tercipta aturan pola bertahan hidup. Semakin kudalami, semakin dalam perasaan benci.
Satu hal yang tak pernah kusukai adalah keserakahan. Mungkin kalian tertawa. Mungkin pula kalian mengira di rumahku tidak ada kaca untuk melihat diriku sendiri.
Itu salah! Ada puluhan cermin besar yang dapat merefleksi bentuk utuh tubuhku. Dipasang di setiap dinding ruangan, agar aku ingat siapa aku, meski aku sangat membenci pada bayangan yang ada di belakang cermin.
Bayanganku mengingatkan bahwa aku hanyalah pion catur dalam permaian banyak tuan. Tidak ada yang ingin terus menjadi pion jika ia tersadar, bukan?
Ilmu bisnis yang aku dalami hampir selama satu tahun, telahku nomor duakan. Hacktivist menyita perhatianku. Kerjanya menjanjikanku untuk keluar dari sistem cangkang yang dibangun para petinggi atas.
Aku mendapat informasi gelap dari sumber terdalam. Jika kusebar, permainan papan nyawa otomatis dimainkan.
Walaupun kemungkinan hanya tiga persen untuk kalah, niatan meremehkan takut aku bayangkan. Jangan pernah bertingkah remeh. Angka statistik yang kecil, bahkan sangat kecil, dapat mengguncangkan statistik angka besar.
Aku bermain pada nyawa, tapi informasi dengan mudah dilenyapkan, lalu diganti informasi salah. Sudah sangat muak, ini sudah terjadi puluhan kali.
Ada satu informasi tentang cara terhalus dalam metode cuci otak, dalam rangka merusak generasiku tentunya. Bagaimana mereka melakukannya? Sederhana lewat radiasi elektromagnetik yang disebar dari perangkat penyebar infomasi. Televisi, komputer dan smartphone.
Mereka membuat informasi salah, membuat kesan sedemikan rupa agar orang dapat dengan mudah menerima, lalu membenarkannya. Satu jenis gelombang elekgromagnetik dapat memanipulasi kerja otak untuk berhenti berpikir kritis. Membuat orang malas untuk berpikir tentang asal muasal--sebab dan akibat. Yang lebih paraj ini memberikan efek relaksasi. Tidak heran jika generasiku, banyak yang digilai gadget untuk mensuplai pikiran dengan informasi tak berguna.
Aku tahu. Ada yang sempat membaca, tapi diabaikan. Mereka tidak peduli, padahal itu demi kebaikan mereka sendiri.
Ironi memang. Aku memaku atensi penuh pada layar komputer jinjing. Tapi, ada yang perlu kugaris bawahi, aku ini berbeda. Aku punya tujuan, bukan pelarian. Aku memenuhi isi kepalaku dengan informasi berguna, bukan informasi bahan gunjingan.
Kegiatan hacktivitsku terhenti sejak kumenyadari, bahwa setan berhasil memiliki kedudukan yang sangat tinggi di planet Eksos ini.
.
.
.
.
.
Dari kacamata dunia maya, aku bisa tahu masyarakat Eksos masih belum jenuh untuk menyudahi kekacauan. Terjadi perperangan antarnegara, konflik internal takberkesudahan.
Ada yang mengaku manjadi pahlawan. Ada yang mengaku selalu benar. Ada kaum hakim, ada pula kaum pembela. Tentu saja, ada yang menjadi terdakwa. Tak seru jika tidak ada yang dikambing hitamkan. Mereka saling beradu untuk memperoleh kekuasan tertinggi, ingin mengambil peran kepemilikan Tuhan. Banyak warga sipil mepertaruhkan nyawa di medan tempur menyedihkan. Apa mereka tak tahu sebenarnya mereka bekerja untuk siapa?
Otaknya dicuci, dibisiki sebagai tindak bela negara karena negara kelahirannya merasa terancam. Ada pula yang memang membela negaranya, aku percaya itu. Karena aku tahu mana yang dikambing hitamkan disini.
.
.
.
Aku mencintai manusia diplanet ini, sangat mencintai mereka. Satu tahun aku mempelajari siklus sosial manusia, demi memahami kalian. Yang aku temukan masing-masing insan mempunyai hasrat untuk saling melenyapkan.
Jika hasrat itu mengambil alih, siapa yang akan bertanggung jawab? Orang-orang tak bersalah jawabannya. Mereka akan saling menuduh tanpa mencari tahu apa yang sebenarnya yang ingin mereka lenyapkan.
Apa mereka tahu bahwa sebenarnya ini adalah bagian rencana para petinggi atas?
Kita menuju kehancuran sendiri. Mereka berniat menurunkan populasi masyarakat Eksos. Mengapa? Mereka tak butuh banyak orang untuk memenuhi ambisi iblis.
Ingatkan tentang angka statistik kecil di atas.
Mereka takut pengaruh kecil dapat mengoyangkan kedudukan. Yang paling ditakuti mereka adalah sebuah ide. Karena ide sangat menular. Karena itu mereka tetap menyuguhi penunggu Eksos untuk tetap mengeliat dalam dunia khayal mereka.
Dunia tempat kutinggal ini memanglah aneh, sudah terbalik. Seperti neraka berhalusinasi surga.
Benar, kami sudah dirancang dalam sistem untuk saling melenyapkan. Bom nuklir telah dijatuhkan di berbagai negara. Terkadang senjata biologis diluncurkan, jika bosan mendengar letupan kencang.
Entah mereka ini bodoh atau apa, ujung solusi senjata biologis tak lain dengan cara menghabisi spontan dalam hitungan detik.
BOOM!!! Akan Banyak yang mati disana. Tidak akan adalagi tangisan disana.
Kadang ingin sekali aku mendengar dentuman meteorit jatuh untuk menghapus berbagai negara dari peta.
Bukanya mereka suka suara letupa ya?
Sudah kubilang, aku ini baik, aku mencintai mereka. Sebab itulah aku berdoa untuk mereka.
.
.
.
.
.
Sebuah kalimat panjang ibu menempel dikepalaku sampai awet 20 tahun. Dulu saat aku beruisa 7 tahun, ibu pernah berbisik padaku,
"Alois sayang, kalau kau tidak menemukan satu kebaikan lagi, maka jadilah orang yang baik untuk mengisi satu kebaikan itu. Jangan berhenti berbuat baik, karena kebaikan itu menular..."
Kata-kata ibu selalu menjadi ide bagiku.
Aku sangat mencintai manusia, sangat mencintai mereka. Tak akan kubiarkan lagi mereka saling menghabisi satu sama lain. Obsesiku adalah menumbuhkan kembali rasa kasih sayang. Agar mereka selalu ingat darimana mereka berasal.
Kita adalah sama.
Tidak ada yang berbeda.
Karena aku sangat mencintai kalian, akan kurimkan mainan kecil untuk melampiaskan semua hasrat iblisdi sana. Bermainlah sesukamu! tumpahkan semua pikiran terburukmu.
Agar kita dapat menemukan jalan pulang yang baru, untuk kita semua.
Thaaanossssss !!!!
pic yang ini buka thanos...errr

memposting draft berdebu di komputer hehehe
pic source: http://hdqwalls.com/robot-scifi-anime-war-wallpaper.


anasabila memberi reputasi
1
561
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan