- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kamu dan Warna


TS
mmnf20
Kamu dan Warna
Halo agan agan semua
, ane disini hanya bermaksud untuk membagikan hasil karya ane yang merupakan true story temen ane, saran dan pesan dari agan agan semua sangat membantu ane untuk berkembang, maaf kalau masih kurang, ane masih banyak belajar. Silahkan dinikmati gan!
UNTUK PART 2 BISA DI SCROLL KE BAWAH YAhehe

Spoiler for Part 1:
Benar kata orang, masa SMA adalah masa yang paling indah, masa dimana kita mencari jati diri, menemukan makna persahabatan, dan masa dimana seseorang menemukan cinta pertamanya. Aku adalah seseorang itu, seseorang yang pertama kali merasakan cinta pertamanya. Bukan karena tak pernah merasakan rasanya memiliki kekasih, namun di masa itu aku pertama kalinya mencintai wanita secara tulus.
Perkenalkan aku adalah Fahri. Aku adalah anak SMA yang cukup bandal. Kenakalan remaja seperti menyontek, berantem, bolos, mabal dan kegiatan nakal lainnya sudah menjadi bagian hidupku. Sering kali aku terlibat bangku hantam dengan teman satu sekolah ku, hanya karena masalah sepele, namun karena memiliki emosi yang cukup tinggi, masa sekecil apapun terlihat besar di mataku. Tidak heran jika aku memiliki banyak musuh. Tetapi disisi lain aku adalah seorang yang sangat aktif berorganisasi dan sering kali aku membawa harum nama SMA ku dalam perlombaan. Piala yang aku menangkan tertata rapi dalam lemari yang di letakan di ruang guru, tidak heran juga jika aku menjadi kebanggaan sekolah. Karena itu, aku cukup populer diantara murid lainnya. Kepopuleran yang aku miliki, aku manfaatkan untuk mendekati para siswi di SMA-ku. Semenjak aku duduk di kelas 10 hingga kelas 12, aku pernah 7 kali berganti pasangan. Mudah sekali aku merasa bosan dalam suatu hubungan, dan mudah sekali aku mengakhiri suatu hubungan. Sampai akhirnya aku menemukan seseorang yang dapat mengubah dunia ku, dia adalah Fitria.
Fitria merupakan adik kelas ku semenjak SMP, kita bertemu kembali di SMA. Perempuan berkerudung, berkacamata, memiliki wajah yang manis, mata yang sipit, senyum yang manis, dan suara yang sangat merdu merupakan ciri khasnya. Menyanyi adalah hobinya. Sering kali aku melihat Fitria tampil di atas panggung. Karena suara dan wajahnya yang manis, tidak heran banyak sekali para lelaki yang mencoba mendekatinya.
Aku ingat hari itu adalah hari senin. Aku dan sahabatku, Fikri, segera menuju lapangan upacara. Teriknya mentari menemani kegiatan upacara kami. Di hari itu kelasnya Fitria menjadi petugas upacara, Fitria mendapatkan bagian menjadi protokol upacara. Dengan suaranya yang merdu ia memimpin jalannya upacara. Aku baris di antara para siswa kelas 12. Pada saat itu Aku terpana melihat sosok dirinya dan pada saat itu pula Aku jatuh cinta padanya. Terlintas sejenak di pikiranku “ Apa bisa aku memilikinya?”. Upacara berjalan dengan baik dari awal hingga akhir, setelah selesai Aku dan Fikri segera menuju kelas.
Fikri adalah sahabatku semenjak duduk kelas 10, kenakalan masa SMA telah kita lalui bersama. Aku sudah menganggapnya seperti saudaraku sendiri. Fikri sangat berbeda dengan ku. Dia adalah sosok yang pendiam dan penyabar. Ketika emosi ku sedang meledak, hanya Fikri yang mampu meredam emosi ku. Teman sekelasku berkata, “Disana ada Fakhri, disana pula ada Fikri.”. Tidak salah memang teman sekelasku berkata begitu, karena faktanya memang begitu.
Semenjak aku jatuh cinta pada Fitria, aku belum pernah mencoba mendekatinya. Entah mengapa dimasa itu aku benar benar pengecut, tidak seperti sebelumnya yang mudah sekali mendekati perempuan.” Dia baik, dia manis, dia sempurna, apa dia bisa menjadi milik ku?” kata kata itu yang selalu terlintas di pikiranku. Dimataku, dia sosok yang sempurna. Awalnya menurutku mustahil sekali mendapatkan sosok seperti dia,sampai akhirnya aku benar benar di pertemukan dengan Fitria.
17 Agustus 2016, waktu dimana aku benar benar di pertemukan dengan Fitria. Pada saat itu aku menjadi tamu undangan pada upacara penurunan bendera. Terlihat ramai sekali acara itu. Para pejabat kota baja duduk di depan para tamu undangan lainnya. Acara segera di mulai, terlihat dari tempatku duduk para pengibar telah memasuki lapangan upacara. Mereka berjalan menuju tiang bendera dan mereka bersiap untuk menurukan bendera. Para paduan suara kota baja bersiap untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mataku tertuju pada satu perempuan yang berdiri diantara anggota paduan suara lainnya, perempuan yang sedang membuatku jatuh cinta, perempuan yang aku impikan selama ini, ia Fitria. Hingga lagu selesai, mataku terus menatap Fitria, senyumannya yang membuatku betah melihatnya. Setelah berakhirnya acara, para tamu undangan di persilahkan untuk foto bersama para pejabat, tetapi aku memilih untuk menghampiri Fitria. Aku mencoba memberanikan diri untuk mendekati Fitria, aku pun berinsiatif untuk foto bersamanya. “Halo Fit, foto bareng yuk, mau ga?” tanyaku pada Fitria, “Eh kaka, boleh kok, yuk kak,” jawabnya. Setelah selesai aku mengucapkan terima kasih padanya. Aku merasa senang, pertama kalinya aku bisa bertemu secara langsung dengan Fitria. Fotonya tersimpan di handphone ku, malam harinya aku kirim foto tersebut ke Whatsapp-nya.Beberapa menit kemudian ia membalas pesan ku, yang awalnya hanya berniat mengirim foto, lama kelamaan menjadi saling berbalas pesan. Aku mencoba memberikannya perhatian, dia pun merespon dengan baik. Senang sekali rasanya mendapatkan respon yang baik darinya.
Keesokan harinya, tidak seperti biasanya aku semangat sekali pergi ke sekolah. Sengaja aku melewati kelas Fitria, berharap ia ada disana. Dan harapanku terkabul, Fitria sedang duduk di depan teras kelasnya. Dia melihatku, dia senyum kepadaku, akupun membalas senyumannya.”Salah satu cara membuatnya jatuh cinta adalah harus membuatnya tersenyum. Namun setiap kali dia tersenyum, mengapa aku yang dibuatnya jatuh cinta”.Kata kata itu yang cukup menggambarkan perasaanku sekarang.
Perkenalkan aku adalah Fahri. Aku adalah anak SMA yang cukup bandal. Kenakalan remaja seperti menyontek, berantem, bolos, mabal dan kegiatan nakal lainnya sudah menjadi bagian hidupku. Sering kali aku terlibat bangku hantam dengan teman satu sekolah ku, hanya karena masalah sepele, namun karena memiliki emosi yang cukup tinggi, masa sekecil apapun terlihat besar di mataku. Tidak heran jika aku memiliki banyak musuh. Tetapi disisi lain aku adalah seorang yang sangat aktif berorganisasi dan sering kali aku membawa harum nama SMA ku dalam perlombaan. Piala yang aku menangkan tertata rapi dalam lemari yang di letakan di ruang guru, tidak heran juga jika aku menjadi kebanggaan sekolah. Karena itu, aku cukup populer diantara murid lainnya. Kepopuleran yang aku miliki, aku manfaatkan untuk mendekati para siswi di SMA-ku. Semenjak aku duduk di kelas 10 hingga kelas 12, aku pernah 7 kali berganti pasangan. Mudah sekali aku merasa bosan dalam suatu hubungan, dan mudah sekali aku mengakhiri suatu hubungan. Sampai akhirnya aku menemukan seseorang yang dapat mengubah dunia ku, dia adalah Fitria.
Fitria merupakan adik kelas ku semenjak SMP, kita bertemu kembali di SMA. Perempuan berkerudung, berkacamata, memiliki wajah yang manis, mata yang sipit, senyum yang manis, dan suara yang sangat merdu merupakan ciri khasnya. Menyanyi adalah hobinya. Sering kali aku melihat Fitria tampil di atas panggung. Karena suara dan wajahnya yang manis, tidak heran banyak sekali para lelaki yang mencoba mendekatinya.
Aku ingat hari itu adalah hari senin. Aku dan sahabatku, Fikri, segera menuju lapangan upacara. Teriknya mentari menemani kegiatan upacara kami. Di hari itu kelasnya Fitria menjadi petugas upacara, Fitria mendapatkan bagian menjadi protokol upacara. Dengan suaranya yang merdu ia memimpin jalannya upacara. Aku baris di antara para siswa kelas 12. Pada saat itu Aku terpana melihat sosok dirinya dan pada saat itu pula Aku jatuh cinta padanya. Terlintas sejenak di pikiranku “ Apa bisa aku memilikinya?”. Upacara berjalan dengan baik dari awal hingga akhir, setelah selesai Aku dan Fikri segera menuju kelas.
Fikri adalah sahabatku semenjak duduk kelas 10, kenakalan masa SMA telah kita lalui bersama. Aku sudah menganggapnya seperti saudaraku sendiri. Fikri sangat berbeda dengan ku. Dia adalah sosok yang pendiam dan penyabar. Ketika emosi ku sedang meledak, hanya Fikri yang mampu meredam emosi ku. Teman sekelasku berkata, “Disana ada Fakhri, disana pula ada Fikri.”. Tidak salah memang teman sekelasku berkata begitu, karena faktanya memang begitu.
Semenjak aku jatuh cinta pada Fitria, aku belum pernah mencoba mendekatinya. Entah mengapa dimasa itu aku benar benar pengecut, tidak seperti sebelumnya yang mudah sekali mendekati perempuan.” Dia baik, dia manis, dia sempurna, apa dia bisa menjadi milik ku?” kata kata itu yang selalu terlintas di pikiranku. Dimataku, dia sosok yang sempurna. Awalnya menurutku mustahil sekali mendapatkan sosok seperti dia,sampai akhirnya aku benar benar di pertemukan dengan Fitria.
17 Agustus 2016, waktu dimana aku benar benar di pertemukan dengan Fitria. Pada saat itu aku menjadi tamu undangan pada upacara penurunan bendera. Terlihat ramai sekali acara itu. Para pejabat kota baja duduk di depan para tamu undangan lainnya. Acara segera di mulai, terlihat dari tempatku duduk para pengibar telah memasuki lapangan upacara. Mereka berjalan menuju tiang bendera dan mereka bersiap untuk menurukan bendera. Para paduan suara kota baja bersiap untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Mataku tertuju pada satu perempuan yang berdiri diantara anggota paduan suara lainnya, perempuan yang sedang membuatku jatuh cinta, perempuan yang aku impikan selama ini, ia Fitria. Hingga lagu selesai, mataku terus menatap Fitria, senyumannya yang membuatku betah melihatnya. Setelah berakhirnya acara, para tamu undangan di persilahkan untuk foto bersama para pejabat, tetapi aku memilih untuk menghampiri Fitria. Aku mencoba memberanikan diri untuk mendekati Fitria, aku pun berinsiatif untuk foto bersamanya. “Halo Fit, foto bareng yuk, mau ga?” tanyaku pada Fitria, “Eh kaka, boleh kok, yuk kak,” jawabnya. Setelah selesai aku mengucapkan terima kasih padanya. Aku merasa senang, pertama kalinya aku bisa bertemu secara langsung dengan Fitria. Fotonya tersimpan di handphone ku, malam harinya aku kirim foto tersebut ke Whatsapp-nya.Beberapa menit kemudian ia membalas pesan ku, yang awalnya hanya berniat mengirim foto, lama kelamaan menjadi saling berbalas pesan. Aku mencoba memberikannya perhatian, dia pun merespon dengan baik. Senang sekali rasanya mendapatkan respon yang baik darinya.
Keesokan harinya, tidak seperti biasanya aku semangat sekali pergi ke sekolah. Sengaja aku melewati kelas Fitria, berharap ia ada disana. Dan harapanku terkabul, Fitria sedang duduk di depan teras kelasnya. Dia melihatku, dia senyum kepadaku, akupun membalas senyumannya.”Salah satu cara membuatnya jatuh cinta adalah harus membuatnya tersenyum. Namun setiap kali dia tersenyum, mengapa aku yang dibuatnya jatuh cinta”.Kata kata itu yang cukup menggambarkan perasaanku sekarang.
UNTUK PART 2 BISA DI SCROLL KE BAWAH YAhehe
Diubah oleh mmnf20 10-08-2018 01:03


anasabila memberi reputasi
1
1.3K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan